Semangat pengabdian masyarakat mewarnai Desa Pamijahan, Kabupaten Bogor, seiring kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University.
Tak hanya fokus pada inovasi pertanian, tim KKN-T juga aktif menyebarkan edukasi vital kepada masyarakat, khususnya generasi muda di Madrasah Aliyah Al Badar Desa Pamijahan.
Membangun Fondasi Masa Depan dengan Edukasi dan Nilai Religi
Salah satu program utama yang mencuri perhatian adalah sesi edukasi interaktif bertajuk "Jauhi Narkoba & Rokok, Dekati Hidup Sehat dan Masa Depan Cerah". Acara ini menyasar langsung 54 siswa-siswi Madrasah Aliyah Al Badar, sebuah inisiatif krusial mengingat minat melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah yang masih terbatas di kalangan mereka, dengan kecenderungan kuat untuk mendalami bidang keagamaan.
Kegiatan yang berlangsung di aula madrasah ini disambut hangat dan penuh antusiasme dari para siswa. Materi disampaikan oleh mahasiswa KKN-T dengan pendekatan yang komunikatif dan menginspirasi, dimulai dari ajakan refleksi tentang cita-cita masa depan.
"Kakak tahu, banyak dari adik-adik punya cita-cita mulia; ingin jadi hafidz, ustadz, atau meneruskan perjuangan di bidang agama," ujar salah satu pemateri dari tim KKN-T. "Tetapi, menjaga tubuh dari yang haram seperti narkoba dan rokok, adalah bagian dari ibadah juga, bahkan bisa jadi wasilah untuk berdakwah di bidang yang lebih luas."
Menguak Bahaya Tersembunyi dengan Pendekatan Komunikatif
Sesi edukasi ini tidak sekadar memaparkan teori, melainkan mengajak para siswa membayangkan kehidupan pasca-madrasah, termasuk tantangan saat kuliah, serta bahaya laten rokok, vape, dan narkoba.
Tim KKN-T dengan lugas menjelaskan kandungan berbahaya dalam rokok seperti nikotin, tar, dan formalin, serta efek buruknya pada paru-paru, stamina, dan konsentrasi belajar. Pencegahan penyalahgunaan vape juga tak luput dari perhatian, ditekankan bahwa vape bukanlah alternatif yang aman dan tetap mengandung zat adiktif.
"Banyak yang bilang vape lebih aman, Kak. Itu mitos! Vape tetap mengandung nikotin yang sangat adiktif dan bisa merusak tubuh," terang tim KKN-T dengan tegas, mematahkan miskonsepsi umum.
Tak hanya rokok, bahaya narkoba seperti sabu, ganja, dan penyalahgunaan obat penenang juga dibahas tuntas. Dampak mengerikan seperti kerusakan otak permanen, gangguan mental, hilangnya kontrol diri dan motivasi belajar, hingga konsekuensi sosial dan hukum dijelaskan secara gamblang. "Banyak pecandu narkoba itu mulai dari coba-coba saat remaja, padahal sekali masuk, sulit keluar," imbuh mereka.
Penyampaian Berdasarkan Nilai Al-Qur'an: Benteng Pertahanan Diri
Menariknya, materi yang disampaikan tak lepas dari dalil-dalil Al-Qur’an, menjadikannya sangat relevan bagi audiens madrasah. Beberapa ayat seperti QS. Al-Baqarah ayat 168 yang menekankan pentingnya mengonsumsi yang halal dan baik (halalan thoyyiban), serta QS. Al-Ma’idah ayat 88 dan QS. Al-Baqarah ayat 195 tentang menjaga diri dari kebinasaan, digunakan sebagai penguat bahwa menjaga tubuh dari zat haram adalah perintah agama.
"Narkoba dan rokok bukan hanya merusak tubuh, tapi juga mencuri masa depan. Islam mengajarkan kita untuk hidup bersih, sehat, dan bermanfaat bagi orang lain," jelas pemateri, mengajak para siswa merenung bahwa hidup sehat bukan sekadar gaya hidup, tapi bentuk rasa syukur atas nikmat Allah SWT dan investasi untuk ibadah serta masa depan.
Diskusi Seru dan Komitmen Bersama untuk Masa Depan Cerah
Sesi tanya jawab menjadi momen paling hangat. Beberapa siswa dengan berani mengutarakan pertanyaan kritis, termasuk pengalaman mereka melihat teman sebaya yang mulai merokok karena pergaulan.
Mahasiswa KKN-T memberikan tips hidup sehat, mulai dari membangun kebiasaan positif seperti olahraga dan mengisi waktu luang dengan kegiatan produktif seperti mengaji dan berorganisasi, hingga pentingnya menghindari pemicu negatif dan berani berkata "TIDAK".
Kisah-kisah nyata mahasiswa di kampus yang tetap berprestasi dan istiqamah tanpa terjerumus pada hal negatif turut menginspirasi.
Acara ditutup dengan ikrar komitmen bersama yang antusias dari para siswa: menjaga diri dari rokok dan narkoba, hidup sehat sesuai ajaran Islam, serta tekad melanjutkan pendidikan demi meraih ridho Allah SWT dan menjadi pribadi yang bermanfaat.
KKN-T sebagai Jembatan Dakwah dan Pemberdayaan
Kegiatan ini turut mendapat apresiasi dari pihak madrasah dan tokoh masyarakat setempat. "Ini bukan sekadar penyuluhan. Ini dakwah gaya baru yang sangat pas untuk remaja madrasah," ujar Ustadzah, salah satu guru pembina, mengapresiasi pendekatan yang dilakukan mahasiswa KKN-T.
Program KKN-T ini tidak hanya tentang pengabdian, tetapi juga menjadi jembatan dakwah edukatif yang membawa semangat Islam dalam balutan ilmu dan aksi nyata.
Para mahasiswa berharap bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal bagi siswa-siswi MA di Desa Shalawat untuk terus menjaga diri, semangat belajar, dan melebarkan sayap dakwah di berbagai bidang, termasuk di bangku kuliah kelak.
"Kita tidak harus memilih antara menjadi ustadz atau ilmuwan. Keduanya bisa jalan bersama untuk kemaslahatan umat," pungkas mahasiswa KKN-T dengan penuh semangat. Inisiatif ini diharapkan mampu membekali siswa-siswi Madrasah Aliyah Al Badar dengan kesadaran akan pentingnya menjaga diri, sehingga mereka dapat meraih masa depan yang cemerlang dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News