mahasiswa kkn ipb di desa babakan sadeng - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKN IPB di Desa Babakan Sadeng Buat 4 Program untuk Desa Tangguh dan Berdaya

Mahasiswa KKN IPB di Desa Babakan Sadeng Buat 4 Program untuk Desa Tangguh dan Berdaya
images info

KKN-T Inovasi IPB merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang wajib diikuti oleh mahasiswa IPB University. Melalui program ini, mahasiswa didorong untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mereka pelajari ke dalam konteks nyata di masyarakat.

Salah satu lokasi pelaksanaan KKN-T tahun 2025 adalah Desa Babakan Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.

Selama lebih dari satu bulan, mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN-T IPB Babakan Sadeng hadir dengan semangat kolaboratif untuk menyusun dan melaksanakan berbagai program berbasis kebutuhan lokal.

Mereka merancang 4 program utama yang tidak hanya menjawab persoalan yang dihadapi warga, tetapi juga membuka potensi baru di desa.

Program pertama yang diusung adalah TANIKITA: Tanam Inovasi Kita, sebuah inisiatif pengembangan agrowisata edukatif di lahan milik mitra desa. Mahasiswa tidak hanya membantu mengolah lahan, tetapi juga mendesain tata letak, membuat zonasi tanaman, serta menyiapkan elemen edukatif berupa papan informasi dan alur wisata pertanian.

Dengan pendekatan ini, lahan pertanian yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai tempat budidaya kini memiliki nilai tambah sebagai ruang edukasi dan destinasi agrowisata sederhana.

Isu lingkungan juga menjadi perhatian penting dalam pelaksanaan KKN ini. Melalui program BASMI: Bangun Sistem Manajemen Limbah Inovatif, mahasiswa menciptakan dua alat pengelolaan sampah yang sederhana dan aplikatif.

Alat pertama adalah ember tumpuk maggot, yang digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk cair. Alat kedua adalah insinerator sederhana, yang dirancang untuk membantu pembakaran sampah anorganik dengan lebih terkendali.

Mahasiswa KKN IPB Manfaatkan Potensi Pemberdayaan Lele di Desa Kebobang: Dukung Ekonomi Sirkular dan Keberlanjutan

Inovasi ini ditujukan agar masyarakat memiliki opsi praktis dalam menangani sampah rumah tangga, terutama di wilayah yang belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang memadai.

Tidak hanya bergerak di bidang pertanian dan lingkungan, tim KKN-T Babakan Sadeng juga turut mendorong digitalisasi desa melalui program LOKALIS: Lokasi UMKM dan Fasilitas Desa.

Program ini berfokus pada pemutakhiran data lokasi fasilitas umum dan pelaku UMKM yang kemudian diunggah ke platform Google Maps. Hasilnya, lebih dari 30 titik baru berhasil ditambahkan dan diverifikasi, meliputi warung, sekolah, tempat ibadah, posyandu, dan layanan lainnya.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas desa di dunia digital, sekaligus memudahkan warga dan pengunjung dalam mencari lokasi penting di Babakan Sadeng.

Satu lagi program yang menjadi sorotan adalah SAPA TANI: Sosialisasi dan Penerapan Teknologi Pertanian Inovatif. Berdasarkan hasil wawancara dengan para petani setempat, diketahui bahwa sebagian besar kelompok tani di Babakan Sadeng belum terbiasa mengukur pH meter tanah secara langsung.

Padahal, tingkat keasaman tanah merupakan faktor krusial dalam menentukan kesuburan lahan dan pemilihan jenis tanaman yang tepat.

Melalui SAPA TANI, mahasiswa menghadirkan alat ukur pH meter digital dan mengadakan pelatihan penggunaan alat tersebut secara langsung di lahan pertanian.

Menurut Kohar, salah satu perwakilan kelompok tani, kehadiran alat ini sangat membantu dan memberikan wawasan baru bagi para petani.

“Selama ini kami bertani berdasarkan pengalaman saja, belum pernah tahu atau ukur langsung kadar pH tanah. Dengan adanya alat ini, kami jadi tahu caranya dan bisa menyesuaikan perawatan lahan supaya hasil panen lebih baik,” ujarnya.

Pelaksanaan 4 program kerja tersebut menjadi cerminan nyata bagaimana mahasiswa dapat berperan aktif sebagai mitra warga desa. Bukan hanya sebagai pelaksana kegiatan, tetapi juga sebagai pendengar dan perancang solusi yang relevan.

Mahasiswa KKN-T IPB Memperkenalkan Geopark Ciletuh Kepada Siswa SD Negeri Tegal Caringin dengan Fun Learning

Mulai dari pengembangan agrowisata, solusi pengelolaan sampah, pemetaan digital, hingga penerapan teknologi sederhana di sektor pertanian, seluruh program dirancang agar dapat dilanjutkan oleh masyarakat secara mandiri.

Kawan GNFI, semangat kolaboratif antara mahasiswa dan warga Babakan Sadeng menunjukkan bahwa perubahan tidak selalu harus dimulai dari hal besar. Terkadang, langkah kecil yang konsisten dan tepat sasaran justru menjadi pemantik perubahan yang berkelanjutan.

4 program inovatif yang dijalankan mahasiswa IPB di desa ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus berkembang sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal masing-masing.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.