Grup musik orkes OMPLR merilis album perdananya, Minggu (20/7/2025) dengan tajuk Babad Tanah Urban.
Sebelumnya, di tahun 2023, mereka merilis beberapa single dan me-rearrangement lagu Belantara Beton Jakarta.
OMPLR beranggotakan Dur Khalifah (vokalis), Nasir (mandolin), Gepeng (gitar), Pencot (bass), Ayu (Keyboard), Bhaga (suling dan kendang), serta Aldo (perkusi). Sebanyak 13 buah lagu masuk ke dalam playlist di album ini, dengan genre yang mereka sebut sebagai New Wave Orkes Kanuragan.
Kesan eksperimental dan eksploratif memang sengaja ditonjolkan pada lagu-lagu yang ada di album tersebut. Namun, semua itu tidak menghilangkan ciri dari akar bermusiknya, yakni orkes dangdut kontemporer. Sentuhan liriknya dibuat khas kaum urban ibu kota.
Selain itu, melalui album perdananya, OMPLR juga membawakan beragam cerita tentang kerasnya hidup di Jakarta: kota tempat mereka terlahir dan bertumbuh, mulai dari persoalan dan problematika hidup di kota metropolitan, tekanan sosial, hingga upaya untuk bertahan hidup di Belantara Beton Jakarta.
Cara Antimainstream Merayakan Hari Anak Nasional 2025: Menggaungkan Musik Keras bersama Band Metal Killa The Phia
“Babad Tanah Urban adalah bentuk kesadaran sederhana buat kita yang masih bisa bertarung hidup di kota,” ungkap Dur Khalifah dilansir dari laman Instagram Popaktif.id.
Cara berpakaian para personil dari grup yang sudah terbentuk sejak tahun 2017 ini dibuat nyentrik. Layaknya seorang performance art di setiap kali tampil manggung, seperti yang terlihat di akun YouTube official-nya.
Di album Babad Tanah Urban, OMPLR turut menyuarakan kepeduliannya terhadap lingkungan, terutama soal limbah dan sampah. Hal ini mereka buktikan dengan memanfaatkan limbah fashion di setiap pertunjukkan, di mana biasanya digunakan untuk menunjang penampilan serta artistik pertunjukan.
Secara tidak langsung album ini dapat menunjukkan bahwa grup musik orkes bukan hanya kelompok musik untuk bernostalgia. Namun, juga bisa menjadi ruang ataupun wadah untuk berekspresi utamanya dalam menyuarakan berbagai isu dan kritik sosial.
OMPLR berencana mengembangkan pangsa musiknya ke skala yang lebih tinggi, yakni internasional setelah mendapatkan tawaran dari berbagai pihak asing.
Prambanan Jazz 2025, Wujud Pentingnya Industri dan Pariwisata Musik Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
