cerita rakyat dari bali legenda tunjung biru - News | Good News From Indonesia 2025

Cerita Rakyat dari Bali, Legenda Tunjung Biru

Cerita Rakyat dari Bali, Legenda Tunjung Biru
images info

Legenda Tunjung Biru adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah Bali. Legenda ini berkisah tentang seorang pemuda yang mendapatkan hadiah tanah dari raja karena berhasil menemukan kuda kesayangannya.

Simak cerita lengkap dari legenda Tunjung Biru dalam artikel berikut.

Legenda Tunjung Biru, Cerita Rakyat Bali

Dinukil dari buku Astri Damayanti yang berjudul Kumpulan Legenda Nusantara Favorit, pada zaman dahulu hiduplah seorang pemuda di Desa Paneges, Kerajaan Bedahulu. Pemuda tersebut bernama Tunjung Biru.

Pada suatu hari, Tunjung Biru tengah pergi ke hutan yang ada di sekitar Pantai Candidasa. Di sana dia hendak mencari kayu bakar untuk kebutuhan sehari-hari.

Tiba-tiba, Tunjung Biru melihat seekor kuda yang tergeletak di pinggir pantai. Dirinya kemudian langsung mendekati kuda tersebut.

Tunjung Biru kemudian menggoyang-goyangkan kuda itu untuk memastikan apakah sudah mati atau belum. Ternyata kuda itu tidak bergerak sama sekali.

Melihat hal ini, Tunjung Biru merasa bahwa kuda itu baru saja mati. Sebab belum ada bau bangkai yang tercium di sana.

Tunjung Biru kemudian berniat untuk mengubur kuda itu. Namun dia tidak bisa melakukan hal ini seorang diri. 

Akhirnya Tunjung biru kembali ke desanya untuk mencari bantuan. Sesampainya di batas desa, dia melihat seorang prajurit kerajaan tengah menempelkan pengumuman.

Tunjung Biru kemudian mendekat dan membaca pengumuman itu. Ternyata Kuda Onceswara milik raja telah hilang.

Jika ada orang yang berhasil menemukan kuda itu dalam keadaan hidup, maka akan dijadikan pejabat kerajaan. Sebaliknya jika ada yang menemukan kuda itu dalam kondisi mati, maka dia akan diberikan tanah sampai batas bau bangkai kuda itu.

Tunjung Biru sadar bahwa gambar kuda yang ada di pengumuman itu merupakan kuda yang dia temukan di pantai. Tunjung Biru kemudian mendekati prajurit dan memberi tahu bahwa dia mengetahui lokasi dari kuda itu.

Prajurit kerajaan merasa senang dengan informasi itu. Sebab mereka sudah berhari-hari mencari kuda kesayangan raja tersebut.

Tunjung Biru kemudian disuruh untuk menjaga bangkai kuda itu. Prajurit kerajaan akan kembali ke istana dan membawa sang raja ke lokasi tersebut nantinya.

Sesampainya di istana, prajurit kerajaan menyampaikan informasi yang sudah dia dapatkan. Sang raja merasa sedih karena tahu kuda kesayangannya sudah mati.

Namun sang raja tetap memegang janji yang sudah dia berikan. Sang raja kemudian pergi menuju Pantai Candidasa untuk melihat bangkai kuda tersebut.

Sesampainya di sana, sang raja memerintahkan prajurit untuk mengubur bangkai kuda yang sudah berbau menyengat itu. Sebelumnya, sang raja juga memerintahkan salah seorang prajuritnya untuk mengukur luas tanah yang akan dia berikan.

Prajurit tersebut bersama Tunjung Biru kemudian mulai mengukur tanah berdasarkan bau bangkai kuda itu. Mereka berjalan ke arah bukit yang ada di utara.

Setelah berjalan cukup jauh, prajurit itu masih mencium bau bangkai kuda tersebut. Prajurit itu tidak tahu bahwa Tunjung Biru sebenarnya sudah menyembunyikan salah satu tulang kuda di belakang bajunya.

Sesampainya di atas bukit, Tunjung Biru kemudian membuang tulang itu secara diam-diam. Akhirnya Tunjung Biru mendapatkan hadiah yang diberikan oleh sang raja.

Konon di atas bukit yang ada di Pantai Candidasa tersebut masih ditemukan beberapa batu yang menyerupai tulang binatang. Oleh masyarakat setempat, batu itu diyakini sebagai tulang kuda yang dibuang Tunjung Biru dulunya.

Begitulah kisah dari legenda Tunjung Biru, salah satu cerita rakyat dari Bali.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.