pidato soekarno dalam peringatan hari kemerdekaan indonesia pada 1950 singgung soal kmb dan irian - News | Good News From Indonesia 2025

Pidato Soekarno dalam Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 1950, Singgung Soal KMB dan Irian

Pidato Soekarno dalam Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 1950, Singgung Soal KMB dan Irian
images info

Soekarno pernah memberikan amanat pada saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 1950. Pada saat peringatan hari kemerdekaan yang ke-5 tersebut, Soekarno menyelipkan pesan-pesan persatuan dalam pidato yang dia sampaikan pada saat upacara di Istana Merdeka tersebut.

Selain membahas seputar persatuan, Soekarno juga menyinggung hasil Konferensi Meja Bundar yang diputuskan pada tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, Soekarno juga menyebut Belanda sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Indonesia pada waktu itu.

Apa saja pesan yang disampaikan oleh Soekarno dalam pidatonya saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 1950?

Pidato Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia 1950

Dilihat dari artikel "Pidato Pres. Sukarno pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan 17 Agustus 1950" yang terbit di surat kabar Fikiran Rakyat edisi 18 Agustus 1950, pidato yang disampaikan oleh Soekarno ini berlangsung pada pagi hari, tepatnya pukul 08.36 WIB. Pidato yang disampaikan oleh Soekarno ini ditujukan bagi segenap masyarakat Indonesia pada waktu itu.

Menyambut hari kemerdekaan yang ke-5, Soekarno menegaskan bahwa bangsa Indonesia sudah mendapatkan kedaulatan seutuhnya. Meskipun demikian, pembubaran kekuasaan kolonial yang masih ada di tanah air masih memakan waktu yang banyak.

Tidak hanya itu, Soekarno juga menegaskan bahwa perjuangan bangsa masih jauh dari usai. Apalagi keamanan serta ketentraman bagi seluruh rakyat masih belum tercapai seperti apa yang diinginkan.

Singgung Soal KMB dan Irian

Dalam pidatonya, Soekarno juga menyinggung hasil Konferensi Meja Bundar yang berlangsung pada setahun sebelumnya. Salah satu hasil dari KMB ini adalah terbentuknya Republik Indonesia Serikat pada waktu itu.

Terbentuknya RIS ini membuat wilayah Indonesia terbagi dalam beberapa negara bagian. Soekarno menyebutkan bahwa besar tuntutan dari rakyat untuk membubarkan negara-negara bagian tersebut dan kembali bergabung ke dalam satu negara kesatuan Republik Indonesia.

Soekarno juga turut menyoroti kondisi Irian pada waktu itu. Soekarno menyebutkan bahwa Indonesia masih belum merdeka secara seutuhnya.

Sebab wilayah Irian pada waktu itu masih dijajah oleh Belanda. Tidak hanya itu, Soekarno juga menyebutkan bahwa Belanda bertanggung jawab atas berbagai kekacauan yang terjadi di tanah air pada waktu itu.

Kemerdekaan baru bisa diraih ketika wilayah Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke bisa bebas seutuhnya. Oleh sebab itu, kondisi Irian yang terjadi pada waktu itu bukanlah hal yang bisa dipandang sebelah mata.

Soekarno juga menyampaikan pesan khusus kepada Belanda dalam pidatonya. Soekarno berkata jika Belanda merupakan bangsa yang percaya dengan adanya kemerdekaan, maka mereka mesti mengakui dan memerdekakan wilayah Irian secepatnya.

Himbauan untuk Bersatu Kembali

Atas dasar inilah, Soekarno turut menghimbau agar seluruh masyarakat Indonesia bisa bersatu kembali. Terlebih, rasa persatuan mulai terlupakan oleh segenap masyarakat menurut Soekarno pada waktu itu. 

Padahal lewat rasa persatuan inilah semua yang diimpikan untuk Indonesia bisa tercapai. Semangat revolusi yang sudah dua kali menyelamatkan Indonesia, yakni pada saat memperjuangkan kemerdekaan serta periode-periode awal setelahnya merupakan bukti bahwa persatuan menjadi kunci dari semua hal tersebut.

Soekarno menghimbau bahwa perjuangan yang dilalui oleh segenap bangsa Indonesia masih belum usai. Seluruh masyarakat mesti tetap berjuang untuk mengisi kemerdekaan yang sudah lima tahun dijalani Indonesia pada waktu itu.

"Bangkitkan jiwa revolusi itu untuk ketiga kalinya! Bangkitkanlah bentuknya yang asli, persatuan, persatuan, dan sekali lagi persatuan! Merdeka!" seru Soekarno dalam pidatonya saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 1950, seperti yang dikutip dari surat kabar Pikiran Rakyat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.