Kabupaten Lahat adalah lokasi situs megalitikum terbanyak di Indonesia. Kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan ini ternyata menyimpan banyak sekali peninggalan zaman megalitikum atau batu besar.
Sebagai salah satu kabupaten tertua di Sumatra Selatan, Lahat memiliki banyak peninggalan bersejarah. Melalui situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Selatan, kabupaten ini punya setidaknya 20 daerah megalitikum yang unik.
Beberapa daerah, seperti Lahat, Pagar Alam, dan Empat Lawang dipercaya oleh arkeolog menjadi lokasi-lokasi yang sudah dihuni manusia purba sejak 2.500 tahun lalu.
Lahat, Si Pemegang Rekor MURI sebagai Daerah dengan Situs Megalitikum Terbanyak
Kabupaten Lahat menerima penghargaan sebagai daerah dengan jumlah situs megalitik terbanyak di Indonesia. Melansir dari jurnal Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora tulisan Okta Riadi dkk., di Kabupaten Lahat, kurang lebih ada 1.027 artefak megalitik yang tersebar di 41 situs.
Uniknya, ribuan situs itu tidak terbatas di lapangan atau tanah kosong, tetapi di persawahan, ladang, kebun kopi, hingga pekarangan rumah warga. Bahkan, ada juga yang ditemukan di sekolah.
Menapaki Warisan Budaya Megalitikum Tanah Sumba di Desa Adat Ratenggaro
Berkat jumlahnya yang fantastis ini, Kabupaten Lahat dianugerahi oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai wilayah dengan situs megalitik terbanyak di seluruh Indonesia di tahun 2012. Tak heran jika Kabupaten ini juga dijuluki ‘Negeri Seribu Megalitik’.
Zaman megalitik di Kabupaten Lahat diperkirakan dimulai sejak 2000 tahun sebelum Masehi. Di sini, banyak sekali temuan-temuan khas era megalitikum, seperti menhir, arca, dolmen, tetralith, lumping, bilik batu, dan sebagainya.
Konon, dikatakan bahwa arca-arca yang ditemukan di Lahat adalah peninggalan dari masa Hindu. Namun, ada juga yang menyebut bahwa peninggalan megalit di sana berusia lebih tua dari masa Hindu.
Situs megalitik di Kabupaten Lahat umumnya ditemukan di daerah dataran tinggi. Dalam Jurnal Diakronika, beberapa contoh situs yang menyimpan harta karun megalitik adalah situs Geramat, Karang Dalam, Kunduran, Muara Betung, dan Muara Danau.
Kemudian, ada juga temuan-temuan di situs Muara Dua, Sinjar Bulan, Tanjung Menang, Tanjung Sirih, Tanjung Telang, Tebat Sibentur, Tebing Tinggi, serta Tinggi Hari I, II, dan III. Kawan, Balai Arkeologi Sumatra Selatan menafsirkan jika hampir setiap kelurahan di Kabupaten Lahat memiliki situs megalitik. Bisa dibayangkan ada berapa banyak peninggalan prasejarah di sana?
Tidak berhenti di situ, meskipun Lahat ditetapkan sebagai kabupaten dengan situs megalitik terbesar pada 2012, terdapat kemungkinan untuk terus ditemukannya situs-situs megalitik baru di wilayah tersebut.
Bentuk temuannya pun berbeda-beda di setiap lokasi. Ada yang menyerupai manusia, hewan, hingga alat-alat penunjang kehidupan manusia zaman dahulu, seperti lumpang batu.
Kawan, situs-situs ini dirawat oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Sumatra Selatan. Akan tetapi, sayangnya belum semua situs yang ada di lahat benar-benar dirawat dengan baik.
Dengan kekayaannya ini, situs-situs megalitikum di Kabupaten Lahat memiliki potensi yang sangat besar untuk diusulkan menjadi warisan budaya dunia. Lahat bukan hanya wajib dilestarikan dan dikenal di ranah lokal, tetapi nasional dan dunia.
Taman Nasional Lore Lindu, Surga Ekowisata dengan Jejak Sejarah Megalitikum
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News