Tim KKN-T Inovasi IPB University 2025 memperkenalkan sebuah inovasi pengelolaan sampah berbasis teknologi sederhana tapi berdampak besar, yakni insinerator ramah lingkungan.
Alat ini dirancang untuk membakar sampah pada suhu tinggi dengan emisi asap yang minimal dan residu hasil pembakaran yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai bagian dari program kerja unggulan bertajuk DEMATOR (Demangharjo Insinerator).
Permasalahan utama yang dihadapi Desa Demangharjo adalah penumpukan sampah yang terus meningkat, diperparah oleh minimnya fasilitas pengelolaan sampah dan kebiasaan masyarakat membakar sampah secara terbuka tanpa dipilah terlebih dahulu, sehingga semua jenis sampah dari sampah organik hingga sampah berbahaya dan beracun ikut terbakar.
Kondisi ini menyebabkan pencemaran udara dan berdampak negatif terhadap kesehatan lingkungan. Menyikapi permasalahan tersebut, Tim KKN-T IPB merancang program pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan melibatkan BUMDes dan masyarakat desa.
Insinerator yang dikembangkan dirancang dengan konsep sederhana, efisien, dan mudah dioperasikan oleh masyarakat. Alat ini mampu membakar berbagai jenis sampah kering hingga suhu tinggi yang memungkinkan terjadinya pembakaran sempurna. Hasilnya adalah asap yang sangat minim dan residu berupa abu.
Abu pembakaran ini tidak dibuang begitu saja, tetapi dapat dimanfaatkan kembali, misalnya sebagai bahan campuran pembuatan batu bata, paving block, atau sebagai pupuk kompos alami jika yang dibakar adalah limbah organik seperti daun, ranting, dan jerami. Dengan demikian, residu dari insinerator tidak menjadi limbah baru, tetapi menjadi material bernilai guna dan bernilai ekonomi.
Untuk memastikan keberlanjutan program, Tim KKN-T menyelenggarakan kegiatan sosialisasi insinerator kepada masyarakat, terutama kepada BUMDes sebagai lembaga desa yang berperan penting dalam pengelolaan sampah.
Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2025, dan mencakup berbagai materi seperti pengenalan jenis-jenis sampah, cara memilah sampah yang baik, prinsip kerja insinerator, hingga praktik langsung cara penggunaan dan pemanfaatan hasil pembakaran.
Pembangunan insinerator dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2025, pembangunan tidak hanya dilakukan oleh Tim KKN-T saja, pembangunan ini melibatkan masyarakat setempat dan dipantau langsung oleh pengurus BUMDes dan Perangkat Desa Demangharjo.
Setelah insinerator selesai dibangun, masyarakat dan pengurus BUMDes turut serta dalam simulasi pembakaran, yang juga menjadi bagian dari pelatihan teknis mengenai operasional dan perawatan alat secara mandiri dan bertanggung jawab.
Peresmian insinerator dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2025, pada peresmian ini Tim KKN-T secara resmi menyerahkan insinerator kepada pihak desa sebagai bagian dari inovasi pengabdian.
Agar alat ini digunakan dengan tepat setelah diresmikan dan diserahkan kepada masyarakat desa, Tim KKN-T juga membuat panduan penggunaan yang ditempel langsung pada unit insinerator. Panduan ini menekankan bahwa alat hanya boleh digunakan untuk membakar sampah tertentu, seperti kertas, kardus, daun kering, dan limbah pertanian.
Sampah berbahaya seperti limbah cair, baterai, aki, barang elektronik, kaca, logam, plastik PVC, kain sintetis, serta bahan kimia beracun tidak diperbolehkan karena berisiko merusak alat dan membahayakan kesehatan. Edukasi ini penting agar kualitas pembakaran tetap terjaga dan insinerator bisa bertahan lama.
Tim KKN-T IPB berharap bahwa program DEMATOR ini tidak hanya berjalan selama masa KKN, tetapi dapat diteruskan oleh BUMDes dan perangkat desa sebagai solusi jangka panjang.
Insinerator yang telah dibangun saat ini juga masih dalam skala kecil, sehingga harapannya pemerintah desa dapat mengembangkan atau mereplikasi insinerator ini ke bentuk yang lebih komunal dengan memperbanyak jumlahnya atau memperbesar volumenya, sehingga proses penanggulangan sampah menjadi lebih merata dan dapat digunakan secara optimal oleh masyarakat desa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News