penyebaran berita proklamasi - News | Good News From Indonesia 2025

Penyebaran Berita Proklamasi di Yogyakarta melalui Khutbah Jumat dan Arak-arakan Sepeda

Penyebaran Berita Proklamasi di Yogyakarta melalui Khutbah Jumat dan Arak-arakan Sepeda
images info

Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jakarta. Informasi mengenai peristiwa bersejarah ini tidak tersebar secara langsung ke seluruh wilayah Indonesia.

Masyarakat menerima berita proklamasi kemerdekaan dalam waktu yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena keterbatasan media dan jarak antarwilayah di Indonesia.

30+ Puisi Kemerdekaan untuk 17 Agustus Singkat 2-4 Bait yang Menyentuh Hati

Di Yogyakarta, masyarakat menerima informasi proklamasi kemerdekaan melalui cara yang unik. Karena penyebaran berita proklamasi kemerdekaan secara umum dilakukan pertama kali saat khutbah Jumat di masjid.

Berita proklamasi juga semakin tersebar luas di wilayah Yogyakarta karena peran Ki Hajar Dewantara yang berkeliling menggunakan sepeda dan menyerukan berita ini.

Keyakinan masyarakat Yogyakarta terhadap Kemerdekaan Indonesia ditambah dengan terbitnya berita dari surat kabar Sinar Matahari.

Naskah proklamasi kemerdekaan RI yang di sebar dalam bentuk cetak
info gambar

Penyebaran Berita Proklamasi melalui Khutbah Jumat di Masjid

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno, kantor berita Domei di Jakarta menyebarluaskan berita proklamasi melalui telegram ke seluruh cabang Kantor Domei di Indonesia.

Telegram menjadi satu-satunya alat telekomunikasi yang cepat dan lebih aman dari jangkauan pihak Jepang.

Detik-detik Menengangkan Sebelum Proklmasi Kemerdekaan RI

Kantor Berita Domei wilayah Yogyakarta (sekarang menjadi Gedung Jogja Library Center) menerima berita proklamasi kemerdekaan pada pukul 12.00 WIB di hari yang sama.

Setelah menerima telegram, pegawai Kantor Domei Yogyakarta berniat menyiarkan berita tersebut melalui radio.

Sayangnya, rencana ini diketahui oleh pihak Jepang sehingga rencana penyiaran berita proklamasi untuk masyarakat Yogyakarta melalui radio gagal.

Pegawai Kantor Domei Yogyakarta menyadari pentingnya berita ini, secara sembunyi-sembunyi mereka menyebarluaskan berita tersebut melalui mulut ke mulut.

Bertepatan dengan dilaksanakannya salat Jumat bagi umat Muslim, berita proklamasi kemerdekaan dapat disebarkan luaskan melalui khutbah Jumat di Masjid Agung Yogyakarta dan Masjid Pakualaman.

Penyebaran Berita Proklamasi oleh Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara memiliki peranan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Beliau telah terlibat dalam menentang penjajahan sejak masa Hindia Belanda.

Buah pikirnya menghasilkan konsep pendidikan yang disesuaikan dengan masyarakat pribumi dan mendirikan sekolah bernama Taman Siswa.

Ki Hajar Dewantara menyambut dengan suka cita berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Dalam suasana gembira, pada sore hari setelah proklamasi dibacakan, Ki Hajar Dewantara bersama dengan para guru dan murid sekolah Taman Siswa melakukan pawai, berkeliling Yogyakarta menggunakan sepeda.

Salah satu guru sekolah Taman Siswa yang mengikuti arak-arakan yaitu Suratmi Iman Sugiyat.

Rombongan arak-arakan Ki Hajar Dewantara berkeliling di wilayah Kota Yogyakarta menyerukan kemerdekaan Indonesia.

Mereka juga membagikan, kepada masyarakat Yogyakarta, selebaran yang berisi pemberitahuan mengenai proklamasi yang telah digemakan di Jakarta.

Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia telah tersebar luas di wilayah Yogyakarta.

Penyebaran Berita Proklamasi melalui Surat Kabar

Di Yogyakarta, surat kabar yang pertama kali menerbitkan berita mengenai kemerdekaan Indonesia adalah surat kabar Sinar Matahari.

Surat kabar ini sebenarnya sudah ada sejak masa Hindia Belanda dengan nama Sedya Tama, kemudian berganti nama pada masa pendudukan Jepang.

Surat kabar Sinar Matahari digunakan sebagai media propaganda Jepang terhadap masyarakat Yogyakarta. Pada tahun 1945, ketika Jepang mulai terdesak dalam perang Asia Pasifik, surat kabar Sinar Matahari mulai mengalami ketidakstabilan.

Kondisi tadi dimanfaatkan oleh pegawai pribumi untuk memberikan informasi tentang keadaan yang sebenarnya terjadi di Indonesia.

Kisah Kurang Dikenal Para Pahlawan Kemerdekaan di Daerah

Surat kabar Sinar Matahari pada awal kemerdekaan tidak lagi beroperasi. Berkat semangat juang yang dipelopori oleh Soemantoro dan Bramono dari Taman Siswa, pada bulan September 1945, Sinar Matahari kembali aktif dan berganti nama menjadi Kedaulatan Rakyat.

Sejak saat itu surat kabar ini digunakan untuk mendukung propaganda kemerdekaan Indonesia.

Surat kabar Kedaulatan Rakyat telah memuat teks Undang-Undang Dasar yang disahkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

EM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.