neraca sumber daya laut strategi pengelolaan laut indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Neraca Sumber Daya Laut, Strategi Pengelolaan Laut Indonesia

Neraca Sumber Daya Laut, Strategi Pengelolaan Laut Indonesia
images info

Indonesia merayakan Hari Laut Nasional pada tanggal 2 Juli setiap tahunnya. Negara kepulauan terluas di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dari Sabang hingga Merauke.

Selain itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki garis pantai terluas di dunia, mencapai 108.000 kilometer.

Mengutip dari laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia dalam laporan Bijak Mengelola Laut Untuk Ekonomi Biru, kekayaan sumber daya laut Indonesia sangat beragam.

Memiliki lebih dari 8.500 jenis ikan, 555 jenis rumput laut, dan 950 spesies terumbu karang.

Melihat dari keuntungan segi geografis, Indonesia terletak di pertemuan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Menjadikan pertumbuhan plankton yang sangat pesat. Plankton tersebut adalah makanan untuk hewan-hewan di laut. 

Menjaga ekosistem laut sangatlah penting untuk kelestarian keanekaragaman hayati laut maupun masyarakat pesisir. Kesejahteraan secara ekonomi mereka sangat bergantung pada laut yang sehat.

Maka dari itu, pengelolaan biodiversitas laut yang bersifat berkelanjutan harus menjadi prioritas pemerintah. 

Neraca Sumber Daya Laut (NSDL) menjadi solusi dan alat untuk mengukur dan menghimpun data untuk penelitian-penelitian mengenai kesehatan ekosistem laut.

Dukungan dari komunitas internasional terhadap Indonesia dalam mengembangkan NSDL terus berdatangan untuk menciptakan ocean governance yang berkelanjutan.

Ancaman terhadap Biodiversitas laut

Terdapat beberapa praktik di lapangan yang dapat merusak biota laut, seperti penangkapan ikan menggunakan alat yang tidak ramah lingkungan, overfishing, dan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing. Kegiatan tersebut berdampak pada berkurangnya stok ikan di laut. 

Krisis iklim adalah salah satu hal yang dapat mengancam kesehatan laut. Dalam segi lingkungan, berlebihnya karbondioksida yang dapat menyebabkan memutihnya koral sebagai tempat bernaung biota laut. 

Mengenal Neraca Sumber Daya Laut

Pada bulan Juli 2024, KKP meluncurkan Neraca Sumber Daya Laut (NSDL) atau ocean account pada acara The 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Development di Bali. 

NSDL disusun berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 44 tahun 2023, serta diproyeksikan akan digunakan untuk mengukur dengan cakupan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. 

Melansir dari Siaran Pers KKP nomor SP.240/SJ.5/VII/2024, Trenggono memaparkan NSDL berbentuk dashboard yang berisi data sumber daya kelautan dan pesisir Indonesia yang berasal dari hasil riset dan survey.

Sistem tersebut akan mengolah data yang pada akhirnya akan menyediakan informasi terbaru sesuai data terbaru di lapangan.

Dengan kemampuannya yang dapat menampilkan nilai ekologi, ekonomi, maupun sosial di wilayah perairan dan pesisir, bisa membantu pengambil kebijakan untuk membangun daerah pesisir dan memperhatikan dampak lingkungan yang akan ditimbulkan.

Dengan demikian, pembangunan ekonomi biru berkelanjutan di kawasan pesisir bisa dilakukan tanpa merusak ekosistem kawasan pesisir. 

Dukungan dari Komunitas Internasional

  • NORAD

Dukungan datang dari The Norwegian Agency for Development Cooperation (NORAD) yang juga memiliki NSDL di negaranya. Dashboard ekonomi kelautan Norwegia menyediakan data tidak hanya hasil Gross Domestic Products (GDP) dari segi kekayaan laut. Namun, juga melihat data real income dari laut.

NORAD mendukung NSDL Indonesia pada tiga komponen prioritas, yaitu neraca aset ekosistem, neraca ekonomi kelautan, dan pengembangan sistem dashboard NSDL (situs: Fisheries Resource Center of Indonesia). 

  • GOAP 

Global Ocean Accounts Partnership (GOAP) mendukung Indonesia dalam pengembangan NSDL. Ben Milligan, Direktur Sekretariat GOAP, melihat NSDL yang dirancang Indonesia dapat mendukung implementasi karbon biru, membuka kerja sama internasional untuk pendanaan blue carbon, dan pembuatan marine protected areas. Keterlibatan masyarakat pesisir juga harus menjadi poin penting dalam kebijakan ini. 

Baca juga :Karbon Biru sebagai Solusi dari Alam untuk Krisis Iklim
  • Portugal dalam acara Delivering on the 2030 Sustainable Ocean Economy: Pledge to Develop Ocean Accounts by 2030

Selain itu, dalam rangkaian konferensi United Nations Oceans Conference (UNOC) ketiga di tanggal 9—13 Juni 2025, pemerintah Portugal dan Kosta Rika mengadakan acara Delivering on the 2030 Sustainable Ocean Economy: Pledge to Develop Ocean Accounts by 2030.

Menteri Trenggono menjadi salah satu narasumber yang membahas mengenai NSDL serta pencapaiannya. 

Mengacu pada situs KKP, 4 capaian penting yang Indonesia telah lakukan dalam pengembangan NSDL di antaranya:

  1. Penyusunan aset ekosistem seluas 10 juta hektar perairan laut
  2. Penetapan Standar Nasional Indonesia untuk metodologi ocean account
  3. Pengembangan dashboard dan decision support system
  4. Penyusunan peta jalan Ocean Account Indonesia 2025-2045

Dari 4 pencapaian yang dipaparkan tersebut, Indonesia mendapatkan apresiasi dari Secretary of State for Fisheries and Maritime Affairs Portugal, Salvador Malheiro, dalam pengembangan NSDL sebagai instrumen kebijakan yang kuat dan visioner. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.