Andai mendapat kesempatan kuliah dengan beasiswa di luar negeri, bersediakah Kawan melepaskannya untuk menghidupkan impian orang lain?
Pengalaman ini nyatanya benar-benar dilalui I Gede Andika Wira Teja atau kerap dipanggil Dika, pemuda pendiri rumah belajar KREDIBALI. KREDIBALI sendiri merupakan akronim dari Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan. Seperti nama panjangnya, organisasi ini memberikan kursus bahasa Inggris pada anak usia SD sampai dengan SMP di Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Bali.
Cerita Gede Andika Lepas Beasiswa S2 di United Kingdom Demi KREDIBALI
Gede Andika tadinya merupakan mahasiswa program sarjana jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas Udayana, Bali. Setelah lulus di awal tahun 2019, dirinya sempat mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di United Kindom atau Inggris Raya.
Namun, kesempatan itu tak dirinya ambil demi menjamin anak-anak Desa Pemuteran untuk mendapat pendidikan yang layak.
Alasan itu diutarakan Dika dalam forum online bersama ASTRA pada 2023 lalu. Dirinya menyebut jika ia mengambil beasiswa itu dan mendapatkan gelas master, berarti hanya dirinya yang mendapatkan (gelar dan manfaat) itu. Namun, jika ia menolak dan memilih bergerak untuk anak-anak, mereka kelak bisa meraih pendidikan tinggi juga.
Gede Andika pada dasarnya mundur selangkah, agar anak-anak bisa maju seribu langkah di depannya. Ia tidak hanya ingin memiliki gelar dan ilmu itu sendiri, melainkan berharap agar ilmu yang dimilikinya bisa menyebar secara merata dan dimiliki oleh semua anak di desanya juga.
Apa itu KREDIBALI?
Dilansir dari dokumen 14th Satu Indonesia Awards 2023 milik ASTRA, Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan atau KREDIBALI adalah rumah belajar bahasa Inggris yang diinisiasi Gede Andika. Program ini pertama kali diluncurkan di Desa Pemuteran, Buleleng, Bali dan ditujukan untuk menjawab permasalahan siswa yang kesulitan belajar di sekolah saat pandemi 2019 meledak.
Konsep ide KREDIBELI ini kompleks, tapi menguntungkan dan praktikal serta bisa menjangkau banyak kalangan, jadi tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak saja.
Rumah belajar ini menawarkan kursus bahasa, tetapi lain dari tempat kursus lain yang menggunakan uang sebagai alat transaksi, mereka menggunakan sampah plastik hasil limbah rumah tangga dari rumah para siswa untuk transaksinya. KREDIBALI menjalin kerja sama dengan lembaga pengelola bank sampah di Bali bernama Plastic Exchange.
Plastik yang dikumpulkan siswa nantinya ditimbang lalu bersama-sama ditabung di Plastic Exchange untuk ditukar beras. Nantinya pasca tes kemajuan kompetensi di setiap semester berakhir, beras-beras yang terkumpul kemudian dibagikan dengan menyasar para orang tua lanjut usia yang kurang mampu di sekitar desa tersebut.
Karena program ini tercetus semasa pandemi virus Corona melanda, sistem pembelajaran KREDIBALI perlu mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak di antara para peserta. Himbauan ini diberikan oleh pemerintah desa. Tidak sekedar himbauan, pemerintah desa pun mengulurkan tangan dengan meminjamkan ruang rapat untuk tempat belajar.
Koordinasi antara KREDIBALI dan pemerintah desa ini membuat rumah belajar tersebut bisa berjalan dengan lancar meski diadakan di tengah masa Covid. Rumah belajar yang semula hanya diikuti 75 siswa saat pertama kali dirintis pun perlahan mengembang dan memiliki 275 siswa pada tahun 2023.
KREDIBALI tidak hanya menyelesaikan persoalan edukasi siswa selama masa pandemi, konsepnya mampu mengajari siswanya tentang kepedulian serta pengelolaan lingkungan. Selain itu, mereka secara bersamaan mengajarkan empati dan kasih sayang kepada sesama manusia.
Atas usaha, kerja keras, serta pengabdian tulus Gede Andika untuk pendidikan anak-anak Buleleng, Bali akhirnya ia dikaruniai penghargaan apresiasi SATU Indonesia oleh ASTRA pada tahun 2021.
SATU Indonesia sendiri merupakan sebuah langkah nyata ASTRA untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia. Lewat apresiasi SATU Indonesia, para pemuda-pemudi terpilih akan menerima pembinaan kegiatan serta dana bantuan kegiatan sampai Rp 65.000.000,00.
Sekian artikel seputar kisah inspiratif Gede Andika, pemuda Desa Pemuteran, Buleleng, Bali yang mundur selangkah dari beasiswa di United Kingdom agar anak-anak di desanya dapat berjalan seribu langkah raih impian mereka. Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi Kawan untuk ikut meramaikan
#Kabarbaiksatuindonesia!
Baca juga: Pojokgizi Indonesia: dari Kawan Kuliah yang Merajut Mimpi Bersama sampai Langkah Mulia untuk Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
