Inilah 6 film Indonesia di Indonesia di Busan International Film Festival 2025. Apa saja?
Busan International Film Festival 2025 adalah ajang festival prestisius di Asia. Tahun ini, ajang tersebut dijadwalkan diadakan di Busan Cinema Center, Korea Selatan, pada 17 hingga 26 September 2025.
Ada 6 film Indonesia di Indonesia di Busan International Film Festival 2025 yang siap memukau para audiens internasional. Berikut daftarnya:
5 Rekomendasi Film Dokumenter, dari Kisah Inspiratif hingga Misteri Kriminal
6 Film Indonesia di Busan International Film Festival 2025
1. Esok Tanpa Ibu
Esok Tanpa Ibu alias Mothernetadalah sebuah film yang digarap oleh sutradara Taiwan keturunan Malaysia, Ho Wi Ding. Film ini menampilkan sejumlah pemeran ternama dari Indonesia, antara lain Dian Sastrowardoyo, Ringgo Agus Rahman, dan aktor remaja Ali Fikry.
Kisah film ini berkutat pada seorang remaja berusia 16 tahun bersama ayahnya yang berupaya memulihkan kembali kehidupan mereka dengan bantuan kecerdasan buatan (AI). Hal ini terjadi setelah sang ibu yang juga istri kesayangan mereka mengalami koma akibat sebuah insiden.
AI tersebut dinamai I-BU, sebuah program kecerdasan buatan yang diciptakan untuk menciptakan figur penuh kasih yang menyerupai sang ibu. Kemunculan AI ini memberikan Rama, tokoh utama dalam film, harapan baru untuk bisa bertahan. Kendati demikian, perjalanan yang dilalui Rama tidaklah mulus. Hubungannya dengan ayahnya yang berkarakter keras menjadi hambatan tersendiri. Sepanjang kisahnya, Rama dihadapkan pada tuntutan untuk mengerti makna kehilangan, menghadapi rasa duka, dan secara bertahap belajar untuk merelakan.
2. Pangku
Pangku adalah film garapan aktor Reza Rahadian yang dijadwalkan untuk diputar di Busan International Film Festival 2025. Film ini dibintangi oleh aktris Claresta Taufan Kusumarina.
Film Pangku merupakan drama yang menyoroti tradisi kopi pangku di Pantura, di mana pelanggan bisa memangku wanita teman mengobrol. Sinopsis film ini menceritakan tentang perjuangan Sartika, seorang wanita yang berjuang untuk bertahan hidup di Pantura melalui tradisi kopi pangku. Hal ini ia lakukan setelah pindah dari kota asalnya demi memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anaknya.
3. Rangga & Cinta
Film drama musikal romantis Rangga & Cinta akan dirilis di bioskop pada bulan Oktober 2025. Sebelum penayangan perdananya di Indonesia, film besutan Riri Riza ini akan diputar di Busan International Film Festival 2025. Rangga & Cinta merupakan remake dari film Ada Apa dengan Cinta? yang dirilis pada tahun 2002. Berbeda dari versi sebelumnya, film ini akan memadukan unsur drama dengan musikal. Film ini sendiri diperankan oleh El Putra Sarira dan Leya Princy.
Film Rangga & Cinta mengisahkan tentang kehidupan para remaja di sekolah menengah atas. Ada Cinta dan kelompok pertemanannya, yaitu Alya, Milly, Maura, dan Karmen, yang merupakan pengurus majalah dinding sekolah. Kelompok ini dikenal sebagai siswa yang populer di sekolah mereka.
Pada suatu waktu, diadakanlah kompetisi puisi yang terbuka untuk seluruh siswa di sekolah Cinta. Sebagai duta literasi, Cinta memutuskan untuk ikut serta. Namun, pemenangnya adalah seorang siswa bernama Rangga dengan puisinya. Nama Rangga terasa asing bagi Cinta dan teman-temannya. Hal ini membuat Cinta menjadi penasaran dengan sosok Rangga. Berawal dari perkenalan yang awalnya ditanggapi dengan dingin oleh Rangga, hubungan keduanya pun menjadi semakin dekat.
4. The Fox King
FilmThe Fox King dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, dengan Yulia Evina Bhara sebagai produsernya dan Woo Ming Jin sebagai sutradaranya.
The Fox King menceritakan tentang hubungan erat antara sepasang saudara kembar laki-laki. Kehidupan mereka mengalami perubahan signifikan setelah ayah mereka menikah lagi, termasuk dengan kehadiran seorang guru yang bernama Lara.
5. Sekat Sekat
Film Sekat-Sekat (Throughout These Cages), disutradarai oleh sineas muda Aaron Pratama.
Film ini mengisahkan tentang Asun, yang memiliki niat untuk merenovasi rumah tua peninggalan ayahnya. Namun, sang ibu, Aling, menolak gagasan tersebut. Penolakan itu tidak hanya sekadar masalah bangunan, tetapi juga terkait dengan rahasia masa lalu yang selama ini disimpannya di dalam rumah itu.
6. Badarawuhi di Desa Penari
FilmBadarawuhi di Desa Penari mengisahkan tentang empat pemuda, yaitu Mila, Yuda, Jito, dan Roy, yang datang ke sebuah desa bernama Desa Penari. Mereka datang dengan misi khusus, yaitu mencari penari berwajah rupawan yang gambarnya telah mereka bawa. Sayangnya, kedatangan mereka ternyata sudah dinantikan oleh sesosok siluman penari wanita yang dikenal sebagai Badarawuhi.
Film ini disutradarai oleh Kimo Stamboel dan diadaptasi dari kisah viral KKN di Desa Penari karya SimpleMan. Film ini merupakan prekuel dari film KKN di Desa Penari dan lebih berfokus pada dinamika permasalahan yang dialami para pemuda dengan sosok Badarawuhi.
Panji Tengkorak, Film Animasi Kekinian yang Menghidupkan Kembali Karya Lawas Tanah Air
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News