sinergi kba pangrango dalam membangun asa dari potensi alam dan nilai budaya - News | Good News From Indonesia 2025

Sinergi KBA Pangrango Dalam Membangun Asa Dari Potensi Alam dan Nilai Budaya

Sinergi KBA Pangrango Dalam Membangun Asa Dari Potensi Alam dan Nilai Budaya
images info

Gunung Pangrango menjadi salah satu gunung yang populer di kalangan pendaki karena keindahan alamnya yang begitu menakjubkan.

Di balik keindahan alam yang memikat terdapat sebuah kampung menarik di wilayah Sukabumi, di mana penduduknya sangat kreatif dan inovatif.

Kampung ini terletak di Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan terletak di bawah kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP).

Kampung ini mendapatkan banyak dukungan dan penghargaan melalui berbagai kegiatan positif yang dilakukan. Salah satu dukungannya datang dari Grup Astra yang menyematkannya sebagai Kampung Berseri Astra (KBA) Pangrango.

Dengan alam yang menarik dan budaya lokal yang masih terjaga, kampung ini membuat banyak wisatawan tertarik untuk berkunjung.

Menghirup udara segar khas Sukabumi, melihat hamparan sawah yang hijau, dan menikmati curug sawer menambah suasana alami dan asri pegunungan serta pedesaan.

Panorama alam di sini tidak perlu diragukan lagi, sumber air segar langsung dari mata air pegunungan, dan tanah yang subur mempertegas bahwa wilayah ini merupakan bagian dari kaki gunung Pangrango.

Sifat ramah tamah masyarakat kampung ini menjadikan KBA Pangrango layak dikunjungi untuk belajar dan berwisata di sekitar pegunungan, hingga dikenal sebagai Desa Wisata.

Baca Juga: Dari Karst yang Terancam Hingga Konsep Ecovillage Berkelanjutan, Inilah Jalan Panjang Kampung Berseri Astra (KBA) Cidadap Bandung Barat

Desa Wisata KBA Pangrango

KBA Pangrango
info gambar

Sama seperti KBA Astra lainnya, KBA Pangrango memiliki pembangunan Gapura Kampung Berseri Astra yang merupakan kerja sama antara pemerintah desa dengan PT Astra dalam program CSR.

Program CSR dari PT Astra ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi warga melalui pengembangan sektor pariwisata. Terlebih lagi, potensi wisata di sekitar KBA Pangrango memang sangat besar dan sangat mendukung.

Selain sebagai penanda, pembangunan Gapura KBA Pangrango juga sangat penting sebagai titik balik dari empat pilar KBA yaitu lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan (UMKM).

Selain itu, adanya Gapura ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan, karena fokus PT Astra lebih terarah pada lingkungan dan diimplementasikan melalui KBA di seluruh Indonesia, termasuk KBA Pangrango.

Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah KBA Pangrango, masyarakat lebih bersinergi dengan mengembangkan kawasan wisata. Didukung pula dengan pengelolaan potensi UMKM hasil olahan warga sebagai ciri khas KBA Pangrango, yaitu dari pohon kawung atau pohon aren dan masyarakat menyebut kegiatannya sebagai ngalahang.

KBA Pangrango Mengusung Inovasi sebagai Kampung Aman dan Tangguh

Kampung Lahang KBA Pangrango
info gambar

Sebagai KBA yang mendorong inovasi dalam menciptakan kampung yang aman dan tangguh, KBA Pangrango membawa semangat masyarakat serta nilai-nilai lokal yang kuat.

Bagi masyarakat di sana, pohon kawung bukan sekadar pohon biasa, tapi menjadi salah satu wujud inspirasi dalam gerakan lingkungan, ketahanan sosial, serta inovasi kampung yang adaftif.

KBA Pangrango tidak hanya menjadi kampung yang berseri, tapi juga kampung yang berani, mandiri, dan tangguh.

KBA Pangrango juga mencerminkan keaslian perkampungan Sunda, baik dalam kehidupan sosial dan ekonomi, budaya, adat istiadat, maupun kegiatan sehari-hari.

Dalam menerapkan pilar lingkungan dan kewirausahaan, KBA Pangrango terkenal dengan kampung lahang.

Kampung lahang merupakan gambaran daerah dengan ekonomi mandiri dan menjadi tempat produksi home industri dari produk gula aren, yang ditandai dengan banyaknya kebun pohon aren.

Di kampung lahang terdapat 9 titik sentra pembuatan gula aren, di mana dalam sehari masing-masing rumah produksi mampu menghasilkan 30 gandu gula aren.

Proses pembuatan gula aren ini cukup panjang, dimulai dari pengambilan air lahang, di mana para petani harus menaiki tangga sigai khusus yang terbuat dari bambu, kecil, dan membutuhkan usaha untuk sampai ke atas pohon aren.

Setelah air lahang terkumpul dalam bambu lodong yang digunakan untuk menampung tetesan air, air lahang tersebut dibawa ke rumah produksi untuk diolah menjadi gula aren. Dalam sehari, satu pohon aren mampu menghasilkan 30 liter air lahang.

Untuk menjadi gula, proses pengolahannya cukup panjang dan memakan waktu selama 4 jam, mulai dari perebusan air lahang, menjadi wedang, kemudian menjadi karamel, lalu menjadi gula. Selain digunakan untuk membuat gula, air lahang juga bisa digunakan sebagai bahan alami untuk membuat cuka.

Adanya kearifan lokal yang disebut ngalahang, membuat KBA Pangrango tidak hanya menjadi desa wisata, tapi juga tempat untuk mengenal kearifan lokal dan budaya yang ada.

Tradisi ngalahang tidak hanya melanjutkan tradisi leluhur, tetapi juga merupakan cara untuk mendapatkan rejeki melalui hasil gula aren atau produk minuman tradisionalnya dan produk lain melalui pohon kawung atau aren.

KBA Pangrango dengan mempertahankan budaya Sunda menjadi kawasan pertanian terpadu, yang memperkuat pohon kawung atau aren sebagai penghasil utama air lahang atau nira, yang mendorong ekonomi masyarakat lokal serta menjaga potensi alam yang merupakan warisan nenek moyang.

Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lainnya yang memiliki potensi baik untuk KBA Pangrango adalah produksi kopi Mekarsari hingga membentuk kelompok Perempuan Rawan Ekonomi Sosial Pujasera (Perempuan, Janda Serba Bisa) yang mengolah hasil alam menjadi produk baru dengan daya jual yang tinggi.

Dalam mendorong pilar pendidikan, KBA Pangrango menyediakan berbagai tingkatan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA.

Dalam bidang kesehatan, KBA Pangrango juga memiliki Posyandu sawo 04 yang rutin melakukan penyuluhan mengenai kampung bebas stunting, program vaksinasi, penimbangan balita rutin, serta penyuluhan tentang gizi.

Selain itu, di KBA Pangrango juga tersedia Homestay Kampung Sawo dan Homestay Pasanggrahan untuk menunjang potensi pariwisata yang ada seperti curug sawer, objek wisata Cinumpang, Danau Situgunung, Jembatan Gantung, hingga Curug Kembar.

Baca Juga: Pasanggrahan Purwakarta: Kampung Berseri Astra yang Asri

KBA Pangrango menjadi sebuah kampung yang representatif, kaya akan potensi alam, masyarakat yang kreatif dan inovatif, serta mandiri dan berpotensi untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya dan nilai budaya yang dimilikinya.

Semangat gotong royong masyarakat dalam membangun desa, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola lingkungan, menjadi jalan untuk memaksimalkan potensi yang ada dan menjadi nilai tambah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RS
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.