mahasiswa kkn t ipb perkenalkan pakan alternatif silase dari jeroan ikan di desa karangjaladri - News | Good News From Indonesia 2025

Inovasi Pakan Alternatif Silase dari Jeroan Ikan di Desa Karangjaladri

Inovasi Pakan Alternatif Silase dari Jeroan Ikan di Desa Karangjaladri
images info

Mahasiswa KKN-T IPB University mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan menghadirkan pakan alternatif sebagai subtitusi pakan buatan dalam budidaya ikan di Dusun Astamaya, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Desa Karangjaladri memiliki berbagai kegiatan yang mendukung sektor perekonomian lokal, salah satunya budidaya perikanan. Pakan sebagai komponen penting dalam budidaya masih menjadi tantangan terutama karena faktor ekonomi dan operasional.

Pakan yang mencakup hingga 80% dari biaya produksi budidaya dapat menyebabkan pembengkakan modal dan biaya produksi. Sehingga pakan alternatif berbasis jeroan ikan mampu menjadi solusi terkini dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan ini.

Inovasi dalam Pembuatan Pakan Alternatif

Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB memperkenalkan pakan alternatif berbasis silase jeroan ikan yang dirancang untuk menghemat penggunaan pakan buatan.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan alternatif berbasis silase jeroan ikan, bersumber dari limbah pengolahan ikan yaitu jeroan ikan, kecuali bagian insang dan hati. Proses pembuatan pakan alternatif ini memerlukan proses fermentasi dengan menggunakan asam formiat, soda api, dan dedak.

SDM Peternak Kuat, Bangun Peternakan Sehat, Kolaborasi KKN-T Inovasi IPB University dan Dinas Ketahanan Pangan di Desa Gunungjati

Mulkan Rizki, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini menjelaskan bahwa pembuatan silase berbasis limbah jeroan ikan mampu menghemat biaya operasional dalam budidaya ikan.

"Kami berkomitmen untuk membantu para pembudidaya ikan di Dusun Astamaya. Melalui inisiatif ini, kami memperkenalkan pakan ikan alternatif yang dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan. Pendekatan ini tidak hanya memanfaatkan limbah jeroan yang biasanya terbuang, tetapi juga menghemat pengeluaran untuk pakan komersial."

Pelatihan dan Penerapan 

Proses pembuatan silase
info gambar

Sebagai bagian dari program KKN-T, mahasiswa IPB mengadakan pelatihan intensif bagi para pembudidaya ikan di Dusun Astamaya. Pelatihan ini dirancang untuk mengajarkan pembuatan silase secara mandiri, termasuk cara mencampur bahan dan melakukan fermentasi dengan benar.

Selain itu, para peserta juga dilatih untuk menentukan dosis yang tepat dan memantau hasil pemberian pakan silase secara efektif.

Rukman, salah satu pembudidaya ikan nila di Dusun Astamaya, mengungkapkan apresiasinya atas program KKN-T yang dilaksanakan.

"Kami berharap pelatihan ini dapat membekali para pembudidaya dengan keterampilan baru untuk memproduksi pakan alternatif secara mandiri. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk menekan biaya produksi sekaligus mengoptimalkan hasil panen mereka" ujar Rukman.

Manfaat Pakan Alternatif dalam Budidaya

Pakan alternatif menjadi solusi cerdas bagi pembudidaya ikan di Dusun Astamaya. Pakan berbasis silase jeroan ikan ini tidak hanya berperan dalam menghemat biaya operasional, tetapi juga memastikan ikan mendapatkan asupan protein dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal.

Lebih lanjut, pakan alternatif memberikan dampak positif terhadap lingkungan dengan menjadi solusi dalam menanggulangi limbah jeroan ikan.

Mahasiswa KKN IPB Tebar 200 Bibit Lewat Cianaga Smart-Farm untuk Dongkrak Peternakan Desa

Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem lokal dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Harapan dalam Implementasi Program

Program ini tidak hanya berawal dan berakir dari inisiasi mahasiswa. Harapan terbesar adalah agar ilmu dan keterampilan yang telah dibagikan dapat terus berkembang dan direplikasi.

Harapannya para pembudidaya ikan di Desa Karangjaladri dapat mengadopsi pembuatan silase secara mandiri, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari praktik budidaya yang menunjang proses produksi dan budidaya.

Dengan kemampuan untuk memproduksi pakan alternatif sendiri, pembudidaya dapat terus menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan secara berkelanjutan.

Lebih dari itu, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi desa-desa lain, sebagai bukti inovasi berbasis kearifan lokal bisa menjadi solusi efektif untuk tantangan ekonomi dan lingkungan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.