Di era serba digital seperti sekarang, tantangan yang dihadapi generasi muda semakin kompleks. Anak-anak tidak hanya dihadapkan pada kebutuhan memahami teknologi dan media sosial, tetapi juga pada pentingnya kesadaran finansial serta perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya.
Melihat kondisi ini, Tim KKN-T IPB GemaTerbaya menginisiasi kegiatan bertajuk CERDASFIN: Digital Cerdas Finansial Hebatsebagai kontribusi dalam membentuk generasi yang tangguh, sadar, dan bijak sejak dini.
Materi Literasi Digital dan Climate Change di SDN 1 Terbaya
Tim GemaTerbaya mengawali kegiatan edukasi di SDN 1 Terbaya. Ketua Tim GemaTerbaya Azmi Wafa menjelaskan, fokus utama dari kegiatan ini adalah literasi digital, yakni membekali anak-anak dengan pemahaman mengenai penggunaan media sosial secara bijak dan bahaya jejak digital yang ditinggalkan tanpa disadari.
Dalam sesi interaktif, kami mengajak siswa-siswi untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang biasa mereka lakukan di internet, terutama di media sosial. Dari diskusi tersebut, kami menggarisbawahi pentingnya menjaga informasi pribadi, menyaring konten yang dikonsumsi, serta menghindari tindakan seperti perundungan digital (cyberbullying).
Anak-anak juga diajak untuk memahami bahwa setiap jejak yang mereka tinggalkan di dunia maya bersifat permanen dan bisa berdampak pada masa depan. “Dengan diadakannya kegiatan ini yang interaktif, harapannya anak-anak tidak hanya memahami konsep jejak digital secara teoritis, tetapi juga dapat menghubungkannya dengan pengalaman mereka sehari-hari,” ujar Azmi.
Selain membahas isu dunia digital, kami juga menyisipkan edukasi mengenai perubahan iklim (climate change). Meskipun masih tergolong muda, anak-anak SD merupakan bagian dari generasi yang akan menghadapi dampak lingkungan paling besar di masa mendatang. Melalui cerita sederhana dan visualisasi, kami menjelaskan penyebab dan akibat dari perubahan iklim, seperti mencairnya es di kutub atau meningkatnya suhu bumi.
Anak-anak juga diajak untuk melakukan aksi nyata seperti membuang sampah pada tempatnya, menghemat listrik, dan membawa botol minum sebagai bagian dari gaya hidup ramah lingkungan. Puncak sesi kegiatan yang dilakukan di SDN 1 Terbaya adalah melukis bersama bertemakan perubahan iklim dengan menggunakan media botol bekas.
“Terdapat hadiah menarik bagi peserta didik yang berani memberikan resume mengenai materi yang disampaikan sebelumnya dan bagi peserta dengan lukisan terbaik, hadiah ini disponsori oleh PT Olam Indonesia” tambah Azmi.
Edukasi Literasi Finansial di TK Islam YAPIBAR
Tidak hanya berhenti pada literasi digital dan kepedulian lingkungan, Tim GemaTerbaya juga memperluas cakupan edukasi ke literasi finansial usia dini, yang dilaksanakan di TK Islam Yapibar.
Pelaksanaan kegiatan ini didasari oleh pentingnya pemahaman dasar mengenai pengelolaan keuangan, mengingat masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia, sebagaimana tercermin dalam survei nasional oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengenalan literasi finansial sejak usia dini menjadi langkah strategis dalam membentuk generasi yang terampil dan bijak dalam mengelola keuangan di masa depan.
Dalam kegiatan ini, tim GemaTerbaya menerapkan metode pembelajaran berbasis multimedia, dengan memanfaatkan video edukatif bertema menabung yang dikemas dalam animasi menarik. Media audiovisual ini sejalan dengan teori pembelajaran multimedia, yang menyatakan bahwa kombinasi visual dan audio mampu meningkatkan pemahaman serta retensi informasi pada anak-anak.
Pemutaran video kemudian dilanjutkan dengan diskusi ringan yang dipandu oleh tim bersama guru pendamping. “Diskusi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman anak mengenai konsep literasi finansial, seperti fungsi uang, perbedaan kebutuhan dan keinginan, serta pentingnya menabung,” ujar Azmi.
Sebagai bentuk penerapan praktis, anak-anak juga diajak membuat celengan dari bahan bekas. Setelah itu, mereka mewarnai gambar yang sudah disiapkan oleh tim sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai literasi finansial dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan ini bertujuan memberi pengalaman langsung kepada anak-anak tentang cara menabung dan mengelola uang secara bertanggung jawab.
Melalui pendekatan yang aplikatif dan menyenangkan ini, anak-anak dapat memahami literasi finansial secara lebih nyata dan kontekstual. Respons dari peserta didik sangat positif, anak-anak terlihat antusias saat menonton video animasi dan aktif dalam sesi diskusi.
Beberapa bahkan dengan spontan menceritakan pengalaman mereka dalam menabung di rumah. Kepala Sekolah serta Guru Pendamping turut menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini karena berhasil menghadirkan pendekatan pembelajaran yang edukatif, kreatif, dan bermakna.
Hasil dari seluruh rangkaian kegiatan CERDASFIN ini diharapkan dapat menanamkan kesadaran dan pemahaman anak-anak mengenai pentingnya menjaga jejak digital, peduli terhadap lingkungan, serta mengelola keuangan secara bijak sejak dini.
Ke depannya, diharapkan kegiatan edukasi semacam ini dapat dilakukan secara berkelanjutan oleh sekolah maupun lembaga pendidikan lain sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter dan pengembangan life skills generasi muda Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News