perkuat pertanian desa plosorejo mahasiswa kkn t ipb bawa padi amfibi dan pupuk hayati - News | Good News From Indonesia 2025

Perkuat Pertanian Desa Plosorejo, Mahasiswa KKN-T IPB Bawa Padi Amfibi dan Pupuk Hayati

Perkuat Pertanian Desa Plosorejo, Mahasiswa KKN-T IPB Bawa Padi Amfibi dan Pupuk Hayati
images info

Deretan petak lahan tanaman, mulai dari padi, jagung, hingga tebu, menjadi pemandangan yang akan menyambut Kawan GNFI ketika menjajakkan kaki ke Desa Plosorejo, Kecamatan Kunduran, Blora.

Hamparan ladang yang membentang di hampir setiap sudut desa menunjukkan peran kuat pertanian terhadap kehidupan masyarakat setempat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas pertanian di Desa Plosorejo menghadapi tantangan yang semakin rumit. 

Dampak perubahan iklim terasa semakin menggigit bagi para petani. Periode musim hujan dan kemarau yang kian tidak menentu mengancam keberlangsungan hasil tani.

Fenomena kemarau basah kini tengah menjadi kekhawatiran bagi petani Desa Plosorejo karena adanya risiko lahan terendam. Ironisnya lagi, para petani juga masih harus menghadapi momok mengerikan dari fenomena kekeringan. 

Informasi mengenai tantangan ini diperkuat oleh Haryadi, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Suka Damai Desa Plosorejo. Dalam sebuah diskusi persiapan program kerja KKN di kediamannya pada Sabtu (28/07/2025), ia mengungkapkan bahwa gagal panen memang sempat terjadi pada Musim Tanam 2 tahun 2024 atau periode bulan Maret – Juni.

Cerita Perjalanan Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB ke Pantai Licin

Menurutnya, gagal panen ini disebabkan oleh kekeringan yang terjadi ketika seharusnya masih memasuki musim hujan.

Berangkat dari kondisi tersebut, kelompok mahasiswa KKN Tematik Inovasi IPB University mencoba untuk ikut mengambil peran dengan menawarkan solusi yang adaptif: memperkenalkan benih varietas padi amfibi dan pupuk hayati.

Pengenalan Padi Amfibi & Pupuk Hayati oleh Mahasiswa KKN-T IPB di Dusun Karangpung, Desa Plosorejo, Blora pada Kamis (24/07/2025) | Foto: Dokumentasi Pribadi

Program “Pengenalan Varietas Benih — Pupuk Hayati” ini dilaksanakan selama empat hari, yakni pada tanggal 23, 24, 26, dan 29 Juli 2024.

Kegiatan menyasar 5 dusun yang ada di desa dan dilaksanakan berbarengan dengan pembagian benih bantuan kepada para kelompok tani Desa Plosorejo.

Dalam aktivitas ini, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University memperkenalkan padi amfibi dan pupuk hayati serta bagaimana perannya dalam membantu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para petani. 

Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan salah satu cara adaptasi perubahan iklim yang dapat diaplikasikan oleh petani, yakni melalui penggunaan varietas yang lebih adaptif.

Varietas padi amfibi dipilih karena karakteristiknya yang mampu beradaptasi di lahan sawah maupun lahan tegalan.

Artinya, varietas padi ini mampu bertahan di kondisi terendam air maupun pada kondisi lahan kering. 

Mahasiswa KKN-T IPB University hadir membawakan varietas padi amfibi Gadjah Mada Gogo Rancah (Gamagora) 7 yang telah bersertifikat untuk diperkenalkan kepada para petani Desa Plosorejo.

Varietas ini dipilih karena karakteristiknya sebagai padi amfibi yang lebih adaptif terhadap variabilitas iklim; ketahanannya terhadap hama penyakit tanaman (HPT), seperti wereng batang cokelat, penyakit hawar daun, serta penyakit blas; dan berasnya yang pulen seperti beras Rojo Lele. 

Pengenalan Padi Amfibi & Pupuk Hayati di Dusun Gebangan, Desa Plosorejo pada Selasa (29/07/2025) | Foto: Dokumentasi Pribadi

Di sisi lain, pupuk hayati juga menjadi salah satu hal yang diperkenalkan sebagai langkah pemulihan tanah di Desa Plosorejo yang telah mengalami degradasi.

Beberapa kawasan Desa Plosorejo telah merasakan terjadinya penurunan kualitas tanah, dilihat dari kondisi tanah yang keras dan bergumpal, pecah-pecah, serta asam. 

Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan selama puluhan tahun menjadi pemicu utama terdegradasinya kualitas tanah.

BIOKARA: Inovasi Biochar Ramah Lingkungan dari KKN IPB untuk Pertanian Berkelanjutan

Sebagaimana pernyataan sebagian besar petani peserta di kelima dusun, kondisi tanah yang memburuk mendorong mereka untuk menggunakan lebih banyak pupuk kimia dibanding dengan 10 tahun lalu.

Pupuk hayati sendiri mengandung berbagai mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi tanah. “Pakai pupuk hayati ini kayak peribahasa ‘Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui’ karena enggak cuman menghemat pupuk kimia, tapi juga membenahi dan menyuburkan tanah, membuat hasil panen lebih tinggi, dan menurunkan asam tanah. Pupuk hayati juga bisa menambah unsur hara secara gratis, Pak, Bu, dengan mengikat nitrogen di udara,” terang Clarissa, mahasiswi yang menjadi pemateri sosialisasi.

Sebagai langkah awal, tim KKN-T Inovasi IPB University turut memberikan 5 kilogram benih varietas Gamagora 7 dan satu liter pupuk hayati kepada setiap dusun.

Bantuan ini diserahkan langsung kepada ketua kelompok tani yang menjadi tuan rumah pelaksanaan program. Harapannya, dapat dimanfaatkan pada musim tanam mendatang sebagai percontohan.

Pemberian Benih Padi Gamagora 7 dan Pupuk Hayati kepada Ketua Kelompok Tani di Dusun Tegalrejo, Desa Plosorejo, Blora pada Sabtu (26/07/2025) | Foto: Dokumentasi Pribadi 
info gambar

Program pengenalan ini diharapkan dapat menjadi pemicu perubahan positif. Dengan adanya lahan percontohan, para petani dapat melihat langsung keunggulan dari padi amfibi dan manfaat pupuk hayati.

Harapannya, metode ini dapat diadopsi secara lebih luas, sehingga ketahanan pangan dan aktivitas pertanian Desa Plosorejo dapat lebih adaptif di tengah tantangan iklim yang semakin berat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.