mendalami lukisan affandi yang kental nuansa ekspresionisme - News | Good News From Indonesia 2025

Mendalami Lukisan Affandi yang Kental Nuansa Ekspresionisme

Mendalami Lukisan Affandi yang Kental Nuansa Ekspresionisme
images info
  • Affandi adalah seorang maestro lukisan dari indonesia yang memiliki aliran gaya ekspresionisme murni. Demikian seperti dicatat banyak literatur seni rupa.
  • Pelabelan Affandi sebagai pelukis beraliran ekspresionisme tidak lepas dari kritik.

Bicara soal seni rupa Indonesia, rasanya kurang lengkap jika tidak membahas sosok Affandi. Tak diragukan lagi, ia adalah salah satu legenda terbesar di kancah seni rupa negeri ini.

Bagi yang tidak mendalami seni, mungkin juga ada pertanyaan, gaya atau aliran apa yang dianut Affandi dalam berkarya. Nah, menurut berbagai literatur seni rupa Indonesia, aliran lukisn Affandi adalah gaya ekspresionisme murni.

Museum Affandi dalam publikasi resminya juga menyatakan bahwa ekspresionisme murni adalah aliran lukisan Affandi. Pada masa-masa awal kiprahnya sebagai pelukis, Affandi lebih condong ke aliran realis fotografis yang mana lukisannya mirip seperti gambar hasil jepretan kamera. Seiring waktu, barulah gaya melukisnya bergeser.

Adapun ekspresionisme adalah aliran seni yang menitikberatkan kepada ekspresi emosi dan subjektivitas seniman. Ciri khasnya, karya seninya biasa dihiasi dengan distorsi atau perubahan makna terhadap suatu kenyataan yang mana itu adalah efek emosional dari sang seniman.

Jika Kawan ingin merasakan langsung luapan emosi seorang Affandi dalam lukisan-lukisannya, Kawan dapat melihat beberapa karyanya yang terkenal. Barong dan Rangda misalnya, menampilkan penggambaran oleh Affandi mengenai pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan. Ada pula Cangklong yang merupakan gambaran atas dirinya sendiri yang sedang mengalami suatu masalah yang belum ada jalan keluarnya.

Bawa Tema Motif: Amalan, ARTJOG 2025 Berlangsung Selama 72 Hari

Benarkah Affandi Bergaya Ekspresionisme?

Ada kritik bahwa lukisan Affandi tidak bisa serta merta begitu saja disebut bergaya ekspresionisme. Kok bisa?

Kritik ini misalnya datang dari Maman Noor. Dalam Wacana Kritik Seni Rupa Di Indonesia Sebuah Telaah Kritik Jurnalistik dan Pendekatan Kosmologis, ia menganggap bahwa pemikir dan penulis kritik seni rupa Indonesia kerap berkiblat pada teori seni dari barat. Padahal, itu adalah hal yang kurang tepat sehingga membuat metode kritiknya jadi tidak relevan bagi seni rupa negeri ini, termasuk karya-karya Affandi.

Menurut Maman, karya-karya ekspresionistik seperti milik Affandi memang bisa dijelaskan lewat kacamata seni rupa Barat. Hanya saja, apabila pembahasan sudah menyinggung soal latar belakang sejarah, pribadi seniman, proses kreasi, pernyataan dalam ungkapan karya, maka karya ekspresionistik Indonesia tidak bisa disejajarkan dengan karya yang menganut ekspresionisme Barat.

"Ekspresionisme dalam seni rupa Barat adalah adalah satu hal, tapi ekspresionistik Affandi adalah hal lain dalam seni rupa Indonesia. Namun salah kaprah pemahaman tentang ekspresionisme membuat gambaran bahwa Affandi seakan menjadi pelukis dengan aliran ekspresionisme seperti dalam seni rupa Barat." tulis Maman.

Merawat Bahasa Ibu Lewat Lagu: Denny Caknan dan Keindahan Diksi Jawa

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.