Ruangan belakang sekolah itu hanya berisikan rak-rak berdebu, buku lama, dan tembok yang kusam. Itulah potret lama perpustakaan SD Negeri 2 Karanganyar di Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung, Pacitan.
Ruangan yang harusnya menjadi jantung literasi sekolah, lama tidak berdenyut. Kondisi ini yang menggerakan tim mahasiswa KKN untuk menghidupkan kembali semangat membaca dengan sentuhan kreatif dan digital.
Program revitalisasi dan digitalisasi perpustakaan ini dijalankan oleh tim KKN-PPM UGM Lembayung Agung sebagai bagian dari upaya peningkatan akses literasi di kawasan sekolah.
Kegiatan ini mencakup perapian koleksi, pengecatan, penambahan mural edukatif, serta digitalisasi katalog perpustakaan melalui sistem OPAC (Online Public Access Catalog).
Tim KKN memulai kegiatan ini dengan membersihkan seluruh bagian perpustakaan. Buku-buku yang ada kemudian dikategorikan ulang sesuai genre (fiksi, non-fiksi, umum, dan pelajaran), lalu disusun kembali ke dalam rak agar mudah diakses.
Tidak hanya itu, dinding ruangan dihiasi mural berwarna-warni bertema pendidikan dan literasi. Pembuatan mural ini ditujukan untuk membuat anak-anak merasa nyaman dan betah di ruang baca. Adanya mural juga membantu menambah nilai estetika dari perpustakaan.
Harmoni di Desa Mendut: Kisah KKN UGM Merajut Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial di Kaki Candi
“Adanya mural ini diharapkan bisa mendorong keinginan anak-anak untuk semakin gemar membaca karena bagaimanapun juga literasi menjadi hal penting di usia muda,” ujar Anya, salah satu penanggung jawab program revitalisasi dan digitalisasi perpustakaan.
Selain pembuatan mural, salah satu gebrakan inovatif yang dicanangkan mahasiswa adalah pembuatan sistem OPAC sederhana untuk perpustakaan sekolah.
Dengan menggunakan spreadsheet yang terhubung dengan QR Code, tim KKN merancang sistem katalog daring yang memungkinkan guru maupun siswa mengetahui ketersediaan buku hanya melalui ponsel.
OPAC yang dibuat ini mencakup lebih dari 300 judul buku yang ada di perpustakaan. Setiap judul dilengkapi informasi, seperti genre buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan status ketersediaannya.
Sistem tersebut tidak hanya memudahkan pencarian, tetapi juga menjadi pijakan awal untuk mengelola sirkulasi buku secara lebih profesional.
“Sistem OPAC sederhana ini diharapkan bisa membantu guru-guru dan siswa sekolah dalam mengakses koleksi di perpustakaan. Kadang, guru mau (coba) mengadakan wajib baca, tetapi belum tahu apa saja buku koleksi yang tersedia. Oleh karena itu, melalui sistem OPAC, diharapkan pengelolaan buku bisa lebih teratur,” ujar Anya.
Program ini mendapat sambutan hangat dari guru-guru dan tenaga pendidik SD Negeri 2 Karanganyar. Selain meningkatkan minat baca siswa, guru juga merasa terbantu dalam memilih bahan bacaan penunjang pembelajaran.
Para siswa yang melihat perpustakaan yang kian indah pun turut senang. Mereka juga ikut berterima kasih kepada tim mahasiswa KKN yang sudah membantu memperindah perpustakaan.
Selain digitalisasi, tim KKN juga menyumbangkan sejumlah buku bacaan anak dan ensiklopedia edukatif sebagai bentuk dukungan terhadap kelengkapan koleksi.
KKN-PPM UGM Buka Akses Informasi Perguruan Tinggi untuk Warga Desa
Buku-buku tersebut merupakan hasil sumbangan dari berbagai pihak yang kemudian dikurasi dan disesuaikan dengan kurikulum serta minat siswa di jenjang sekolah dasar.
Upaya kecil ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah sederhana. Dengan perpustakaan yang lebih tertata dan sistem yang lebih modern, anak-anak di SD Negeri 2 Karanganyar kini punya akses lebih baik ke dunia literasi.
“Kami harap, program seperti ini bisa dilanjutkan dan menjadi inspirasi bagi sekolah di daerah lain ataupun di perpustakaan desa. Ke depannya, juga bisa dikembangkan menjadi sistem OPAC yang lebih baik,” tutup Anya.
Revitalisasi dan digitalisasi perpustakaan bukan hanya tentang buku atau cat dinding. Ini menjadi harapan, harapan tentang ruang yang kembali hidup, juga tentang anak-anak yang perlahan mengenal dunia lewat halaman-halaman yang kini lebih mudah dijangkau.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News