Peristiwa apa yang terjadi di bulan Muharram? Satu Muharram atau lebih dikenal dengan tahun baru Islam jatuh pada tanggal 27 Juni 2025.
Dengan kata lain, Muharram adalah bulan perdana dalam kalender Hijriah dan menariknya bulan ini juga memiliki status sebagai salah satu dari empat bulan yang dianggap mulia.
Bulan Muharram sarat dengan narasi di dalamnya, mulai dari fenomena mistis hingga peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam pembentukan peradaban Islam.
Melalui artikel ini, Kawan GNFI akan menilik lebih dalam peristiwa, sejarah, dan makna yang terjadi di bulan Muharram ini. Yuk simak artikel ini sampai selesai!
Baca juga: Menguak Tuntas Mitos Malam Satu Suro: Larangan dan Kepercayaan yang Menyelubunginya
Peristiwa yang Terjadi di Bulan Muharram
Diterimanya Taubat Nabi Adam AS
Nabi Adam beserta istrinya yaitu Siti Hawa mendapat teguran dari Allah SWT ketika memakan buah khuldi di surga. Buah tersebut dilarang Allah SWT untuk dimakan, tetapi Siti Hawa dan Nabi Adam as terlena oleh rayuan iblis.
Mereka mendapat teguran dari Allah SWT dan dikeluarkan dari surga sesaat setelah memakan buah tersebut.
Meskipun Nabi Adam as beserta istrinya memohon ampun kepada Allah terhadap apa yang mereka lakukan, Allah SWT tetap menurunkan Nabi Adam as dan Siti Hawa ke Bumi secara terpisah.
Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa mereka terpisah selama ratusan tahun hingga bertemu kembali di Jabal Rahmah. Kemudian, tepat pada tanggal 10 Muharram Allah SWT menerima taubatnya.
Selamatnya Nabi Musa dari Fir’aun
Di bulan Muharram, tepatnya pada tanggal 10 atau hari Asyura terjadi peristiwa paling fenomenal, yakni Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa as beserta umatnya (bani Israil) dari kebengisan Fir’aun.
Peristiwa selamatnya Nabi Musa as beserta umatnya itu terjadi ketika Allah swt memberi mukjizat dengan membelah laut merah melalui tongkat yang digunakan Nabi Musa as. Hal ini disampaikan dalam surat Thaha ayat 77.
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِى فَٱضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِى ٱلْبَحْرِ يَبَسًا لَّا تَخَٰفُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَىٰ
Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari dan pukullah laut itu untuk menjadi jalan yang kering bagi mereka tanpa rasa takut akan tersusul dan tanpa rasa khawatir (akan tenggelam).”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Nabi Musa as mendapat perintah dari Allah SWT untuk membawa Bani Israil keluar dari Mesir di malam hari.
Ia memukulkan tongkatnya untuk membuat jalan kering dan terbukti bahwa pertolongan Allah SWT itu nyata, Fir’aun dan pasukannya tenggelam.
Kemudian, Nabi Musa as berpuasa sebagai bentuk rasa syukur serta disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih bahwa Rasulullah saw juga menganjurkan umatnya untuk berpuasa di tanggal 10 Muharram.
Sembuhnya Nabi Ayyub dari Penyakit Berat
Umat muslim tentu mengetahui bahwa Nabi Ayyub as diberi cobaan penyakit berat bertahun-tahun oleh Allah SWT. Berkat kesabaran dan ketawakalannya dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT tepatnya pada bulan Muharram, penyakit kulit yang diderita Nabi Ayyub as selama 18 tahun disembuhkan oleh Allah SWT.
Melalui kisah ini tentu dapat diambil pelajaran tentang keimanan dan kesabaran dalam menghadapi masalah.
Wafatnya Husain bin Ali
Peristiwa bulan Muharram menjadi bulan duka cita Nabi Muhammad saw. Pasalnya, pada tanggal 10 Muharram 61 Hijriah telah terjadi peristiwa pilu di Karbala.
Cucu kesayangan Nabi Muhammad saw, yaitu Husain bin Ali wafat secara syahid beserta sebagian keluarganya dalam pertempuran melawan pasukan Yazid.
Peristiwa ini tentu menjadi momen duka dan peringatan penting bagi sebagian besar umat Islam. Selain itu juga, peristiwa ini merupakan simbol perjuangan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di jalan Allah.
Penetapan Kalender Hijriah
Menurut Julianti dan Dhiauddin (2023), pada tahun 17 Hijriyah, Khalifah Umar bin Khattab menetapkan kalender Hijriyah sebagai kalender resmi Islam setelah para ulama mengeluhkan kesulitan menentukan tanggal yang jelas.
Kemudian, Umar bin Khattab mengusulkan bulan Muharram sebagai bulan pertama dan semua sepakat bahwa tahun kalender Islam dimulai dari hijrah Nabi Muhammad yaitu Muharram.
Berdasarkan keputusan tersebut telah menunjukkan betapa strategisnya bulan Muharram dalam perhitungan waktu Islam.
Selain peristiwa-peristiwa yang terjadi di bulan Muharram. Bulan ini juga disebut sebagai 'Syahrullah' (Bulan Allah) yaitu bulan yang dimuliakan, sama halnya seperti bulan Rajab, Dzulqa'dah, serta Dzulhijjah.
Maka, di dalam bulan ini terdapat anjuran untuk memperbanyak ibadah sunnah, salah satunya yaitu puasa Tasu'a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram) sebagai bentuk syukur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: 10 Muharram, Hari Istimewa yang Penuh Keberkahan: Ini Deretan Amalan yang Dianjurkan
Secara keseluruhan, beragam peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram ini memberikan kita pelajaran berharga yaitu pemahaman tentang terbentuknya pondasi sejarah Islam.
Oleh karena itu, mari jadikan bulan Muharram ini sebagai sebuah momen untuk refleksi diri dan meresapi makna di balik setiap peristiwanya. Caranya dengan meningkatkan keimanan dan pentingnya muhasabah diri di awal tahun baru.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News