Ada yang menarik apabila Kawan GNFI melihat program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-T IPB yang ditugaskan di Desa Cibeber II, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Mereka memprakarsai program kerja yang bertajuk “Desa Hidronomics”.
Aktivitas ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Karya Mandiri Desa Cibeber II mengenai pentingnya peningkatan nilai tambah produk sayuran yang mereka hasilkan.
Tantangan KWT Karya Mandiri
Berdasarkan hasil pengamatan, mahasiswa KKN-T IPB menemukan bahwa KWT Karya Mandiri memiliki tantangan, khususnya pada aspek pascapanen dan pemasaran. Produk sayuran seperti pakcoy misalnya, meskipun telah diproduksi secara rutin, tetapi hasil penjualannya belum optimal.
Salah satu penyebab utamanya adalah belum ada kemasan atau identitas merek (branding) yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dengan tidak adanya kemasan dan merek, harga sayuran yang diproduksi oleh KWT Karya Mandiri tidak kompetitif dan permintaan produk sayuran hanya berasal dari pasar tradisional saja.
KKN-PPM UGM Buka Akses Informasi Perguruan Tinggi untuk Warga Desa
Selain itu, pemasarannya pun masih bergantung pada tengkulak sehingga harga jual hanya bergantung pada pihak luar tanpa mempertimbangkan biaya produksi.
Akibat kondisi tersebut, KWT Karya Mandiri seringkali hanya memperoleh keuntungan yang sangat minim bahkan tidak jarang mengalami kerugian.
Kolaborasi Strategis bersama ATP IPB
Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKNT IPB menggandeng Agribusiness Techno Park (ATP) IPB untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada KWT Karya Mandiri.
ATP merupakan salah satu unit bisnis yang berfokus pada bidang pertanian dari hulu sampai ke hilir dengan menggandeng petani sebagai mitra.
Selain itu, ATP IPB juga memberikan pelayanan berupa kunjungan praktikum lapang, agroedutourism, pelatihan, dan kegiatan magang bagi mahasiswa dan masyarakat.
Pada Senin, 21 Juli 2025, KWT Karya Mandiri bertandang langsung ke kantor ATP IPB yang terletak di Jl. Carang Pulang No. 1, Cikarawang, Dramaga, Kabupaten Bogor.
Berlokasikan di salah satu gedung, yakni packaging house, ibu-ibu KWT Karya Mandiri tidak hanya mendapat teori mengenai pentingnya kemasan produk. Namun, juga diajarkan secara langsung mengenai pengemasan produk sehingga sayuran yang dihasilkan lebih menarik dan tahan lama.
Inovasi Produk: Olahan Pakcoy menjadi Keripik
Selain diberikan edukasi mengenai kemasan, ibu-ibu KWT juga mendapat pendampingan mengenai pengolahan sayuran khususnya pakcoy. Didampingi Yudi Nurjamil, staf ATP IPB, peserta diajarkan mengenai pengolahan pakcoy menjadi keripik.
Produk sayuran seperti pakcoy sangat rentan mengalami kerusakan karena tidak tahan lama. Akibatnya, harganya bisa jatuh jika tidak segera dijual.
Namun, melalui pengolahan menjadi kripik yang memiliki masa simpan lebih lama, pakcoy kini bisa menjadi camilan yang sehat dan memiliki nilai tinggi.
Solusi Minimkan Polusi, Mahasiswa KKN-T IPB Bangun Insinerator Sederhana di Desa Sukaratu
Selain itu, produk keripik ini diharapkan menjadi ikon baru dari KWT Karya Mandiri sekaligus memperluas segmen pasarnya dari pasar tradisional ke toko oleh-oleh atau bahkan e-commerce.
Antusiasme dan Harapan KWT Karya Mandiri
Program kerja Desa Hidronomics disambut antusias oleh anggota KWT Karya Mandiri. Melalui program ini, mereka merasa termotivasi untuk mengaplikasikan ilmunya untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
”Alhamdulillah, makasih banget atas ilmunya, Kak. Kami belajar banyak dari Kakak-kakak mahasiswa dan ATP IPB. Mudah-mudahan dengan adanya program kerja ini, KWT Karya Mandiri Desa Cibeber II menjadi lebih baik,” ujar Roni, ketua KWT Karya Mandiri saat ditemui pada Senin, 28 Juli 2025 di kebun hidroponik Desa Cibeber II.
Langkah Kecil Harapan Besar
Program kerja Desa Hidronomics menjadi langkah kecil kontribusi mahasiwa IPB untuk memajukan pertanian di Desa Cibeber II. Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, program kerja ini diharapkan dapat memantik inovasi KWT Karya Mandiri dan meningkatkan kualitas produk sayuran sehingga dapat bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News