bojonegoro 24 juli 2025 suasana hangat kembali terasa di halaman sdn deling 1 kecamatan sekar kabupaten bojonegoro dalam upaya memperkuat kesiapan masyarakat lokal menghadapi status ge - News | Good News From Indonesia 2025

KKNTK 20 Universitas Bojonegoro Ambil Langkah Serius Tunjang Geopark Negeri Atas Angin Go Internasional Melalui Program English For Deling

KKNTK 20 Universitas Bojonegoro Ambil Langkah Serius Tunjang Geopark Negeri Atas Angin Go Internasional Melalui Program English For Deling
images info

Suasana hangat kembali terasa di halaman SDN Deling 1, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro. Dalam upaya memperkuat kesiapan masyarakat lokal menghadapi status Geopark Atas Angin yang tengah diusulkan menuju pengakuan UNESCO, program English for Deling terus bergulir. Memasuki minggu kedua pelaksanaan, program ini menyasar siswa-siswi sekolah dasar dengan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan penuh interaksi.

Materi yang dibawakan minggu ini cukup dekat dengan keseharian anak-anak, yakni mengenai bagian-bagian tubuh (body parts). Kata-kata seperti head, shoulders, knees, toes, eyes, nouse, mouth, hands, dan fingers menjadi fokus utama.

Melalui pendekatan belajar yang komunikatif dan disisipkan permainan ringan, anak-anak terlihat lebih aktif dan percaya diri dalam mengikuti setiap sesi.

Belajar bahasa asing bagi anak-anak di wilayah pedesaan bukanlah perkara mudah, terlebih ketika belum terbiasa mendengarkan atau mengucapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, suasana pembelajaran di SDN Deling 1 tampak berbeda. Anak-anak duduk membentuk setengah lingkaran, mengikuti gerakan instruktur sambil menyanyikan lagu “Head, Shoulders, Knees and Toes.” Mereka tertawa, mencoba menirukan pengucapan dengan logat khas mereka, tapi tetap antusias dan penuh semangat.

Salah satu siswa mengatakan bahwa ia senang belajar bahasa Inggris karena bisa bermain sambil belajar. “Tadi belajar bagian tubuh, aku suka yang eyes dan fingers, terus nyanyi juga,” ujarnya. Kegiatan seperti ini dinilai mampu meningkatkan minat dan rasa percaya diri anak-anak terhadap bahasa asing, yang selama ini dianggap sulit dan membosankan.

Tak hanya penyampaian materi inti, sesi ice breaking juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Permainan interaktif seperti tebak bagian tubuh dengan isyarat, dan Simon Says versi bahasa Inggris, membuat suasana kelas menjadi cair dan menyenangkan.

Anak-anak yang awalnya malu-malu, perlahan mulai membuka diri dan berani menyebutkan kosa kata dalam bahasa Inggris secara lantang.

Guru kelas dan kepala sekolah turut hadir mendampingi kegiatan. Mereka menilai bahwa pembelajaran seperti ini sangat membantu siswa dalam memahami pelajaran secara kontekstual. “Anak-anak di sini jarang sekali mendapat pembelajaran langsung dengan metode bermain seperti ini, apalagi bahasa Inggris. Ini pengalaman baru bagi mereka,” ujar salah satu guru.

Program English for Deling sendiri merupakan bagian dari kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-TK) Universitas Bojonegoro. Meski demikian, fokus dari kegiatan ini tidak hanya sebatas pengajaran bahasa, melainkan juga membangun kesiapan masyarakat dalam menyambut potensi kawasan mereka sebagai bagian dari Geopark Atas Angin.

Bahasa Inggris dipilih sebagai medium penguatan kapasitas, mengingat potensi pariwisata yang akan berkembang seiring pengakuan geopark tersebut.

“Kami ingin anak-anak Deling punya keberanian untuk berbicara dalam bahasa Inggris, karena ke depan, mereka bisa jadi pemandu lokal, menceritakan kekayaan desa mereka sendiri kepada wisatawan. Jadi bukan sekadar bisa bahasa, tapi juga bisa bangga,” ujar Bunga, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam program ini.

Senada dengan itu, Fajar, mahasiswa lainnya, mengungkapkan kesannya selama dua minggu mengajar. “Awalnya kami pikir bakal sulit karena ini pengalaman pertama mereka. Tapi ternyata anak-anak cepat menangkap dan malah minta lagu bahasa Inggris yang lain. Semangat mereka luar biasa, ini bikin kami makin yakin kalau pendekatan fun learning itu efektif.”

Kawasan Atas Angin di Desa Deling memang tengah menjadi perhatian. Tak hanya memiliki kekayaan geologis, alamiah, dan budaya, kawasan ini juga menyimpan potensi besar sebagai tujuan wisata edukatif dan ekologis.

Kesiapan sumber daya manusia lokal, terutama generasi muda, menjadi kunci agar pembangunan kawasan tidak hanya berpusat pada infrastruktur, tetapi juga pada kualitas manusia di dalamnya.

Dengan semangat kebersamaan dan pendekatan yang menyenangkan, program ini menjadi langkah kecil namun bermakna dalam membentuk generasi muda yang lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi perubahan.

Karena di balik kata-kata asing yang kini mulai mereka kenali, tersimpan harapan besar: agar anak-anak Deling tumbuh sebagai penjaga, pelaku, dan pencerita yang andal atas kekayaan alam dan budaya tempat mereka berpijak.

Minggu depan, kegiatan akan terus dilanjutkan dengan materi yang tak kalah menarik. Dengan langkah-langkah kecil ini, Desa Deling terus bergerak menuju masa depan yang lebih inklusif, tanpa melupakan akar dan identitas lokalnya di tengah gelombang globalisasi dan potensi geopark yang semakin nyata.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.