panji tengkorak film animasi kekinian yang menghidupkan kembali karya lawas tanah air - News | Good News From Indonesia 2025

Panji Tengkorak, Film Animasi Kekinian yang Menghidupkan Kembali Karya Lawas Tanah Air

Panji Tengkorak, Film Animasi Kekinian yang Menghidupkan Kembali Karya Lawas Tanah Air
images info

Satu lagi film animasi Indonesia akan hadir di bioskop. Judulnya Panji Tengkorak.

Panji Tengkorak adalah film animasi Indonesia produksi Falcon Pictures. Trailer-nya sudah beredar pada Senin (2/6/2025) dan film ini siap menghiasi layar bioskop seluruh Indonesia mulai 28 Agustus 2025.

Panji Tengkorak disutradarai oleh Daryl Wilson. Falcon Pictures mempercayakan sejumlah aktor dan aktris ternama untuk mengisi suara karakter-karakter dalam film ini. Beberapa nama besar yang terlibat, antara lain Denny Sumargo sebagai Panji, Aghniny Haque sebagai Gantari, dan Tanta Ginting sebagai Kalawereng.

Panji Tengkorak hadir sebagai bagian dari deretan film animasi yang mewarnai kancah sinema Tanah Air tahun ini. Sebagaimana diketahui, pada 2025 ini ada pula film animasi lokal lainnya yang dirilis ke pasaran, misalnya Jumbo dan Merah Putih: One For All.

Sinopsis Film Panji Tengkorak

Film Panji Tengkorak mengisahkan perjalanan tragis seorang pendekar bertopeng yang terpuruk dalam kesedihan setelah kehilangan istrinya di medan pertempuran. Guna membalaskan dendamnya, ia menyerahkan diri kepada kekuatan jahat. 

Dalam pengembaraannya, Panji Tengkorak  bertemu dengan seorang pendekar tua yang memintanya mengejar sekelompok bandit pencuri pusaka sakti. Pusaka ini dipercaya mampu memutus ikatan ilmu hitam yang membelenggu Panji. 

Pencarian jati diri dan pertarungan tersebut ternyata kemudian menyeret Panji Tengkorak  ke dalam masalah pelik. Ia harus menghadapi konflik nan rumit antara dua kerajaan.

Bisa dibilang, kisah Panji Tengkorak  menceritakan perjalanan tragis pendekar bertopeng yang terpuruk setelah kehilangan istrinya dalam pertempuran. Panji Tengkorak tak hanya menyajikan pertarungan dan nuansa kelam, tetapi juga pencarian jati diri seorang pahlawan yang terbebani oleh rasa bersalah di masa lalunya. Hal itu juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari cerita dalam film ini, demikian sebagaimana diwartakan RRI.

Lagu Ikan Nae di Pante, Lagu dari NTT yang Tersohor hingga Berbagai Penjuru Indonesia

Adaptasi Karya Lawas

Tahukah Kawan bahwa Panji Tengkorak sebenarnya adalah karya lawas?

Panji Tengkorak kini hadir kembali dalam format animasi yang segar dan relevan bagi penonton modern. Film ini menandai kembali hidupnya karakter ikonik yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1968. Adaptasi animasi ini diharapkan mampu menjembatani cerita klasik dengan sentuhan visual megah dan sinematografi modern yang kuat.

Panji Tengkorak merupakan pelopor komik silat fantasi di Indonesia. Kisahnya telah diadaptasi ke dalam film laga pada tahun 1970-an dan 1980-an, salah satunya The Ghostly Face, yang merupakan film hasil kolaborasi antara Indonesia dan Hong Kong. 

Maka dari itu, sudah sejak lama pula karakter Panji dikenal sebagai sosok misterius dengan topeng tengkorak dan latar belakang yang tragis, menjadikannya ikon dalam dunia komik silat Indonesia.

Diwarnai Lagu Bunga Terakhir

Kolaborasi antara Iwan Fals dan Isyana Sarasvati tak ketinggalan menghiasi suara film animasi Panji Tengkorak dengan lagu Bunga Terakhir. Lagu balada legendaris ini akan menjadi jembatan emosional untuk mengiringi kisah tragis sang pendekar bertopeng. 

Menurut Iwan Fals, proses penyatuan vokal yang berbeda generasi ini membutuhkan usaha ekstra. Bahkan, ia mengaku harus mengulang rekaman hingga 30 kali untuk mendapatkan hasil yang sempurna. 

“Lagu ini (Bunga Terakhir) berasa personal buat saya, sehingga menyanyikannya bersama Isyana mampu memberikan energi,” kata Iwan Fals seperti dilansir Antara.

Denny Sumargo pun ikut menyoroti relevansi lirik lagu ciptaan Bebi Romeo tersebut dengan alur cerita. Ia menjelaskan bahwa baris "bunga terakhir ku persembahkan kepada yang tercinta" sangat menggambarkan penderitaan Panji setelah kehilangan istrinya, Murni. 

“Bunga Terakhir adalah simbol dari jiwa Panji yang hilang arah karena cinta dan rasa bersalah,” ucapnya.

Meski film Panji Tengkorak belum tayang, lagu Bunga Terakhir sudah bisa didengarkan. Versi terbarunya dirilis secara digital di seluruh platform musik sejak Kamis (7/8/2025). Uniknya lagi, video klip lagu ini menampilkan Iwan Fals dan Isyana Sarasvati dengan riasan wajah bertema Panji Tengkorak, yang merupakan pengalaman pertama bagi Iwan Fals.

Musik Indonesia Laris di Malaysia tapi Tak Demikian Sebaliknya, Mengapa?

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.