Kabar gembira untuk para orang tua dan anak-anak Indonesia! Pemerintah resmi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Pada 4 Agustus 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilaksanakan pada setiap tahun pembelajaran baru.
Program ini adalah salah satu dari tiga program utama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Di mana dua program lainnya adalah percepatan penanggulangan tuberkulosis dan peningkatan kelas rumah sakit dari D ke C.
Lantas, apa sih sebenarnya CKG ini? Yuk, kita cari tahu lebih jauh agar Kawan dan keluarga tidak tertinggal manfaatnya!
Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis (CKG) Secara Online Anti Ribet!
Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah
CKG sekolah adalah pemeriksaan kesehatan gratis yang ditujukan pada anak usia sekolah mulai dari SD hingga SMA sederajat. Dilansir dari website resmi Kemenkes, tujuan dibentuknya program ini di antaranya:
- Mengidentifikasi faktor risiko kesehatan, berarti mengetahui potensi adanya penyakit yang akan berdampak di masa depan.
- Deteksi dini kondisi pra penyakit, pemeriksaan adanya gangguan kesehatan sebelum penyakit benar-benar muncul.
- Deteksi penyakit lebih awal, CKG membantu menemukan penyakit sejak awal kemunculannya.
Program ini hanya ditujukan kepada peserta didik mulai dari jenjang SD, SMP, SMA sederajat termasuk SLB, santri usia sekolah di Pesantren dan Sekolah Rakyat. Selain itu, program ini juga ditujukan kepada anak dengan rentang usia 7-17 tahun di luar satuan pendidikan.
Kawan jangan khawatir! CKG ini akan dilaksanakan di sekolah-sekolah. Hal ini tentu memudahkan anak untuk melakukan cek kesehatan secara gratis. Sedangkan anak usia 7-17 tahun di luar satuan pendidikan, CKG dilaksanakan di Puskesmas setempat.
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Resmi Dimulai, Simak Berikut Cara Daftarnya!
Jenis Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis (CKG)
Pemeriksaan diberikan sesuai golongan umur dan tingkat pendidikan, misalnya indikator pemeriksaan untuk siswa SD, SMP, dan SMA berbeda sesuai kebutuhan masing-masing usia. Kemenkes merincikan jenis pemeriksaan CKG di antaranya:
- Status gizi, seperti mengetahui tinggi badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT) berat badan untuk memastikan anak tumbuh sehat.
- Pemeriksaan Indera (Mata dan Telinga), meliputi pemeriksaan mata dan telinga agar gangguan penglihatan dan pendengaran bisa segera ditangani.
- Pemeriksaan Gigi, mendeteksi kesehatan gigi sejak dini mulai dari gigi berlubang dan kesehatan mulut.
- Pemeriksaan Kesehatan Jiwa, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari terutama kegiatan belajar anak.
- Pemeriksaan Anemia, meliputi pengecekan kadar hemoglobin untuk memastikan tidak kekurangan darah.
- Pemeriksaan Tambahan Sesuai Kebutuhan, misalnya, apabila anak memiliki keluhan tertentu, maka tim medis siap memberikan pencegahan dan pengobatan.
Dilansir dari siaran berita CNN Indonesia bahwa data Kemenkes menyatakan lebih dari 25% anak usia sekolah mengalami masalah gizi, terutama masalah kekurangan gizi dan obesitas.
Sedangkan 11% anak Indonesia mengalami masalah kesehatan mata baik ringan maupun sedang dan sebagian besar akibat paparan gadget berlebihan atau screen time.
CKG berharap mengisi kekosongan data kesehatan yang sempat terputus pasca pandemi di saat deteksi dini penyakit anak tertunda atau terhenti.
Dalam jangka panjang data ini akan menjadi dasar perbaikan untuk kebijakan kesehatan remaja dan pelajar terutama meningkatkan kualitas makanan di kantin sekolah
Program ini membantu memastikan anak-anak Indonesia tumbuh dan belajar dalam kondisi sehat. Dengan cek kesehatan akan terdeteksi gangguan kesehatan mereka. Sehingga penanganan dan pencegahan bisa segera dilakukan.
Anak-anak pun dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa gangguan kesehatan dan menuai prestasi gemilang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News