Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia selalu dirayakan dengan meriah setiap tahunnya. Berbagai acara diadakan untuk menyambut momentum ini, mulai dari upacara bendera, pawai, hingga perlombaan yang diadakan di berbagai daerah yang ada di Indonesia.
Kemeriahan dalam menyambut momentum ini tidak hanya terjadi saat sekarang saja, tetapi juga pada periode awal kemerdekaan dulunya. Salah satu momen peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia bisa Kawan lihat pada saat 1950 silam.
Pada waktu itu, masyarakat Indonesia merayakan momen kemerdekaan yang sudah berlangsung lima tahun lamanya.
Banyak rangkaian acara yang digelar untuk menyambut momentum peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tersebut, khususnya di Jakarta. Bahkan perayaan yang diselenggarakan di Jakarta waktu itu lebih meriah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lantas apa saja rangkaian acara yang digelar di Jakarta untuk menyambut momen tersebut pada 1950 silam? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Upacara di Istana Merdeka
Dikutip dari artikel "Peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan Ke 5, di Djakarta Raya" yang terbit di surat kabar Fikiran Rakyat edisi 18 Agustus 1950, peringatan hari kemerdekaan di Jakarta pada 1950 dimulai dengan upacara bendera yang digelar di Istana Merdeka. Sejak pagi masyarakat diketahui sudah banyak berdatangan ke Istana Merdeka untuk menyaksikan upacara bendera tersebut.
Pelaksanaan upacara pada 1950 dirasa berkesan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab setelah dikeluarkannya hasil Konferensi Meja Bundar pada akhir 1949, Indonesia bisa "benar-benar merdeka" setelah menjalani berbagai perjuangan pada masa-masa awal kemerdekaan.
Upacara di Istana Merdeka berlangsung mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 12.40 WIB. Pada awal upacara, Ketua Sementara DPR Dr. Radjiman menyampaikan pidato terlebih dahulu di hadapan hadirin yang hadir.
Setelah itu, barulah Presiden Soekarno menyampaikan pidato dan amanatnya dalam upacara tersebut. Pidato yang disampaikan oleh Soekarno pada waktu itu berlangsung lebih kurang selama satu jam.
Rangkaian acara berikutnya dilanjutkan dengan pembacaan proklamasi dan mengheningkan cipta. Terakhir, upacara pada pagi itu ditutup dengan pengibaran bendera pusaka.
Pawai Rakyat
Setelah upacara bendera berakhir, peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 1950 dilanjutkan dengan pawai rakyat. Arak-arakan ini melewati rute Lapangan Banteng, Jalan Perwira, Medan Merdeka, Gambir, Cikini, Pegangsaan Timur, dan Matraman.
Soekarno yang turut ikut dalam pawai ini sempat berhenti sejenak di Gedung Republik yang ada di Pegangsaan Timur. Di sana, Soekarno meletakkan karangan bunga serta menyampaikan pidato di hadapan rakyat yang hadir.
Dalam pidatonya di Pegangsaan Timur tersebut, Soekarno menegaskan kembali agar masyarakat kembali merenungi perjuangan yang sudah dilakukan dulunya untuk meraih kemerdekaan. Semangat proklamasi yang bergema pada waktu itu diharap bisa mengisi momen kemerdekaan yang sudah diraih.
Rangkaian acara kemudian kembali dilanjutkan di Istana Merdeka pada sore harinya. Upacara penurunan bendera pusaka juga dilakukan pada sore hari di Istana Merdeka untuk kembali disimpan di peti penyimpanan.
Pada pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB, diadakan garden party di Istana Merdeka untuk menyambut tamu undangan dari luar negeri. Selain itu, Presiden Soekarno juga menerima anggota angkatan perang, kepolisian, serta kepanduan Indonesia yang turut hadir di Istana Merdeka pada waktu itu.
Rangkaian acara dilanjutkan di Gedung Pertemuan Umum Jakarta pada pukul 20.00 WIB. Di sana, Presiden Soekarno membuka pameran atau eksposisi penerangan yang digelar hingga 28 Agustus 1950.
Begitulah rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-5 pada 1950 yang digelar di daerah Jakarta.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News