prambanan jazz day 1 ketika musik - News | Good News From Indonesia 2025

Prambanan Jazz Day 1, Ketika Musik, Seni, dan Kuliner Lokal jadi “Sebelas Selaras”

Prambanan Jazz Day 1, Ketika Musik, Seni, dan Kuliner Lokal jadi “Sebelas Selaras”
images info

Prambanan Jazz hari pertama, Jumat (4/7/2025), berlangsung meriah. Ribuan penonton tampak memadati pelataran Candi Prambanan untuk menyaksikan konser musik bertajuk “Sebelas Selaras” itu.

Sejak pukul 14.00, panggung PJF 2025 penuh oleh deretan artis yang dijadwalkan manggung di hari pertama, sebut saja Banda Neira, The Lantis, Ebiet G Ade, Bernadya, Tulus, hingga eaJ.

Pelataran Candi Prambanan juga disulap menjadi artistik. Begitu Kawan GNFI memasuki “gapura konser”, mata akan disambut dengan area Pasaraya yang berisi berbagai makanan dan minuman UMKM dan panggung QLola by BRI. Sebagai informasi, dalam perhelatan tahun ini, panggung utama dibagi dua, yakni di Lapangan Brahma dan Lapangan Wisnu.

Di beberapa sudut, dihadirkan juga instalasi seni dari seniman asal Yogyakarta, Indieguerillas. Disebutkan dari X Info Jateng, karya tersebut terinspirasi oleh relief dari Pohon Hayat, yang mana menjadi simbol dari keseimbangan alam dan manusia. 

‘Ruang Bebas’ di Pelataran Candi Prambanan

Prambanan Jazz 2025
info gambar

Prambanan Jazz sedianya memang ‘didesain’ memberikan kebebasan kepada pengunjung bagaimana untuk menikmati serangkaian acara musik tersebut. Tak ada batasan formal.

Pengunjung bebas memilih, boleh duduk di rerumputan, di bean bag chair yang sudah disediakan oleh crew, atau kursi. Tak jarang juga ada yang membawa tikar dan kursi lipat.

Ada eaJ hingga Kenny G, Prambanan Jazz 2025 Bawa Misi Diplomasi Budaya Indonesia

Bagi yang ingin menonton berdiri dan bergoyang, luasnya pelataran tak mengganggu batas gerak.

Kontur tanah pelataran candi yang cenderung agak berbukit-bukit turut membantu pengunjung yang sedang rebahan sambil tetap menikmati pertunjukan. Terlebih lagi, disediakan masing-masing 2 videotron pada dua panggung utama. Jarak pandang yang jauh dari tempat duduk tidak menjadi masalah, asalkan memilih posisi yang tepat.

Prambanan Jazz: Musik, Seni, dan Kuliner Lokal di Pelataran Candi Prambanan

Meskipun tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam venue, beragam UMKM F&B telah disediakan. Harga yang ditawarkan bervariasi, rata-rata dari Rp30.000 ribuan. Adapun menu yang ada yakni aneka kue, jajanan tradisional, pizza, bakso, sushi, minuman manis, hingga salad.

Kawan GNFI disarankan untuk membawa uang cash, di samping juga cashless. Sebab, berdasarkan pengalaman mengunjungi PJF 3 tahun berturut-turut, sinyal handphone di sana menjadi tantangan tersendiri. Meskipun, di tahun 2025 ini, provider tertentu terbilang lebih lancar.

Deretan toilet bilik disediakan, ada musala yang dilengkapi penyejuk ruangan, hingga kotak dan plastik sampah disediakan di banyak titik. Petugas kebersihan pun tak kurang-kurang berkeliling dan mengambil tempat sampah yang telah penuh.

Prambanan Jazz Jadi Ruang untuk Support UMKM

Prambanan Jazz 2025 (Alifa Justisia) 
info gambar

Anas Alimi, promotor Prambanan Jazz, dalam konferensi pers mengklaim bahwa event ini berefek baik pada pertumbuhan perekonomian bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya. Terlebih lagi, dari data yang dihimpun, mayoritas penontonnya dari luar kota. Ada penginapan hingga tenant UMKM yang mendapatkan manfaat dari acara itu.

Salah satunya Bakso Pak Pardi. Ditemui di sela festival, Darista sebagai owner mengaku bersyukur dengan adanya Prambanan Jazz. Ia telah dua kali turut berpartisipasi di Pasaraya.

Kunjungan Wisata Melonjak saat Libur Lebaran 2025, Ini Alasan Orang Pilih TMII dan Candi Prambanan

“Luar biasa, jam 9 malam (dari jam buka di acara), bakso urat kami sudah habis. Baru persiapan sudah ada yang membeli. Selalu laris dan ramai.”

Wanita tersebut berharap, di PJF 2025 ini, akan kembali mendapatkan keuntungan yang maksimal dan membangun brand awareness usahanya untuk jangka panjang.

Adapun Hafidz sebagai pengunjung dari luar kota, mengaku terbantu dengan adanya Pasaraya. Sebab, ia bisa mencicipi makanan lokal yang ada di Yogyakarta dalam satu tempat saja.

“Aku bukan warlok (warga lokal) Jogja dan tidak punya banyak waktu untuk liburan di sini (di Yogyakarta). Kebetulan beberapa list makanan yang mau aku coba, ternyata ada di PJF. Jadi, bisa sekalian dalam satu tempat. Harganya memang jadi agak pricey, ya kayaknya.. Tapi aku memaklumi karena di acara seperti ini dan untuk support UMKM juga.”

Prambanan Jazz 2025 masih akan berjalan 2 hari lagi dengan line up musisi yang telah diinformasikan melalui kanal dan Instagram utama acara ini. Apakah kamu sudah membeli tiketnya, Kawan GNFI?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.