Suasana pagi di Dusun Maleber, Desa Ciherang, tampak lebih hidup dari biasanya. Beberapa mahasiswa berseragam KKN-T IPB University sibuk mengangkat bambu, sementara para petani lokal, termasuk Sarif, terlihat menata fondasi bangunan sederhana di tepi pematang sawah.
Di sinilah lahir sebuah inisiatif baru yang penuh harapan: pembangunan Saung Elmu Sawargi, sebuah saung tani yang diharapkan menjadi ruang belajar dan berkumpul bersama antara petani dan mahasiswa.
Sinergi antara Petani dan Mahasiswa
Program KKN-T IPB University selalu mengedepankan kolaborasi dengan masyarakat desa. Tahun ini, salah satu fokus utamanya adalah pemberdayaan pertanian lokal di Desa Ciherang.
Mahasiswa melihat perlunya tempat yang nyaman untuk berdiskusi dan belajar bersama petani, bukan hanya untuk teori pertanian, tetapi juga untuk menampung pengalaman praktis dari para pelaku utama pertanian itu sendiri.
“Saung ini nantinya bisa jadi tempat ngobrol dan belajar bareng. Kita petani bisa diskusi soal hama, bibit, atau cuaca, sementara mahasiswa bisa lihat langsung kondisi lapangan,” ujar Sarif, petani senior Dusun Maleber yang turut mendampingi pembangunan saung sejak awal.
Mahasiwa KKN-T IPB University Tingkatkan Minat Baca Anak dalam Program Kunjungan dan Apresiasi Literasi di Desa Margorejo
Saung Elmu Sawargi dibangun dengan bahan sederhana nan fungsional. Rangka utama dari bambu, atap dari rumbia, dan lantai kayu yang nyaman untuk duduk lesehan membuat tempat ini terasa menyatu dengan suasana persawahan.
Meski sederhana, saung menyimpan harapan besar: menjadi pusat kegiatan pertanian yang edukatif dan inklusif.
Didukung oleh Badan Penyuluh Pertanian
Pembangunan Saung Elmu Sawargi mendapatkan dukungan penuh dari Badan Penyuluh Pertanian (BPP). Kehadiran BPP tidak hanya memberikan persetujuan administratif. Namun, juga akan mendukung pemanfaatan saung sebagai lokasi penyuluhan dan pembinaan rutin bagi petani setempat.
BPP menilai bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan program penguatan kapasitas petani di tingkat desa. Dengan adanya saung ini, kegiatan penyuluhan yang biasanya dilakukan di balai desa bisa dilakukan lebih dekat dengan lahan pertanian, sehingga para petani dapat langsung mengaitkan materi penyuluhan dengan praktik di lapangan.
“Penyuluhan di saung seperti ini akan lebih efektif. Petani bisa langsung mempraktikkan apa yang dibahas, dan mahasiswa bisa melihat proses pembelajaran yang nyata,” kata salah satu penyuluh pertanian setempat.
Lebih dari Sekadar Bangunan Fisik
Bagi mahasiswa KKN IPB, pembangunan saung tersebut bukan hanya soal menyiapkan sarana fisik, tetapi juga membangun ikatan sosial dan pertukaran pengetahuan.
Melalui saung ini, mereka tidak hanya membawa ilmu dari kampus, tetapi juga belajar tentang kearifan lokal pertanian yang telah teruji oleh waktu.
Beberapa program yang direncanakan untuk dilaksanakan di Saung Elmu Sawargi antara lain:
Diskusi rutin tentang permasalahan pertanian seperti hama, pemupukan, dan irigasi.
Pelatihan pembuatan kompos dan pupuk organik dari limbah pertanian.
Pengenalan teknologi sederhana pertanian yang ramah lingkungan.
Pertukaran pengetahuan antara mahasiswa dan petani mengenai strategi menghadapi perubahan iklim.
Mahasiswa menyadari bahwa ilmu di kampus dan ilmu di lapangan harus saling melengkapi. Itulah sebabnya, saung ini disebut Elmu Sawargi, yang dalam bahasa Sunda berarti “Ilmu Bersama Keluarga.”
Mahasiswa KKN-T IPB University Gelar Program Kerja Srikandi Sehat Bersama Kader Posyandu di Desa Gerendong
Nama itu mencerminkan filosofi bahwa pengetahuan tidak hanya untuk individu, tetapi untuk kesejahteraan bersama.
Harapan untuk Keberlanjutan
Pembangunan saung ini juga diharapkan menjadi awal dari aktivitas pertanian berkelanjutan di Desa Ciherang. Dengan adanya ruang khusus untuk diskusi dan edukasi, petani memiliki wadah untuk mencari solusi bersama, sementara mahasiswa bisa terus memberikan pendampingan inovatif sesuai kapasitas mereka.
Ke depan, saung ini direncanakan akan menjadi pusat pertukaran pengetahuan antarpetani dan tempat pelaksanaan program penyuluhan BPP. Bahkan, bisa dikembangkan menjadi lokasi wisata edukasi pertanian sederhana untuk menarik minat generasi muda terhadap dunia pertanian.
“Kami berharap Saung Elmu Sawargi tidak hanya bermanfaat selama KKN berlangsung, tetapi bisa terus hidup sebagai simbol gotong royong dan semangat belajar bersama,” ungkap salah satu mahasiswa KKN-T IPB dengan optimis.
Di tengah tantangan pertanian modern yang semakin kompleks, kehadiran saung ini adalah langkah kecil namun berarti. Dari sebuah bangunan bambu sederhana, lahir sebuah ruang yang akan menumbuhkan ilmu, kebersamaan, dan harapan baru bagi petani Desa Ciherang.
Mahasiswa KKN-T IPB University Ajak Siswa MA Al Badar di Desa Pamijahan Jauhi Rokok dan Narkoba
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News