Company Visit AFL 7.0 menjadi salah satu agenda penting dalam rangkaian program AIESEC Future Leaders yang diselenggarakan oleh AIESEC in UPN "Veteran" Yogyakarta. Kegiatan ini mengajak para peserta untuk melihat langsung bagaimana sebuah usaha lokal bergerak secara profesional dan inovatif di tengah era modern.
Pada Sabtu, 14 Juni 2025, peserta mengunjungi pabrik Gudeg Bagong yang berlokasi di Gamping, Sleman, Yogyakarta, dan menyaksikan dari dekat seluruh proses produksi gudeg kalengan—mulai dari pemilihan bahan, pengemasan, hingga pemasangan label kemasan.
Dalam kunjungan tersebut, peserta dibawa berkeliling oleh pihak perusahaan ke setiap tahapan penting produksi. Mulai dari pengenalan bahan baku dan jenis kaleng, proses pemasakan gudeg, pengisian dan penyegelan kaleng, proses sterilisasi dan pendinginan, hingga karantina selama 14 hari sebelum pelabelan sesuai varian rasa.
Gudeg Bagong merupakan pelopor dalam produksi gudeg kalengan yang mampu bertahan hingga 18 bulan, dengan kapasitas produksi mencapai 1000 kaleng per hari dan telah mengantongi sertifikasi BPOM. Produk ini tidak hanya tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, tetapi juga mulai menembus pasar luar negeri seperti Eropa.
AIESEC Future Leaders (AFL) sendiri merupakan program inisiatif dari AIESEC yang dirancang untuk mendorong pengembangan kepemimpinan pemuda melalui ruang-ruang pembelajaran aktif dan kontekstual. Pada pelaksanaan AFL 7.0 ini, program mengangkat tema cultural entrepreneurship, yaitu semangat kewirausahaan yang berakar pada nilai-nilai budaya.
Selama lima minggu, para peserta akan terlibat dalam berbagai sesi pengembangan kapasitas yang tidak hanya melatih keterampilan teknis seperti public speaking, problem solving, dan project planning, tetapi juga mendorong mereka untuk melihat potensi budaya sebagai sumber inovasi dan solusi.
Company Visit menjadi salah satu bentuk pembelajaran langsung yang bertujuan untuk membuka wawasan peserta tentang bagaimana produk budaya lokal—seperti gudeg—dapat dikelola secara profesional dan berdampak luas. Melalui pengalaman ini, peserta diajak memahami lebih dalam hubungan antara kepemimpinan, pelestarian budaya, dan keberlanjutan ekonomi dalam konteks dunia nyata.
Kunjungan ke Gudeg Bagong membuka wawasan baru bagi para peserta tentang bagaimana sebuah produk lokal dapat diolah dan dikemas secara modern tanpa menghilangkan identitas budayanya. Lebih dari sekadar melihat proses teknis, para peserta juga mendapatkan pemahaman bahwa bisnis tidak hanya berbicara tentang keuntungan, tetapi juga bagaimana usaha tersebut berdampak terhadap lingkungan dan masyarakat.
Gudeg Bagong mengadopsi prinsip minim limbah dengan cara memaksimalkan semua bahan baku yang ada, serta menjalankan sistem produksi yang higienis dan ramah lingkungan.
Suasana kunjungan berjalan akrab dan penuh antusiasme. Para peserta aktif bertanya dan mendokumentasikan proses yang mereka saksikan. Salah satu peserta, Valent, membagikan pengalamannya, “Waktu awal datang, aku kira usahanya masih kecil-kecilan, tapi ternyata produksinya besar banget, bisa 1000 kaleng per hari, dan udah bersertifikat BPOM. Yang paling mencuri perhatianku adalah sistem pengelolaan limbahnya—ramah lingkungan dan efisien. Salut juga karena produknya bisa tembus ke Jakarta, Sumatra, bahkan sampai Eropa. Menurutku ini kesempatan luar biasa untuk melihat langsung bagaimana bisnis bisa berkembang dan tetap punya dampak sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Coach Tita, yang mendampingi selama kegiatan, turut memberikan kesannya. “Company Visit ke Gudeg Bagong benar-benar insightful. Kami nggak cuma lihat proses produksi, tapi juga belajar dari pemilik usaha tentang bagaimana menjadikan bisnis sebagai gaya hidup yang penuh nilai. Pesan-pesan yang dibagikan sangat membekas dan relevan dengan perjalanan peserta AFL," ungkap Tita.
Atmosfer kegiatan ini tidak hanya membangun semangat belajar, tetapi juga memperkuat ikatan antara peserta dan coach dalam kelompok kecil mereka. Selama kunjungan, terjadi banyak interaksi yang memperlihatkan rasa ingin tahu, kekompakan, dan semangat eksplorasi dari para peserta. Hal ini sejalan dengan pendekatan pembelajaran AFL yang menekankan pada pengalaman langsung, refleksi, dan kolaborasi.
Tak hanya menjadi momen belajar tentang manajemen produksi, Company Visit ini juga menyentuh aspek keberlanjutan dan inovasi lokal—dua hal yang menjadi fokus dalam pengembangan kepemimpinan versi AIESEC. Dengan melihat langsung bagaimana sebuah bisnis lokal dapat berdampak secara luas, para peserta diharapkan terinspirasi untuk terus berpikir kreatif dan berkontribusi aktif di komunitas masing-masing.
Kegiatan diakhiri dengan sesi refleksi kelompok kecil, di mana peserta diberi ruang untuk merenungkan pembelajaran hari itu dan menyambungkannya dengan nilai-nilai yang diusung dalam AFL.
Refleksi ini menjadi wadah penting bagi peserta untuk menyadari bahwa proses menjadi pemimpin muda bukan hanya soal teori, tetapi juga tentang keberanian untuk melihat dunia nyata dan belajar dari pengalaman langsung.
AIESEC in UPNVY percaya bahwa Company Visit seperti ini dapat menjadi titik balik yang memperkuat nilai kepemimpinan peserta secara personal maupun sosial. Dengan dukungan lingkungan belajar yang mendukung dan penuh makna, AFL 7.0 terus berkomitmen menciptakan ruang aman bagi pemuda untuk tumbuh menjadi pemimpin yang peduli, inovatif, dan berdampak.
Untuk informasi lebih lanjut dan update kegiatan selanjutnya, silakan kunjungi akun resmi Instagram AIESEC in UPNVY di @youthrise.upnvy.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News