mengenal sosok gustika jusuf hatta - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Sosok Gustika Jusuf Hatta, Cucu Bung Hatta yang Suarakan Isu Sosial

Mengenal Sosok Gustika Jusuf Hatta, Cucu Bung Hatta yang Suarakan Isu Sosial
images info

Gustika Jusuf Hatta merupakan sosok pemudia Indonesia yang belakangan ini banyak mendapat sorotan publik. Namanya mencuat bukan hanya karena ia merupakan cucu dari salah satu pendiri Indonesia, Mohammad Hatta, tetapi juga karena keberaniannya dalam menyuarakan isu-isu sosial, HAM dan politik.

Kepopuleran Gustika sebagai cucu sang proklamator meningkat setelah ia hadir pada peringatan HUT RI ke-80 dengan menggunakan kain batik motif slobog.

Gustika hadir sebagai representatif generasi muda Indonesia yang berani kritis dan menyuarakan pandangannya terhadap kesewenangan melalui berbagai medium.

Latar Belakang Keluarga

Gustika Jusuf lahir pada 19 Januari 1994, merupakan putri dari pasangan Gary Rachman Jusuf dan Halida Nuriah Hatta. Dari garis Ibu, Gustika merupakan cucu langsung dari Sang Proklamator sekaligus Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.

6 Sikap Teladan dari Bung Hatta, Bapak Koperasi Indonesia, yang Dapat Ditiru

Di balik kiprahnya dalam dunia aktivisme, Gustika merupakan sosok yang membumi. Ia menjalani hidup secara mandiri tanpa bantuan nama besar keluarganya.

Kehidupan dalam keluarga yang memiliki intelektual dan nilai kebangsaan kuat membuat Gustika terbiasa berdiskusi mengenai sejarah, demokrasi dan politik bangsa sejak belia.

Pendidikan

Sejakremaja, Gustika dikenal memiliki minat besar pada isu International. Ia banyak mengikuti forum nasional yang membahas mengenai isu-isu sosial. Gustika pernah menjadi delegasi UNFCCC-COP 18 di Qatar pada tahun 2012. Selain itu ia juga menjadi perwakilan Indonesia dalam UNESCO Youth Forum ke-8.

Selain aktif dalam forum internasional, Gustika juga aktif dalam kegiatan relawan dan sertifikasi dalam PBB yang melibatkan isu kekerasan politik, konflik bersenjata, Gender dan HAM. Dia juga mempelajari bahasa isyarat (Bisindo) level ke 3.

Gustika meraih Gelar Bachelor of Arts with Honours di King's College London dalam Bidang War Studies pada tahun 2015. Dia juga melakukan pendidikan Non-Degree di Universitas Luar Negeri ternama seperti Harvard Extension School, Sotheby's Institute of Art,dan Sciences Po Lyon (Certificat d'Etudes Politiques) Political Science and Goverment.

Gustika telah menyelesaikan pendidikan master nya pada tahun 2024 di Geneva Academy of International Humanitarian Law and Human Rights, yang berfokus pada hukum internasional dan konflik bersenjata.

Karier dan Aktivitas

Sebagai cucu dari sang proklamator, Gustika menempuh karier dalam bidang yang ia gemari dan bangun sendiri tanpa menapaki nama besar eyangnya. 

Dalam perjalanan profesionalnya, Gustika dikenal sebagai akademisi muda dan aktif dalam berbagai bidang publik. Ia menjadi peneliti pada lembaga Imparsial yang berfokus pada sektor keamanan (SSR/G), konflik dan kekerasan, serta isu-isu hak asasi manusia yang lebih luas.

Gustika juga aktif sebagai kunsultan pemuda pada United Nations Population Fund (UNFPA) dan Plan International yang bergerak dalam sektor pendidikan seksual, kesehatan reproduksi dan keterlibatan pemuda.

Selain kariernya dalam hal humanisme dan kepemudaan, Gustika juga aktif sebagai podcaster di jaringan Box2Box dengan membawakan program yang membahas isu kecintaannya yaitu sosial dan politik secara ringan dan mudah di pahami.

Kegemarannya dalam menulis ia salurkan dengan berkontribusi dalam berbagi opini pada media nasional maupun internasional, di mana ia kerap menyuarakan pandangan kritisnya tentang demokrasi, politik, serta hak asasi manusia.

Gustika juga sering diundang sebagai pembicara pada seminar, talkshow, hingga forum kepemudaan baik di dalam maupun di luar negeri sebagai inspirasi kaum muda dalam menyuarakan aspirasinya.

Kehadiran di Media dan Publik

Kehadiran Gustika dalam ingatan rakyat melonjak setelah ia menghadiri peringatan HUT RI ke-80 di Istana Merdeka. Ia menghadiri perayaan dengan mengenakan pakaian kebaya beludru hitam yang dipadukan dengan kain batik slobog, yang dikenal sebagai simbol duka dan kesedihan.

Pemilihan kain batik motif slobog tersebut disinyalir sebagai bentuk kritik halus terhadap kondisi politik pemerintahan pada saat ini.

Batik Slobog: Simbol Berkabung dan Pesan Cinta Gustika Hatta pada HUT ke-80 RI

Dalam postingan di laman akun instagram miliknya, Gustika menyatakan bahwa motif kain slobog tersebut sebagai simbol duka nya terhadap HAM yang belum sembuh dan juga sebagai pengingat harapan di balik kehilangan, menagih hak rakyat, dan janji konstitusi kepada Republik Indonesia.

Fakta Menarik

Diluar kiprah akademik dan profesinalnya, Gustika memiliki sejumlah fata menarik yang dapat memperkuat identitasnya sebagai panutan muda-mudi bangsa.

Ia fasih dalam bebahasa asing berkat pengalaman pendidikannya di kancah internasional, sehingga mempermudah untuk aktif dalam forum global.

Gaya komunikasinya yang lugas, sederhana dan mudah dipahami generasi muda menjadikannya mampu menjembatani diskusi dengan audiens yang lebih luas sekaligus menjembatani isu-isu kompleks kepada publik umum, khususnya generasi muda.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.