Dalam upaya membangkitkan potensi wisata Baby Volcano, mahasiswa KKN-T dari IPB University membuat gebrakan inovatif dengan membangun tunnel terapi garam di kawasan wisata Bledugan Baby Volcano, Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Ide ini hadir dari keinginan mahasiswa dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal desa, terutama kandungan garam yang berasal dari fenomena unik Bledugan Baby Volcano—semburan lumpur panas yang mengandung mineral dan garam.
Fenomena seperti ini sangat langka dan dapat menjadi ikon wisata andalan bagi Desa Grabagan. Tempat wisata Baby Volcano memiliki potensi besar. Namun, pemanfaatan sumber daya alamnya belum sepenuhnya berkembang dan masih terbatas. Warga sekitar mengakui bahwa jumlah kunjungan wisatawan masih tergolong minim.
Tak hanya dari sisi pariwisata, pemanfaatan air asin dari bledugan sebagai sumber garam juga belum optimal. Garam bledugan memiliki potensi untuk bersaing dengan garam laut karena kandungan mineral alaminya.
Maggot, Solusi Bijak Atasi Sampah Organik di Desa Jurug, oleh Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University 2025
Petani garam di desa ini hanya sedikit dan produksi yang dihasilkan masih skala kecil karena keterbatasan fasilitas maupun pemasaran. Melihat berbagai tantangan tersebut, mahasiswa dari IPB University yang menjalankan KKN-T di Desa Grabagan berinisiatif untuk menghadirkan solusi nyata untuk meningkatkan potensi lokal.
Tunnel Terapi Garam: Inovasi Berbasis Kesehatan dan Wisata
Salah satu inovasi yang dilakukan mahasiswa IPB University adalah membangun tunnel terapi garam, yaitu ruang relaksasi menggunakan uap garam alami dari bledugan. Terapi garam dikenal bermanfaat untuk membantu melancarkan peredaran darah, mengurangi gangguan pernapasan, hingga meredakan stress.
Tunnel ini dibangun secara gotong royong oleh Tim KKN IPB bersama petani garam selama 4 hari dari tanggal 15 Juli 2025 hingga 18 Juli 2025. Material yang digunakan berbahan dasar rangka dari bambu, plastik UV, dan plastik geomembran.
Peresmian tunnel terapi garam dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2025, bertepatan dengan kegiatan Lokakarya II KKN-T Inovasi IPB. Acara peresmian ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain Lurah Desa Grabagan, kepala dusun, serta para petani garam yang turut terlibat langsung dalam proses pembangunan.
Peresmian ini menjadi simbol kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun inovasi yang bermanfaat langsung bagi desa.
Inovasi KKN-T IPB 2025: Insinerator Sederhana Minim Asap Hadir di Desa Demangharjo, Kabupaten Tegal
Tim KKN IPB berharap dengan dibangunnya tunnel terapi garam ini dapat meramaikan dan meningkatkan jumlah wisatawan di Baby Volcano, sekaligus wisatawan di Desa Grabagan.
Kami juga berharap dengan digunakannya garam dari Baby Volcano dapat memasarkan nilai potensi garam itu sendiri sebagai garam terapi yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Website Resmi Baby Volcano: Langkah Awal Digitalisasi Wisata Grabagan
Selain membangun tunnel terapi garam, mahasiswa IPB University juga mendorong digitalisasi melalui pembuatan website resmi Baby Volcano Grabagan. Website ini berisi berbagai informasi penting, mulai dari sejarah fenomena bledugan, potensi wisata, peta lokasi, hingga dokumentasi kegiatan KKN yang berlangsung.
Langkah ini diambil sebagai bentuk adaptasi terhadap era digital, di mana keberadaan online menjadi faktor penting dalam menarik minat wisatawan. Melalui website ini, diharapkan Baby Volcano dapat dikenal lebih luas, tidak hanya oleh masyarakat Grobogan, tetapi juga oleh wisatawan dari luar daerah bahkan mancanegara.
Dengan tampilan yang informatif dan mudah diakses, website ini juga membuka peluang untuk kerja sama promosi, publikasi paket wisata, hingga penjualan produk garam secara daring.
Website ini dapat diakses melalui tautan berikut: https://baby-volcano.vercel.app/
Mahasiswa KKN IPB Ajak Warga Kelola Sampah Rumah Tangga Demi Wujudkan Kampung Ramah Lingkungan (KRL)
Desain Kemasan Garam: Membuka Akses Pasar dan Nilai Tambah
Inovasi lain yang dilakukan mahasiswa KKN IPB adalah perancangan kemasan produk garam bledugan. Selama ini, produksi garam di Desa Grabagan masih bersifat tradisional dan dikemas secara sederhana, sehingga nilai jualnya belum maksimal.
Mahasiswa IPB University melakukan survei, berdiskusi dengan petani garam, dan kemudian merancang kemasan yang lebih menarik, informatif, dan siap jual. Desain ini mencakup label produk serta narasi singkat tentang keunikan garam dari Baby Volcano.
Dengan adanya kemasan ini, produk garam bledugan memiliki peluang lebih besar untuk dipasarkan secara luas di toko oleh-oleh lokal, pasar UMKM, maupun melalui platform digital.
Seluruh rangkaian kegiatan ini tidak terlepas dari kerja sama antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat Grabagan. Proses pembangunan dilakukan secara partisipatif, mulai dari diskusi awal, penggalian ide, hingga pelaksanaan kegiatan.
Semoga langkah kecil ini menjadi awal dari perubahan besar dan menginspirasi lebih banyak desa di Indonesia untuk bangkit dengan kekuatan lokalnya sendiri.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
