tren berkain ala gen z style kece dengan outfit vibes local pride - News | Good News From Indonesia 2025

Tren Berkain Ala Gen Z, Style Kece dengan Outfit Vibes Local Pride

Tren Berkain Ala Gen Z, Style Kece dengan Outfit Vibes Local Pride
images info

Tahukah Kawan GNFI, Gen Z yang tumbuh di era globalisasi banyak menghadapi tantangan dari tren fast fashion dengan memiliki pro dan kontranya tersendiri, hal ini banyak yang mengasumsikan bahwa Gen Z dianggap "kurang lokal,” loh, Kawan.

Oleh karena itu, tren berkain muncul sebagai aksi nyata dari Gen Z dalam upaya memperkenalkan style gaul yang trendi sambil tetap berpegang pada akar budaya sendiri khususnya di Indonesia.

Perlu Kawan GNFI ketahui, ciri khas yang paling mencolok dari Gen Z adalah keterhubungannya dengan keragaman. Dibesarkan dalam dunia yang semakin terbuka dan penuh variasi, membuat Gen Z perlu menyesuaikan diri dalam berbagai situasi yang terus berubah.

Hal ini juga tercermin dalam pilihan outfit mereka yang disesuaikan dengan tempat di mana mereka berada. Ekspresi diri mereka tidak terikat pada norma-norma konvensional, sehingga tren fesyen Gen Z menjadi cukup eksentrik dalam aktivitas sehari-harinya.

Tren Berkain Ala Gen Z

Salah satu tren yang cukup menarik perhatian yakni tren berkain. Saat ini, style berkain yang terinspirasi dari Gen Z semakin populer di Indonesia. Dalam dunia mode, Gen Z dikenal karena kebiasaan mereka yang sangat selektif saat memilih produk.

Faktor-faktor yang menjadi pertimbangannya ternyata tak hanya sekadar dari tampilan fisik saja, tetapi juga dilihat dari nilai-nilai mendalam yang merepresentasikannya. Faktor kenyamanan, harga yang affordable (ramah di kantong), daya tahan yang awet, dan mengedepankan prinsip keberlanjutan (sustainability) menjadi prioritas utama bagi Gen Z dalam memilih outfit mereka.

Dikutip dari laman GoodStats, preferensi Gen Z dalam berpakaian juga didorong oleh adanya kebutuhan praktis, nilai ekonomis, dan kesadaran akan keberlanjutan. Gambaran ini menunjukkan bahwa Gen Z lebih mengutamakan kenyamanan, estetika, dan tanggung jawab sosial dalam hal berpakaian.

Tren berkain ala Gen Z ini pula tidak hanya untuk menunjukkan daya tarik secara visual saja, tetapi juga mencerminkan kepedulian Gen Z terhadap budaya lokal yang digambarkan dengan tren mode berkain secara berkelanjutan (sustainability fashion), mengedepankan kesederhanaan dalam gaya (minimalism fashion), hingga tetap terlihat keren dan kece meski menggunakan kain lokal.

Fesyen berkain ala Gen Z menjadi suatu tren positif untuk menghidupkan kembali warisan tradisional dengan cara yang lebih fun, fresh, dan estetik. Mengkombinasikan pakaian sehari-hari dengan sentuhan kain tradisional yang edgy, estetik, serta bermakna mendalam menjadikan tren ini lebih dari sekadar tren fesyen, tapi menjadi salah satu bentuk ekspresi diri yang menyatukan identitas budaya dengan gaya modern yang menarik dan apik.

Tren berkain semakin meaningful ketika dalam berbagai pilihannya ternyata setiap motif unik dalam kain tradisional ini memiliki arti tersendiri yang bermakna, seperti motif batik parang yang melambangkan kekuatan.

Dengan populernya tren berkain ini, Gen Z yang mengenakannya juga secara tak langsung dapat membawa cerita budaya yang kaya melalui kain Nusantara dari mix and match outfit hariannya.

It’s more than just style, but there’s a history in it!

Saat ini, tren berkain ala Gen Z mulai merambah ke dalam dunia streetwear dengan menggabungkan potongan modern dan kain tradisional Indonesia, contoh realisasinya seperti potongan kain tradisional dalam jaket oversized, blazer cropped, atau celana cargo yang terbuat dari bahan tenun.

Hal ini menggambarkan suatu cara untuk tampil tetap trendy sembari tetap menjaga identitas budaya melalui tampilan potongan kain tradisional di beberapa sisi pakaianya.

Baca juga: Keindahan Batik Pring Sedapur Asal Magetan

Batik Jadi Pilihan Fesyen Berkain Ala Gen Z

Batik jadi fesyen berkain ala gen z | Gambar via istockphoto/Marina113
info gambar

Batik telah lama dikenal sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui secara global. Hingga saat ini, batik telah mengalami kebangkitan yang menarik dan fenomenal yang tidak hanya sebagai kain tradisional, tetapi juga telah berkembang menjadi simbol identitas, gaya hidup, bahkan menjadi pendorong perubahan sosial yang banyak diadvokasi khususnya oleh Gen Z.

Batik merupakan salah satu kain tradisional yang mudah dipadupadankan untuk menciptakan gaya modern yang trendy. Dalam konteks formal, semi-formal, maupun daily outfit, batik selalu menjadi pilihan yang cerdas untuk pakaian siap pakai (ready to wear) yang sesuai dengan berbagai situasi dan kondisi.

Gen Z tidak hanya menunjukkan kreativitas yang inovatif melalui mix and match batik dan outfit kece-nya, tetapi juga mampu mendobrak pandangan konvensional mengenai pemakaian batik. Desain klasik batik yang kaya akan makna kini telah berevolusi menjadi model yang lebih modern dan berani, berkat eksperimen dari Gen Z.

Di dunia mode, Gen Z cenderung lebih memiliki preferensi motif batik yang tidak terlalu kaku, memiliki warna-warna cerah, menawarkan variasi kreatif, dan tampak dinamis. Motif-motif ini memberikan kesan gaya yang lebih bebas dan asimetris, tapi tetap mempertahankan vibeslocal pride dalam pilihan outfit mereka.

Generasi Z dan keterlibatannya dengan batik ini telah menciptakan peluang bisnis baru terutama di ranah dunia kreatif, hingga mampu meningkatkan minat terhadap batik sebagai upaya untuk melestarikan budaya agar tidak punah.

Baca juga: Upayaku Dalam Melestarikan Budaya: Gen Z Senang Berkain Setiap Hari? Why Not!

Inspirasi Fesyen Berkain Ala Gen Z

Kawan GNFI, tren berkain ini ternyata bukan hanya sekadar fesyen belaka, tetapi telah menjadi bagian dari kehidupan Gen Z untuk lebih peduli lingkungan, dan mendukung produk lokal, atau pun sebagai realisasi dalam membangun identitas visual yang unik, otentik, dan khas tanpa meninggalkan budaya asalnya.

Tutorial penggunaan kain tradisional yang kece ini banyak terdapat di media sosial dengan berbagai gaya, mulai dari yang kasual hingga tampilan edgy. Inspirasi tren fesyen berkain yang paling unik, mainstream, dan eksentrik digambarkan oleh penyanyi Yura Yunita dalam setiap penampilannya.

Tren berkain ala Yura Yunita ini sering memikat perhatian Gen Z karena kombinasi pilihannya antara kain tradisional dan busana kekinian terlihat simple dengan tetap meaningful hingga berkarakter.

Berkat tren fesyen pilihan Yura Yunita ini, fesyen berkain akan terus berkembang hingga secara tak langsung dapat memperkenalkan budaya Indonesia lewat sentuhan pemakaian kain tradisional dari panggung ke panggung khususnya untuk penampilan yang ditunjukkannya di kancah global.

Karenanya, tren fesyen berkain ala Gen Z ini memiliki peran penting dalam merayakan dan melestarikan budaya sambil tetap mengikuti perkembangan tren global yang penuh gaya.

Dari gaya mamba hingga warna earth tone, mana yang menjadi favorit Kawan GNFI saat mengenakan outfit berkain?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.