deretan makanan indonesia yang lahir dari masa sulit - News | Good News From Indonesia 2025

Deretan Makanan Indonesia yang Lahir dari Masa Sulit

Deretan Makanan Indonesia yang Lahir dari Masa Sulit
images info

Di masa lampau, Indonesia harus mengalami krisis pangan yang menyebabkan beralihnya ke olahan pangan alternatif seperti ubi, singkong, dan jagung.

Pada era penjajahan, petani pribumi harus menyerahkan hasil panen mereka dengan regulasi yang cukup memberatkan.

Belum lagi pergeseran fungsi lahan pertanian, tanah yang kering, blokade, serta perang yang terjadi diberbagai daerah sehingga mengalami kesulitan.

Banyak sekali makanan sederhana yang tercipta atau lahir dari masa sulit Indonesia ketika berjuang melawan penjajah, yang pada akhirnya diwariskan ke tiap generasi dan masih ada hingga saat ini.

Berikut deretan makanan yang mungkin sudah pernah Kawan coba sebelumnya atau tertarik untuk mencobanya? Simak selengkapnya.

1. Kerupuk

Memiliki tekstur yang renyah saat dimakan serta biasa menjadi pelengkap pada hidangan makanan seperti bubur, nasi goreng, bakso, gado-gado. Namun, kerupuk sendiri mempunyai historis yang sangat mendalam. Di era penjajahan kerupuk menjadi makanan utama pada kalangan status sosial ke bawah untuk bertahan hidup.

Tak Melulu Nasi Putih! Saat Jagung dan Tiwul Jadi Andalan Petani Desa Kandangwangi

2. Tinutuan

Disajikan dalam perayaan hari besar, kudapan ini berasal dari Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan makanan tradisional yang sering dikenal dengan sebutan bubur Manado, terbuat dari bahan sederhana yang dicampurkan mulai dari beras, jagung, bayam, kemangi, dan labu kuning. Kemudian disajikan dengan sambal dabu-dabu sebagai pelengkap.

Kudapan ini memiliki filosofi serta menjadi warisan budaya, sebab lahir dari kesederhanaan yang mana masyarakat Minahasa kala itu mengalami kondisi ekonomi yang buruk.

Selain itu, di abad ke-19 bubur Manado menjadi jembatan dalam menyebaran agama Kristen. Menjadi simbol mengasihi sesama, perjuangan, dan kerukunan umat.

3. Horok-horok

Dijadikan makanan pengganti nasi ketika masyarakat cukup kesulitan mendapatkan beras dan mereka dilarang mengonsumsi nasi pada masa penjajahan Jepang. Karena alasan inilah, penduduk di Jepara harus mengolah sagu menjadi butiran berwarna transparan menyerupai nasi.

4. Cenil

Jajanan tradisional dari Jawa yang masih sering dijumpai di pasar-pasar, street food, hinggafestival kuliner. Makanan yang berbentuk bulat kecil, beragam warna, bercita rasa manis, gurih, serta kenyal.

Cenil ini memiliki nilai sejarah, menjadi penyelamat ketika masyarakat Indonesia kesulitan memperoleh beras sebagai makanan pokok.

Makna di Balik Cara Potong Nasi Tumpeng yang Jarang Diketahui Orang

5. Getuk Lindri

Berbahan dasar singkong biasa disajikan dengan kopi atau teh hangat di pagi hari. Bentuk yang memanjang, berserat, tekstur yang lembut, sedikit manis, dan gurih dari taburan parutan kelapa getuk ini menjadi panganan alternatif masyarakat Jawa Tengah di era kolonial Belanda.

Inovasi tercipta berawal dari kesederhanaan, singkong yang pada saat itu mudah diperoleh memberi makna untuk bersyukur atas hal-hal kecil yang dimiliki disekitar.

6. Leughok

Camilan khas Aceh yang terbuat dari pisang yang dicampur tepung beras dan dibungkus dalam daun pisang kemudian dikukus. Makanan tradisional ini menjadi menu praktis yang dibawa ketika masa perang melawan Belanda.

7. Nasi Oyek

Di era penjajahan, singkong menjadi bahan baku utama yang cukup populer dalam membuat berbagai macam inovasi hidangan. Nasi oyek berasal dari singkong yang ditumbuk kasar. Kemudian dijemur hingga kering. Setelah itu, baru bisa dikukus dan disajikan dengan parutan kelapa untuk dikonsumsi.

Makanan ini mempunyai andil saksi perjuangan Jendral Soedirman dalam menghadapi agresi militer Belanda pada tahun 1948—1949. Nasi oyek terkesan sederhana, tetapi mempunyai kandungan karbohidrat yang kompleks sehingga dapat menahan lapar lebih lama.

Telak! Makan Nasi Padang Pakai Tangan Lebih Nikmat

8. Sego Jagung

Di balik kandungan gizi yang tinggi, gula darah terkontrol, baik untuk pencernaan serta rendah kalori. Sego jagung menyimbolkan ketahanan pangan di masa lampau.

Jagung dipilih sebagai pengganti beras di era kolonial Belanda karena mudah ditanam, harga jual jagung lebih murah, dan proses perawatan jagung di kebun tidak rumit.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.