diana cristiana dacosta ati lentera untuk pendidikan anak pelosok papua - News | Good News From Indonesia 2025

Diana Cristiana Dacosta Ati: Lentera untuk Pendidikan Anak Pelosok Papua

Diana Cristiana Dacosta Ati: Lentera untuk Pendidikan Anak Pelosok Papua
images info

Ketimpangan pendidikan dan fasilitas umum bukan hal baru di tanah Papua yang begitu kaya. Masalah ini pula yang menjadi tantangan bagi Diana Cristiana Dacosta Ati, seorang guru di Kampung Atti, Kabupaten Mappi, Papua Selatan.

Kendati menemui beragam problem dan tantangan, Diana tak pernah goyah apalagi mundur. Sejak 2018 ia menemani anak-anak Papua berkelahi dengan huruf sampai akhirnya mahir membaca.

Yuk, simak ceritanya di sini!

Baca juga: Pojokgizi Indonesia: dari Kawan Kuliah yang Merajut Mimpi Bersama sampai Langkah Mulia untuk Indonesia

Pertemuan Diana Cristiana Dacosta Ati dengan Anak SD Negeri Atti

Awal mula Diana Cristiana Dacosta Ati menjejakkan kaki di desa tersebut adalah ketika ia mendaftar sebagai bagian dari Guru Penggerak Daaerah Terpencil. Diana kemudian dikirim ke SD Negeri Atti yang terletak di Kampung Atti, Mappi, Papua Selatan pada tahun 2018.

Dikutip dari Rajendra melalui laman resmi anugerah pewarta ASTRA, perjalanan Diana menuju ke lokasi mengajarnya tidak mudah. Begitu menginjakkan kaki di tanah Papua, terhitung perlu perjalanan sekitar satu hari dari pusat kota ke SD Negeri Atti. Ia bahkan perlu menjelajahi sungai dengan perahu kayu dan membelah hutan dengan berjalan kaki.

Dikutip dari laman resmi ASTRA, SD Negeri Atti sendiri merupakan satu-satunya sekolah yang berdiri di Kampung Atti. Sebagai catatan, di masa itu kampung tersebut punya sekitar 200 kepala keluarga, tetapi kebanyakan anak di sana tidak bersekolah karena membantu orang tua mereka mencari makan di hutan.

Tidak hanya permasalahan ekonomi struktural, saat Diana pertama kali tiba kualitas pendidikan di kampung tersebut pun memprihatinkan.

Aktivitas pembelajaran di sekolah tersebut telah lama mogok lantaran guru dari luas jarang datang ke sekolah tersebut, belum lagi ditambah pandemi Covid. Para murid kelas 6 di sekolah itu bahkan belum bisa membaca. Fasilitas sekolah pun begitu kurang, sekolah itu hanya punya 3 ruang kelas dan banyak murid yang harus duduk di lantai karena jumlah bangku begitu terbatas.

Kawan GNFI pernah terpaksa duduk di lantai saat belajar di sekolah karena sekolah tidak punya meja dan kursi?

Hebatnya, kondisi yang begitu mengiris hati tersebut tidak memadamkan semangat Diana untuk menularkan pijar lenteranya.

Diana Cristiana Dacosta Ati kemudian mulai mengajarkan ilmu membaca dan menulis, berhitung, serta nilai nasionalisme. Rajendra menyebut perlu waktu dua tahun untuk Diana mengajarkan baca tulis juga mengubah pemikiran masyarakat desa tersebut mengenai urgensi pendidikan.

Perubahan yang Terjadi di SD Negeri Atti Pasca Kedatangan Diana Cristiana Dacosta Ati

Di masa awal Diana mengajar di Kampung Atti yaitu sekitar tahun 2018, mereka tadinya hanya punya sekitar 65 siswa. Namun, pada Juli 2022 jumlahnya telah meningkat menjadi 85 siswa.

Selain itu, banyak siswa yang diampu Diana yang bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Setahun sebelum ia dianugerahi penghargaan SATU Indonesia Awards atau tepatnya tahun 2022, terdapat 24 siswanya yang berhasil masuk SMP dan pada tahun 2023 sendiri terdapat 14 siswa yang melanjutkan ke jenjang SMP.

Tidak berhenti di situ, Diana pun turut mengenalkan anak-anak di pelosok Papua tersebut mengenai makna cita-cita dan mimpi. Alhasil anak-anaknya kini tumbuh menjadi penuh mimpi besar. Mereka bermimpi kelak bisa menjadi dokter, suster, bupati, hingga guru layaknya Diana sendiri.

Diana Cristiana Dacosta Ati menularkan pijar lenteranya pada anak-anak pelosok Papua, menghidupkan lentera-lentera kecil itu di tengah kegelapan pekat yang melanda diri mereka termasuk para generasi sebelum mereka.

Atas jasanya yang tulus dan begitu mulia Diana kemudian memenangkan penghargaan Anugerah SATU Indonesia Awards di bidang pendidikan pada tahun 2023 lalu.

Sekian cerita inspiratif seputar Diana Cristiana Dacosta Ati. Semoga kisah ini menginspirasi Kawan untuk turut berperan menciptakan #kabarbaiksatuindonesia lain!

Baca juga: Gede Andika: Mundur Selangkah dari Beasiswa UK agar Anak di Desanya Bisa Berjalan Seribu Langkah menuju Mimpi

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Allicia Dhea lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Allicia Dhea.

AD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.