david hidayat dengan andespin satu indonesia awards untuk penjaga laut desa pinang - News | Good News From Indonesia 2025

David Hidayat dengan ANDESPIN: SATU Indonesia Awards untuk Penjaga Laut Desa Pinang

David Hidayat dengan ANDESPIN: SATU Indonesia Awards untuk Penjaga Laut Desa Pinang
images info

Banyak orang bekerja demi hidup. Sedikit di antaranya bisa hidup dari hal yang ia cintai. Lebih langka lagi, ketika itu berdampak bagi lingkungan dan manusia. Kawan GNFI, dari pesisir Sungai Pinang di Sumatra Barat sana, David Hidayat membuktikan bahwa itu mungkin.

Pagi itu, seorang pemuda dengan kaos hijau bertuliskan “I WORK WELL UNDER PRESSURE” berjalan di tengah rindangnya hutan mangrove yang dihasilkannya. Buah kerja kerasnya selama bertahun-tahun. Seulas senyuman menyembul dari balik topinya.

Sejak kecil, bagi David, laut bukan sekadar pemandangan, melainkan rumah kedua yang harus dijaga. Ia adalah putra daerah asli Nagari Sungai Pinang.

Selepasnya pulang dari Padang untuk menimba sarjana di bidang Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, dirinya memutuskan untuk menjadi pelopor pelestarian laut, terkhususnya penanaman mangrove dan terumbu karang, penangkaran penyu, hingga yang terbaru, batik dan kopi dari pemanfaatan mangrove. Inilah yang menjadi titik awal lahirnya ANDESPIN (Anak Desa Sungai Pinang) di tahun 2014, di mana mengantarkannya mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards ke-13 oleh Astra 2022.

ANDESPIN Lahir, Buah Cinta Kegelisahan David pada Ekosistem Laut

David menyaksikan bagaimana terumbu karang di desanya rusak, penyu semakin jarang menetas, dan garis pantai terkikis abrasi.

Dalam sebuah wawancara, ia menyontohkan apabila ada serombongan orang menyelam di laut di daerahnya, ada 2 orang saja yang tidak sengaja merusakkan terumbu karang, maka jika dikalikan sepanjang tahun akan berapa banyak dampak negatif yang ditimbulkan? Inilah yang menjadikan ANDESPIN berupaya untuk menyeimbangkan ekosistem laut di Sungai Pinang.

Qorry Oktaviani dan Batik Mangrove, Menjaga Alam lewat Selembar Kain

Membangun gerakan pelestarian laut bukan perkara mudah. Di awal perjalanan, David harus terus meyakinkan keluarganya yang berharap putranya bekerja di kantoran. Belum lagi, perlu dukungan dana.

Namun, David tidak berhenti. Ia dan rekan-rekan komunitas mulai menanam mangrove dengan peralatan seadanya, menyelam untuk menanam bibit terumbu karang, hingga mengumpulkan telur penyu agar bisa ditetaskan dengan aman. Langkah-langkah kecil itu perlahan membuahkan hasil.

Perjuangan David tidak hanya soal menjaga alam, tetapi juga mengajak masyarakat merasakan manfaat nyata. Ia paham, konservasi akan lebih bertahan jika sejalan dengan peningkatan ekonomi.

Dari situlah muncul ide batik mangrove, kopi mangrove, hingga wisata edukasi laut yang melibatkan warga. Hasilnya, bukan hanya lingkungan yang pulih, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat pesisir.

David Hidayat: Surfing untuk Belajar, Belajar untuk Surfing

Disebutkan dalam sebuah cuplikan film pendek berjudul “Sejuta Pesona Andespin”, dengan dialek khas Melayunya, David bercerita bahwa ia juga mengembangkan sarana edukasi anak-anak di sekitar Sungai Pinang lewat hobi yang mereka cintai, yakni surfing.

"Ketika saya membuka ini (ANDESPIN), kebetulan saya punya papan surfing pribadi. Itu yang saya pajang di sini (sembari menunjukkan papan selancar di belakangnya). Anak-anak itu senang bermain di pantai, jadi papan dipinjam mereka. Latihannya manual. Dari awalnya tidak bisa, menjadi dari awal mereka bugil, itu yang saya didik,” katanya.

Dari sini, David mencari akal agar kegiatan tersebut bisa lebih bermanfaat. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dirinya mendapatkan ide untuk memberi syarat kepada para peminjam cilik tersebut, yakni membaca buku yang disediakan di basecamp ANDESPIN sebelum bermain selancar dengan peralatan pribadinya.

“Mau tidak mau, mereka harus patuh. Karena hobi tadi itu,” imbuhnya lagi.

SATU Indonesia Awards, saatnya Perjuangan Mangrove Dirayakan

Satu dekade berlalu, jejak David dan ANDESPIN semakin terasa. Jika dilihat dari aktivitas yang dibagikannya di Instagram @andespindeepwestsumatera, bibit mangrove tumbuh subur, menjadi hutan yang sangat lebat dan sehat. Terumbu karang kembali hidup dan penyu yang dulu terancam kini lebih sering ditemukan. 

Dampaknya merambat pada kesejahteraan. Nelayan lebih mudah mendapat ikan. Ibu rumah tangga diberdayakan dalam bisnis ecogreen yang dibuat ANDESPIN.

Anak-anak di sekitarnya pun tak hanya teredukasi soal lingkungan, tetapi juga bersemangat belajar dalam bidang yang lebih luas. Setiap malam Minggu, David dan ‘kru ciliknya’ akan berkumpul, menonton film-film inspiratif yang membangkitkan motivasi mereka.

Kerja keras itu akhirnya mendapat pengakuan pada tahun 2022. David Hidayat terpilih sebagai salah satu penerima SATU Indonesia Awards ke-13 dari Astra, kategori lingkungan.

Nah, Kawan GNFI, malam penghargaan itu menjadi momen penting, bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga seluruh warga Sungai Pinang. Piala yang ia bawa pulang adalah simbol bahwa perjuangan anak desa bisa didengar hingga tingkat nasional.

Kisah Mak Jah Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi di Tengah Tenggelamnya Desa Bedono

David Hidayat adalah sedikit dari cerita-cerita langka yang ada di Indonesia. Bagaimana ia mencintai sesuatu, bekerja untuk itu, dan berdaya dengan jangkauan lebih luas.

Kini, setiap kali matahari terbit di Sungai Pinang, David masih berjalan menyusuri pantai. Ia tahu, perjalanan menjaga laut tidak pernah selesai. 

Foto-fotonya yang aktif disiarkan dari media sosial tersebut tampak bersahaja, padahal di balik itu, mahal usahanya. Memotret hasil panen, senyum lebarnya saat bersantai di tengah mangrove, warga yang tengah menanam bibit, hingga tentu saja, melakukan surfing.

Dengan dukungan masyarakat dan semangat yang tak pernah padam, putra daerah dari Sumbar ini percaya jika masa depan lingkungan pesisir akan lebih baik.

 

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AJ
FS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.