rumah burung hantu inovasi ramah alam dari desa majasuka - News | Good News From Indonesia 2025

Rumah Burung Hantu: Inovasi Ramah Alam dari Desa Majasuka

Rumah Burung Hantu: Inovasi Ramah Alam dari Desa Majasuka
images info

Halo, Kawan! Pernahkah kamu membayangkan bahwa seekor burung hantu bisa menjadi pahlawan bagi para petani? Di Desa Majasuka, burung hantu bukan hanya simbol misteri malam, tetapi juga penjaga hasil panen dan pelindung ekosistem.

Melalui inovasi sederhana tapi berdampak besar, masyarakat desa ini membangun rumah burung hantu sebagai bagian dari strategi pengendalian hama yang ramah lingkungan. 

Inisiatif ini bukan sekadar eksperimen, melainkan hasil dari refleksi mendalam terhadap kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Rumah burung hantu, atau yang dikenal dengan sebutan rubuha, menjadi simbol dari kearifan lokal yang berpadu dengan semangat konservasi.

Mari kita telusuri bersama kawan, bagaimana rubuha di Majasuka bukan hanya menyelamatkan panen, tetapi juga membangun kesadaran ekologis yang mengakar kuat di hati warga.

Mengenal Rumah Burung Hantu

Rumah burung hantu, atau yang akrab disebut rubuha, adalah bangunan kecil yang dirancang khusus untuk menjadi tempat tinggal burung hantu jenis Tyto alba. Burung ini dikenal sebagai predator alami tikus, yang merupakan salah satu hama utama di lahan pertanian.

Dengan membangun rubuha di sekitar sawah, masyarakat Majasuka menciptakan ekosistem yang mendukung kehadiran burung hantu sebagai pengendali hama alami. 

Kawan, rubuha biasanya dibuat dari bahan-bahan lokal seperti bambu, kayu, dan kain terpal. Bentuknya sederhana, menyerupai kotak bersarang yang diletakkan di atas tiang atau pohon tinggi.

Tujuannya adalah memberikan tempat yang aman dan nyaman bagi burung hantu untuk bersarang dan berkembang biak.

Dengan gotong royong antara masyarakat petani dan Mahasiswa KKN-T IPB, rubuha tidak hanya menjadi bangunan fisik, tetapi juga simbol kebersamaan dan kepedulian terhadap alam.

Latar Belakang Inisiatif

Inisiatif pembangunan rumah burung hantu di Majasuka berawal dari keresahan petani terhadap serangan tikus yang merusak tanaman padi yang menyebabkan gagal panen di Desa Majasuka. Penggunaan racun tikus terbukti tidak efektif dalam jangka panjang dan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Dari sinilah muncul gagasan untuk kembali ke pendekatan alami, dengan memanfaatkan predator alami tikus. Program ini digagas oleh kelompok tani bersama perangkat desa. 

Dari keresahan itulah muncul gagasan untuk mencari solusi yang lebih alami. Beberapa warga mengingat bahwa dahulu burung hantu sering terlihat di sekitar sawah, dan keberadaannya berbanding lurus dengan rendahnya populasi tikus.

Maka, muncullah ide untuk “mengundang” kembali burung hantu dengan menyediakan tempat tinggal yang layak: rumah burung hantu

Tantangan dan Harapan ke Depan

Tentu saja, program ini tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah menjaga populasi burung hantu agar tetap stabil dan tidak terganggu oleh aktivitas manusia. Selain itu, perlu ada regulasi dan perlindungan hukum terhadap satwa liar agar keberadaan burung hantu tetap aman.

Penutup

Dari Desa Majasuka, kita belajar bahwa harmoni antara manusia dan alam bukanlah utopia. Rumah burung hantu adalah bukti nyata bahwa solusi ekologis bisa lahir dari kesederhanaan dan kebersamaan.

Burung hantu, yang dulu hanya dikenal sebagai makhluk malam yang misterius, kini menjadi simbol harapan dan penjaga keseimbangan.

Jadi Kawan, jika suatu hari kamu berkunjung ke Majasuka, sempatkanlah melihat rubuha yang berdiri anggun di tengah sawah. Dengarkan cerita warga tentang bagaimana burung hantu membantu mereka menjaga ladang.

Bisa saja, kamu akan pulang dengan inspirasi baru tentang bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan alam dengan bijak, dengan cinta, dan dengan rasa hormat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.