Kegiatan sehari hari tidak pernah terlepas dari memproduksi sampah, terutama sampah hasil aktivitas di rumah. Berdasarkan data DLH Majalengka tahun 2024, warga Kota Majalengka memproduksi sampah mencapai 100 ton per hari.
Tingkat produksi sampah yang terlalu besar menjadi permasalahan pada kemampuan daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Heuleut menjadi semakin kecil.
Isu permasalahan terkait pengelolaan sampah mendorong tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi IPB University di Desa Weragati untuk merancang program yang dapat meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat desa untuk mengelola sampah
Program Cerdas Mengelola Rumah Tangga (CEMARA) merupakan kegiatan sosialisasi yang dirancang untuk berfokus pada pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Weragati.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman pengelolaan sampah secara teoritis, tetapi juga mempraktikkan salah satu pemanfaatan sampah dirumah tangga. Salah satu bentuk pemanfaatan kembali sampah rumah tangga yang diimplementasikan adalah membuat cairan Eco Enzyme.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya mahasiswa untuk membentuk kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap pentingnya mengelola sampah serta memanfaatkan potensi sampah untuk dijadikan sebuah produk yang bermanfaat.
Acara sosialisasi dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Juli 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala desa, perangkat desa serta Masyarakat yang tinggal di Desa Weragati.
Sesi pertama memperkenalkan kepada warga berbagai macam jenis sampah, strategi pengelolaan sampah, tujuan pengelolaan sampah, manfaat pengelolaan sampah, serta tips mendaur ulang sampah.
Sosialisasi pengelolaan sampah dan pembuatan Eco Enzyme dijabarkan oleh Hasna Adzakiyyah dan Zharif Muttaqin Nugraha sebagai mahasiswa serta pemateri dalam sosialisasi cerdas mengelola sampah rumah tangga (CEMARA).
Pemaparan materi dimulai dengan menjelaskan kondisi TPA Heuleut Majalengka yang semakin padat dengan tumpukkan sampah. Informasi tersebut dipaparkan untuk memberikan kesadaran bahwa TPA sudah tidak mampu menampung jumlah sampah hingga beberapa tahun kemudian.
Selanjutnya, pemateri menjelaskan betapa pentingnya mengelola sampah dengan baik serta beberapa tips untuk mengelola sampah. Penyampaian materi ini diharapkan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi warga agar dapat melaksanakan pengelolaan sampah di rumah dengan cara yang baik dan tepat.
“Eco Enzyme merupakan cairan serbaguna ramah lingkungan yang dibuat melalui proses fermentasi selama kurang lebih 3 bulan dari sampah organik seperti kulit buah atau sayur menghasilkan enzim alami” ujar Hasna Adzakiyyah, salah satu anggota tim KKN-T Inovasi IPB Desa Weragati.
Cairan Eco Enzyme dibuat dari bahan bahan alami yang mudah didapat seperti kulit buah, air dan gula merah. Dengan demikian, peserta dapat membuat cairan Eco Enzyme secara mandiri dengan mudah.
Dalam pemaparannya, tim juga menjelaskan beberapa syarat dan ketentuan dalam pembuatan Eco Enzyme seperti jenis sampah organik yang dapat digunakan, jumlah takaran bahan dan cara penggunaan Eco Enzyme. Hal ini bertujuan agar pembuatan Eco Enzyme tidak mengalami kegagalan.
Sesi tanya jawab dilakukan bersama warga setelah praktik pembuatan Eco Enzyme. Kegiatan diskusi ini menjadi bentuk antusiasme serta rasa kepedulian warga untuk menjaga lingkungan sekitar melalui pengelolaan sampah rumah tangga serta pembuatan cairan Eco Enzyme bersama mahasiswa KKN-T IPB Desa Weragati.
Tim KKN-T Inovasi IPB juga memberikan sampel botol cairan Eco Enzyme kepada kepala desa serta beberapa perangkat desa yang telah mengikuti kegiatan sosialisasi bersama mahasiswa.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari kepala desa, perangkat desa serta masyarakat. “Dengan adanya program pembuatan Eco Enzyme bersama adik adik mahasiswa, akhirnya kami bisa paham bagaimana cara membuat Eco Enzyme, yang dimana sebelumnya kami hanya diberikan sosialisasi saja tetapi tidak ada praktik untuk membuatnya” ujar Pak Didi selaku ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Weragati.
Dengan semangat kolaborasi serta kepedulian tinggi, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan ilmu yang bermanfaat serta mampu menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungan melalui pengelolaan sampah rumah tangga.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News