Ada sebuah ungkapan populer di kalangan masyarakat Batam, “Belum ke Batam kalau belum ke Jembatan Barelang”. Memang tak salah, Jembatan Barelang adalah simbol ikonik di Batam.
Terletak sekitar 35 km dari pusat Kota Batam, Jembatan Barelang merupakan mahakarya arsitektur yang menghubungkan sejumlah pulau di Provinsi Kepulauan Riau, seperti Pulau Batam, Tonton, Nipah, Rempang, Galang, dan Galang Baru.
Nama Jembatan Barelang sendiri sebenarnya adalah akronim dari Batam-Rempang-Galang. Jembatan ini mempermudah mobilisasi masyarakat dan menyingkat waktu perjalanan jika ingin pergi atau keluar dari pulau-pulau yang saling terhubung tersebut.
Punya 6 Jembatan dan Jalan Penghubung
Uniknya, jika jembatan lain umumnya hanya terdiri dari satu rangkaian jembatan saja, jembatan ini justru sebaliknya. Jembatan Barelang tidak hanya terdiri dari satu jembatan, tetapi memiliki enam rangkaian yang menghubungkan pulau-pulau di Kepulauan Riau, yaitu:
1. Jembatan Tengku Fisabilillah (Jembatan I)
Jembatan pertama ini adalah jembatan utama dengan panjang 642 m. Jembatan Tengku Fisabilillah menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton.
2. Jembatan Nara Singa (Jembatan II)
Jembatan Nara Singa adalah jembatan kedua yang menghubungkan Pulau Tonton dan Pulau Nipah. Total panjangnya adalah 420 m.
3. Jembatan Raja Ali Haji (Jembatan III)
Jembatan ketiga adalah jembatan gelagar sepanjang 270 m dan dikenal dengan nama Jembatan Ali Haji. Jembatan ini menghubungkan Pulau Nipah dengan Pulau Sekotok.
4. Jembatan Sultan Zainal Abidin (Jembatan IV)
Selanjutnya adalah Jembatan Sultan Abidin yang membentang sepanjang 365 m. Jembatan kantilever ini menghubungkan Pulau Sekotok dengan Pulau Rempang.
Jembatan Youtefa, Landmark Ikonik Jayapura yang Pernah Dapat Rekor MURI 2 Kali
5. Jembatan Tuanku Tambusai (Jembatan V)
Dengan panjang 385 m, Jembatan Tuanku Tambusai menghubungkan Pulau Rempang dengan Pulau Galang. Sebagai informasi, Pulau Galang adalah lokasi di mana para pengungsi Vietnam pernah ditampung.
6. Jembatan Raja Kecik (Jembatan VI)
Jembatan terakhir adalah Jembatan Raja Kecik. Memiliki panjang 180 m, jembatan ke-6 ini mengubungkan Pulau Galang dengan Pulau Galang Baru.
Kawan GNFI, jika ditotal, keenam jembatan itu membentang hingga lebih dari 2 km. Melansir dari Wonderful Indonesia milik Kementerian Pariwisata RI, jarak sebenarnya dari jembatan pertama hingga terakhir adalah sekitar 50 km.
Nah, nama enam jembatan ini juga sangat mencerminkan budaya Melayu-Riau, di mana semuanya dinamai sesuai dengan nama para penguasa Kesultanan Riau di abad ke-15 hingga ke-18. Unik, ya!
Jembatan Barelang, Jembatan Modern Sentuhan BJ Habibie
Kawan GNFI, Jembatan Barelang adalah pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan banyak insinyur Indonesia. Luar biasanya, proyek besar ini dibuat tanpa campur tangan tenaga ahli luar negeri, loh!
Dibangun selama enam tahun, tepatnya pada 1992-1998, anggaran pembangunan megaproyek ini mencapai Rp400 miliar. Jembatan ini dibuat guna memperluas wilayah kerja Otorita Batam, sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden BJ Habibie.
Menariknya, jembatan ini juga sering dijuluki “Jembatan Habibie”. Dikatakan bahwa Presiden ke-3 RI tersebut adalah sosok yang memelopori pembangunan Jembatan Barelang, sehingga penyebutan Jembatan Habibie dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang.
Tak hanya itu, Habibie juga dianggap berjasa untuk mengembangkan Batam sebagai pulau industri. Ia dulunya merupakan Kepala Badan Otorita Batam. Berkat ide dan tangan ajaibnya, Batam kini bertransformasi menjadi kawasan industri terkemuka di Indonesia.
Selain itu, ada motif batik di jembatan ini yang memiliki makna mendalam. Adalah motif pucuk rebung tua.
Melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), disebutkan bahwa motif pucuk rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan harapan. Bukan hanya itu, motif ini juga dianggap mewakili hati serta semangat persatuan yang terbuka di masyarakat Riau.
Motif batik tersebut diklasifikasikan sebagai motif Melayu, diwakili oleh pohon bambu yang tidak mudah roboh, meskipun terkena angin kencang.
Selain menjadi simbol Batam yang ikonik, Jembatan Barelang juga dianggap sebagai salah satu wujud kemandirian Indonesia dalam membangun infrastruktur dalam negeri. Jembatan ini juga bertransformasi menjadi salah satu destinasi wisata populer di Batam.
Jembatan Merah Putih, Jembatan Terpanjang di Indonesia Timur yang Jadi Landmark Kebanggaan Ambon
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News