Di balik tebing-tebing alam yang megah dan menjulang tinggi bak di negeri Konohagakure desa fiksi dalam manga dan anime Naruto dengan melodi alam yang syahdu, tebing cadas yang kokoh menjadi pilar langit dan sungai dengan gemiriciknya seolah menambah suasana dalam memulai petualangan sesungguhnya.
Kanvas alam yang nyata dengan rahasia dan harta karun berharga ini terdapat di Indonesia dan dikenal sebagai Lembah Harau.
Tebing batu kapur yang menjulang tinggi dengan pemandangan spektakuler dan suasana pedesaan yang masih segar, asri, dan sejuk membuat Lembah Harau menjadi tempat ideal dalam melepas penat dari rutinitas padat setiap harinya.
Selain menyimpan keindahannya, kearifan lokal dari masyarakat lokal hingga budayanya yang kaya menjadikan Lembah Harau memiliki cerita unik dalam menciptakan momen hingga merasakan atmosfer sekitarnya.
Di tengah keindahan Lembah Harau pula menyimpan cerita akan petualangan belajar yang dimulai bukan dari dalam megahnya gedung, tapi dari langkah pertama di atas tanah dengan keindahannya.
Namanya Sekolah Alam Harau, kelas diantara hamparan rumput hijau yang luas, guru, dan sajian alam yang menakjubkan, hingga kicauan burung seolah ikut bersua memandangi lembaran buku dan ikut menciptakan pendidikan sebagai semangat untuk hidup menjadi lebih bermakna.
Sekolah Alam Harau mengajarkan akan menutut ilmu tak hanya belajar tentang ekosistem saja, tapi bagaimana menjadi bagian dari ekosistem itu sendiri dalam membangun peradaban masa depan yang lebih indah.
Sekolah Alam Harau seolah mengajak untuk menuntut ilmu, merasakan, menyentuh, dan terhubung diantara pelajaran dan petualangan dalam menggali potensi diri yang tersembunyi.
Baca Juga: Sinergi KBA Pangrango Dalam Membangun Asa Dari Potensi Alam dan Nilai Budaya
Sekolah Alam Harau Ruang Edukasi Baru di Lembah Harau
Pendidikan di daerah pedalaman biasanya diabaikan, karena banyak orang berpikir bahwa belajar justru mengganggu tugas anak untuk membantu orang tua bekerja. Di masyarakat pedalaman, prioritas utama biasanya adalah menghasilkan penghasilan, bukan memperbaiki masa depan melalui pendidikan.
Ini menjadi tantangan besar bagi Haekal Hamdany dalam mendirikan Sekolah Alam Harau di Sumatra Barat, khususnya di wilayah Lembah Harau.
Orang tua di sana merasa sekolah alam ini tidak akan memberikan manfaat apa-apa bagi keluarga mereka, hingga membuat Haekal Hamdany sempat ragu untuk terus melanjutkan pendirian sekolah tersebut.
Dalam mendapatkan dukungan, Haekal Hamdany berusaha dengan berbagai cara di mana dirinya sempat ikut bertani di sawah bersama warga, berbicara dengan tulus sambil menyisipkan pesan penting, serta memahami budaya dan kehidupan masyarakat di Lembah Harau.
Dengan tekad yang sangat kuat, Haekal Hamdany akhirnya mendapatkan kepercayaan dari warga hingga sekolah alam ini menjadi sarana untuk mengubah kehidupan warga melalui pendidikan non-formal, terutama bagi anak-anak di daerah tersebut.
Karena statusnya sebagai destinasi wisata yang terkenal di Sumatra Barat, serta masyarakat lokal yang awalnya kurang menguasai bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Sekolah Alam Harau juga berperan sebagai jembatan dalam meningkatkan sektor pariwisata. Sekolah ini mengadakan pembelajaran bahasa yang sangat membantu dalam mengembangkan perekonomian dan hubungan dengan wisatawan.
Tindakan ini juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Sekolah Alam Harau, sehingga mereka setuju dan mendukung pendirian sekolah ini sebagai bentuk pengembangan potensi anak-anak melalui pendidikan dan pariwisata.
Sebab adanya Sekolah Alam Harau, Tanah Harau mampu memberikan manfaat dan harapan besar dari pendidikan non-formal.
Atas dedikasi dan upayanya dalam memajukan pendidikan di pelosok negeri, Haekal Hamdany berhasil meraih penghargaan dari PT. Astra International. Tbk, melalui SATU Indonesia Award karena dirinya mampu memberikan dampak positif dalam pembangunan di daerahnya.
Lahirnya Sekolah Alam Harau ini menjawab keresahan dalam hal pendidikan di wilayah pelosok negeri di mana selaras dengan tema SATU Indonesia Award yakni satu bergerak, dan memberi dampak.
Penghargaan SATU Indonesia Award yang diraih Haekal Hamdany pada 2019 pada kategori pendidikan ini menjadikan Sekolah Alam Harau menjadi bukti bahwa pendidikan di mana pun tempatnya menjadi hal penting bagi kehidupan dan penghidupan.
Sekolah Alam Harau Membawa Semangat Baru bagi Pelosok Negeri
Keseriusan Haekal Hamdany dalam membangun dan menyebarkan pendidikan dari sudut pandang lain ternyata dapat membuahkan hasil meski ditengah keterbatasan fasilitas yang ada.
Hadirnya Sekolah Alam Harau ini seolah membawa angin segar hingga menjadi semangat baru bagi anak-anak yang hakikinya masih mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
Dalam proses pembelajarannya, Haekal Hamdany tak sendiri dirinya dibantu dengan relawan lainnya untuk belajar sesuai dengan keinginan anak-anak di Lembah Harau.
Belajar di pinggir sungai, di bawah pohon menjadi pengalamannya yang berharga hingga membuat anak-anak merasa senang belajar di alam terbuka yang tak menjadi soal asalkan tetap ada keinginan mereka untuk belajar.
Tanpa meja dan ruang kelas, belajar di Sekolah Alam Harau menjadi wadah pendidikan untuk anak-anak pedalaman di derah Harau hingga menjadi jembatan dalam menggabungkan kearifan lokal yang dimiliki.
Sekolah alam pun tak hanya berfokus dalam hal akademik, tapi berfokus pula pada kemampuan dan karakter diri dengan memanfaatkan alam sebagai wadah untuk saling berbagi.
Tak hanya belajar, tumbuh kreatif dengan mengelola tanaman resam menjadi produk ekonomi kreatif dari seni kriya unik yang nantinya dapat dijual untuk wisatawan sebagai cenderamata khas Tanah Harau.
Sekolah alam Harau menjadi wujud akan kepedulian di bidang pendidikan untuk daerah di pelosok negeri khususnya untuk Tanah Harau.
Sekolah Alam Harau menjadi representasi akan pendidikan di pelosok negeri ternyata membutuhkan hal serius dalam membangun masa depan yang cerah meski dalam keadaaan terbatas.
#kabarbaiksatuindonesia
Baca Juga: Cerita Hano Wene di Pedalaman Papua Terobos Batas Geografis untuk Akses Literasi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News