Mahasiswa KKNT IPB University menyelenggarakan program SEHATI: Sehat di Hari Nanti sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Program ini berfokus pada kelompok lanjut usia (lansia) dan anak-anak. Kegiatan ini dilaksanakan pada 3–10 Juli 2025 di dua lokasi utama, yaitu Posyandu Pelita yang terletak di RW 18 dan Posyandu Merpati yang terletak di RW 5.
Program SEHATI merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam upaya peningkatan kesehatan lansia dan mengedukasi pencegahan stunting di wilayah Palabuhanratu.
Dalam pelaksanaannya, tim mahasiswa berkolaborasi dengan petugas Puskesmas Palabuhanratu dan Kader Posyandu setempat untuk menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga, terutama para lansia. Pemeriksaan ini mencakup cek asam urat dan gula darah yang menjadi indikator penting dalam deteksi awal serta pencegahan penyakit pada lansia.
Sebagian besar responden pria mengalami kadar asam urat yang tidak normal, yakni sebanyak 71%, sementara hanya 29% yang memiliki kadar normal.
Sementara itu pada wanita, meskipun yang mengalami kadar tidak normal cukup tinggi (56%), angka ini sedikit lebih baik dibandingkan pria, dengan 44% responden wanita memiliki kadar asam urat dalam batas normal. Kadar gula darah sewaktu (GDS), yang ditemukan pada responden pria dengan kategori normal dan diabetes ternyata memiliki nilai yang sama sebesar 43%, sementara hanya 14% yang berada pada kondisi pradiabetes.
Sebaliknya, distribusi pada perempuan lebih merata, dengan 56% menunjukkan kadar GDS normal, 26% dalam kondisi pradiabetes, dan 19% sudah masuk kategori diabetes. Kondisi ini menunjukkan adanya kerentanan masyarakat terhadap penyakit tidak menular (PTM), terutama diabetes, yang tidak hanya berkaitan dengan kondisi biologis atau usia, tetapi juga erat kaitannya dengan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pengelolaan gaya hidup.
Permana et al. (2023) dalam artikelnya yang diterbitkan di Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat menyebut tingkat kesadaran masyarakat terhadap PTM seperti diabetes turut menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan risiko kadar GDS meningkat.
Sebagian besar responden pria mengalami kadar asam urat yang tidak normal, yakni sebanyak 71%, sementara hanya 29% yang memiliki kadar normal. Di sisi lain pada wanita, meskipun yang mengalami kadar tidak normal cukup tinggi (56%), angka ini sedikit lebih baik dibandingkan pria, dengan 44% responden wanita memiliki kadar asam urat dalam batas normal.
Kadar gula darah sewaktu (GDS), yang ditemukan pada responden pria dengan kategori normal dan diabetes ternyata memiliki nilai yang sama sebesar 43%, sementara hanya 14% yang berada pada kondisi pradiabetes.
Sebaliknya, distribusi pada perempuan lebih merata, dengan 56% menunjukkan kadar GDS normal, 26% dalam kondisi pradiabetes, dan 19% sudah masuk kategori diabetes. Kondisi ini menunjukkan adanya kerentanan masyarakat terhadap penyakit tidak menular (PTM), terutama diabetes, yang tidak hanya berkaitan dengan kondisi biologis atau usia, tetapi juga erat kaitannya dengan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pengelolaan gaya hidup.
Permana et al. (2023) dalam artikelnya yang diterbitkan di Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat menyebut tingkat kesadaran masyarakat terhadap PTM seperti diabetes turut menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan risiko kadar GDS meningkat.
Selain itu, program ini juga mengangkat isu stunting. Tim mahasiswa menyusun dan mendistribusikan poster edukatif pencegahan stunting ke 35 posyandu di wilayah Kelurahan Palabuhanratu. Poster berisi informasi dasar yang dapat membantu orang tua dan kader posyandu memahami langkah-langkah sederhana untuk mencegah stunting sejak dini.
Respon positif datang dari berbagai kalangan, termasuk warga, kader posyandu, dan pihak Puskesmas Palabuhanratu. Mereka mengapresiasi upaya para mahasiswa dalam mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan.
Kehadiran program ini dinilai efektif dalam menumbuhkan kebiasaan pemeriksaan kesehatan secara rutin serta penerapan pola hidup sehat di lingkungan masyarakat.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para mahasiswa KKNT Kelurahan Palabuhanratu atas bantuan tenaga serta strip asam urat yang telah disediakan. Berkat dukungan tersebut, kegiatan pengecekan asam urat dan gula darah di Posyandu Pelita dan Posyandu Merpati dapat berjalan dengan lancar dan tertib. Semoga kerjasama seperti ini terus terjalin demi mendukung pelayanan kesehatan masyarakat,” ujar bu Ade Kartini Tresnawati,SKM,S.Tr.Keb selaku Kepala UPTD Puskesmas Palabuhanratu di Puskesmas Palabuhanratu, Sabtu (28/06/25).
Program SEHATI menjadi bukti bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan dan pelayanan kesehatan dapat membawa dampak nyata bagi masyarakat. SEHATI menjadi langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatannya sendiri dan masa depan generasi berikutnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News