dendeng daun singkong inovasi mahasiswa ipb untuk umkm desa cibatok 2 - News | Good News From Indonesia 2025

Dendeng Daun Singkong: Inovasi Mahasiswa IPB untuk UMKM Desa Cibatok 2

Dendeng Daun Singkong: Inovasi Mahasiswa IPB untuk UMKM Desa Cibatok 2
images info

Mahasiswa KKN-T IPB University memperkenalkan inovasi bisnis baru berupa dendeng daun singkong kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Cibatok 2. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mereka yang sukses dilaksanakan pada Sabtu, 26 Juli 2025 dalam bentuk demo masak dendeng daun singkong.

Acara berlangsung di rumah Ketua RW 07, Kampung Cibeureum, Desa Cibatok 2, Kabupaten Bogor dan dihadiri oleh sekitar 45 peserta.

Program KKN-T (Kuliah Kerja Nyata Tematik) IPB University merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui pendekatan ilmiah, edukatif, dan partisipatif. Mahasiswa diterjunkan langsung ke desa untuk menggali potensi lokal, menyusun program kerja, dan memberikan solusi yang aplikatif sesuai kebutuhan masyarakat. Inovasi dendeng daun singkong ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung ekonomi warga desa.

Dendeng daun singkong sendiri merupakan makanan olahan khas dari Sumatra Barat yang memanfaatkan daun singkong sebagai bahan baku utama. Selain karena harganya yang relatif murah, daun singkong juga sangat mudah ditemui di Desa Cibatok 2 sehingga tidak sulit untuk memperoleh bahan utamanya. Namun, pemanfaatan daun singkong di desa ini masih terbatas, hanya pada menu sayur sehari-hari.

Melihat potensi tersebut, mahasiswa KKN-T IPB terinspirasi untuk mengolah daun singkong menjadi produk baru yang bernilai ekonomis. Melalui kegiatan ini, mereka memperkenalkan resep dendeng daun singkong yang mudah dipraktikkan di rumah dan cocok untuk dijadikan sebagai usaha rumahan.

Proses pembuatannya pun cukup sederhana. Pertama, siapkan alat dan bahan seperti daun singkong yang telah direbus, telur, bawang putih, dan kencur yang sudah dihaluskan, lalu tambahkan penyedap rasa seperti garam, ketumbar bubuk, lada, dan bumbu lain sesuai selera.

Aduk hingga semua bahan tercampur rata lalu kukus selama 30 menit. Setelah itu, biarkan adonan hingga dingin dan mengeras selama minimal 3 jam agar tidak hancur saat dipotong. Potong adonan tipis-tipis menyerupai potongan dendeng, lalu goreng hingga kering dan garing. Dendeng daun singkong ini dapat disajikan sebagai camilan atau lauk pendamping nasi.

“Rasanya enak, gurih, dan bahannya mudah ditemui di desa kami. Ini bisa jadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi kami,” ujar salah satu peserta kegiatan.

Salah satu mahasiswa KKN-T, Nabilla Azah, menjelaskan bahwa dendeng daun singkong dipilih karena merupakan makanan yang murah dan memiliki nilai jual. “Kami ingin membantu warga menciptakan produk yang bisa dikembangkan jadi usaha mandiri, dengan bahan yang mereka sudah punya di sekitar mereka,” katanya.

Ibu Lina, salah satu anggota Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Desa Cibatok 2 juga memberikan apresiasi atas kegiatan ini. “Mahasiswa IPB membawa semangat baru bagi warga kami. Harapan ke depannya ide seperti ini bisa terus dikembangkan menjadi usaha tetap bagi warga,” ujarnya.

Sebagai bentuk tindak lanjut dari demo masak ini, mahasiswa KKN-T IPB juga membagikan produk dendeng daun singkong yang telah dikemas secara menarik menggunakan plastik ziplock kepada para peserta. Pembagian ini dilakukan pada kegiatan Lokakarya 2 atau penutupan program KKN-T secara gratis, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi warga sekaligus contoh nyata produk siap jual yang bisa dikembangkan ke depannya.

Program kerja ini berjalan dengan sangat sukses. Para peserta terlihat antusias dan memberikan respons yang positif. Mereka merasa senang dan berterima kasih kepada mahasiswa KKN-T IPB University karena telah memperkenalkan ide usaha baru yang potensial, aplikatif, dan mudah dijalankan di lingkungan mereka.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T IPB University berharap dendeng daun singkong bisa menjadi inspirasi untuk memanfaatkan bahan lokal secara kreatif, sekaligus menjadi langkah awal dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.