- Bastille Day adalah Hari Nasional Prancis untuk memperingati peristiwa penyerbuan di penjara Bastille pada 14 Juli 1789.
- Presiden Prabowo diundang sebagai tamu kehormatan yang sekaligus menjadi penanda langgengnya hubungan diplomatik Indonesia-Prancis yang sudah terjalin selama 75 tahun.
Bastille Day adalah hari nasional di Prancis yang dirayakan untuk memperingati peristiwa penyerbuan penjara Bastille pada 14 Juli 1789. Peristiwa ini sekaligus menjadi titik awal Revolusi Prancis.
Bastille Day merupakan hari libur nasional di Prancis yang sudah ditetapkan sejak 1880. Orang Prancis juga menyebut Bastille Day sebagai La Fête Nationale.
Peringatan Bastille Day selalu digelar dengan meriah tiap tahunnya. Pesta kembang api, parade militer, sampai pesta rakyat dihadirkan oleh pemerintahnya. Tak hanya itu, slogan “Vive le 14 juillet!”—berarti “Hidup 14 Juli!”, sering dikaitkan dengan Bastille Day.
Kawan GNFI, penjara Bastille yang ikonik sebenarnya sudah jarang digunakan sejak akhir abad ke-18. Namun, bangunan ini menjadi simbol kekuasaan monarki absolut dari Bourbon yang dianggap menindas.
Sejarah Bastille Day
Menukil dari situs resmi pemerintah Prancis, awal mula tragedi Bastille ini disebabkan oleh pemecatan Necker, seorang menteri yang populer saat itu. Ia dipecat oleh Louis XVI.
Kemudian, tepat pada 14 Juli 1789, sekelompok massa menyerbu penjara Bastille. Mereka ingin merebut senjata dan amunisi yang disimpan di sana.
Namun, tentu saja penjaga menolak dan melawan. Saat pasukan penjaga melawan, massa penyerang menyerbu penjara. Baku tembak tak terelakkan.
Akibatnya, penjara Bastille jatuh di tangan massa. Rakyat yang tergabung dalam massa penyerang pun membebaskan tujuh tahanan yang ada di sana. Peristiwa berdarah ini sekaligus menandai tamatnya kekuasaan Louis XVI. Revolusi Prancis pun terjadi.
Helatan Pekan Film Prancis di Jakarta pada 1968, Tampilkan Tiga Karya La Nouvelle Vague
Nah, satu tahun setelah peristiwa bersejarah itu, rakyat dan pemerintah Prancis merancang untuk membuat festival nasional. Kemudian, Majelis Nasional Prancis memberi sponsor untuk perayaan yang dinamakan Fête de la Fédération.
Fête de la Fédération pada 14 Juli 1790 menjadi perayaan persatuan rakyat Prancis setelah terjadinya revolusi besar. Perayaan ini sebenarnya melambangkan perdamaian setelah satu tahun sebelumnya terjadi peristiwa besar di Bastille.
Sejak awal, masyarakat memang merayakannya dengan meriah. Kembang api menghiasi langit Paris dan orang-orang menikmati hari “kebebasan” itu dengan penuh suka cita.
Perayaan ini dulunya ternyata tidak menjadi agenda rutinan. Setelah sempat ditiadakan, pada 1880, pemerintah setempat meresmikan perayaan ulang tahun Republik Prancis itu dalam sebuah undang-undang. Sejak saat itu, Bastille Day menjadi perayaan meriah yang diisi dengan berbagai agenda.
Uniknya, untuk menegaskan “lahirnya” kembali Prancis setelah peristiwa besar Bastille, perayaan ini ditekankan untuk menunjukkan sikap patriotik. Tanggal 13 Juli atau sehari sebelum perayaan, ada agenda bernama retraite aux flambeaux atau pertunjukan ulang penyerbuan Bastille, di mana orang-orang akan membawa obor.
Kawan, salah satu agenda yang paling meriah di Bastille Day adalah parade militer. Bahkan, konon dilaporkan bahwa parade militer ini menjadi yang tertua sekaligus terbesar di Eropa.
Puncak perayaan Bastille Day dilakukan di Prancis. Ada parade militer besar-besaran dilakukan di sepanjang Champs-Élysées. Akan tetapi, seluruh wilayah di Prancis juga merayakan hari ini dengan gembira.
Parade militer ini melibatkan banyak sekali anggota militer. Masyarakat akan disuguhkan dengan pertunjukan pesawat tempur yang spektakuler.
Bastille Day 2025 yang Undang Prabowo Jadi Tamu Kehormatan
Melansir dari Kementerian Sekretariat Negara RI, Presiden Prabowo Subianto ditunjuk sebagai tamu kehormatan dalam helatan Bastille Day 2025. Tak hanya itu, ada juga Kontingen Satgas Patriot II Indonesia yang ikut membuka parade meriah Bastille Day.
Kontingen yang berisikan 415 personel gabungan dari tiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Akademi Kepolisian (Akpol) yang menampilkan defile ciamik. Penampilan mereka sebagai tamu kehormatan mengusung semangat juang, profesionalisme, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Kawan, sebelum Prabowo, banyak tokoh-tokoh dunia yang juga diundang dalam Bastille Day. Presiden Nelson Mandela, Lula da Silva, hingga Donald Trump adalah segelintir tokoh penting yang pernah menjadi tamu kehormatan.
Diundangnya Prabowo sekaligus menjadi momen perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis. Diharapkan hubungan kedua negara dapat semakin erat dan saling menguntungkan di berbagai sektor strategis.
Magisnya Candi Borubudur, Presiden Prancis Emmanuel Macron sampai Terpukau dengan Besarnya Peradaban Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News