fakta mengejutkan negara maju dan berkembang sama sama hadapi krisis obesitas - News | Good News From Indonesia 2025

Fakta Mengejutkan: Negara Maju dan Berkembang Sama-sama Hadapi Krisis Obesitas

Fakta Mengejutkan: Negara Maju dan Berkembang Sama-sama Hadapi Krisis Obesitas
images info

“Skenario referensi kami memperkirakan bahwa pada tahun 2050, hampir 2 dari 3 orang dewasa di atas usia 25 tahun akan mengalami kelebihan berat badan dan obesitas,” ungkap para peneliti dari Adult BMI Collaborators GBD 2021 dalam jurnal The Lancet.

Penelitian global itu mengungkapkan bahwa obesitas telah menjadi ancaman kesehatan masyarakat dunia. Meski dampaknya tak terlihat langsung, jumlah orang dengan berat badan berlebih terus melonjak drastis.

Dibandingkan tahun 1990, prevalensi obesitas global telah meningkat sebesar 155,1% pada pria dan 104,9% pada wanita.

Peningkatan paling tajam tercatat di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah, dengan prevalensi pada pria naik lebih dari tiga kali lipat dan wanita lebih dari dua kali lipat.

Meski demikian, jika dilihat dari jumlah, Tiongkok (402 juta orang) justru menempati posisi tertinggi sebagai negara dengan populasi obesitas terbanyak, disusul oleh India (180 juta) dan Amerika Serikat (172 juta).

Mengenal ODOL, Truk “Obesitas” yang Ternyata Sebabkan Bahaya di Jalanan

Negara Maju dan Berkembang Sama-sama Menyumbang Angka Obesitas

Menariknya, negara maju dan berkembang sama-sama menyumbang angka obesitas global. Indonesia pun masuk dalam daftar 8 besar bersama Tiongkok, India, AS, Brasil, Rusia, Meksiko, dan Mesir. Delapan negara ini menyumbang lebih dari separuh populasi dunia yang hidup dengan kelebihan berat badan dan obesitas.

Lalu, siapa yang paling rentan terkena obesitas?

Data menunjukkan prevalensi obesitas dewasa berbeda tergantung wilayah:

  • Di kawasan Amerika Latin, angka obesitas tertinggi terjadi pada usia sekitar 50 tahun.
  • Di Eropa Tengah, Timur, dan Asia Tengah pada usia 60–64 tahun.
  • Di negara-negara superkaya, prevalensi obesitas mencapai puncaknya di usia 65–69 tahun.
  • Sedangkan di Asia Selatan, obesitas muncul lebih awal: usia 45–49 tahun untuk wanita dan 35–39 tahun untuk pria.

Tak hanya dewasa, obesitas juga melonjak drastis pada kalangan anak dan remaja. Peningkatannya mencapai 244% dalam 30 tahun terakhir, dan diprediksi naik 121% lagi dalam tiga dekade ke depan.

Obesitas pada Anak Bisa Dicegah, Ayah Bunda Tak Perlu Risau dan Cukup Lakukan Ini

Kenapa Obesitas Terjadi di Negara Maju?

Salah satu faktor utama penyebab obesitas di negara maju adalah makanan ultra-proses. Makanan ini merupakan produk olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak namun rendah zat gizi. Negara maju memiliki konsumsi makanan ultra-proses yang tinggi. Ambil contoh di Inggris, menurut studi dari BMJ (2023), makanan ultra-olahan menyumbang 56,8% dari total asupan energi.

Makanan ini bersifat murah, praktis, dan mudah ditemukan, namun tidak memberikan rasa kenyang yang bertahan lama. Akibatnya, orang mengonsumsi lebih banyak kalori tanpa menyadarinya.

Yeay! Mulai 4 Agustus 2025, Pemerintah Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah!

Motif Berbeda di Negara Berkembang

Sementara di negara berkembang, obesitas juga menjadi masalah besar, tetapi dengan pola berbeda. Kalangan menengah ke atas di negara-negara ini bergeser ke gaya hidup konsumtif. Kemudahan akses masyarakat kelas atas membuat mereka mengonsumi makanan secara berlebihan.

Dalam hal ini, aspek sosial ekonomi turut memengaruhi kasus obesitas. Di negara maju, obesitas lebih sering terjadi pada kelompok ekonomi rendah karena terbatasnya akses ke makanan sehat. Sebaliknya, di negara berkembang, obesitas lebih banyak dialami kalangan atas karena adanya persepsi bahwa tubuh gemuk melambangkan kemakmuran.

Elly Warti Maliki, Perempuan Minang yang Mengubah Masa Depan Anak-Anak TKI di Arab Saudi Lewat Pendidikan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.