kementerian lingkungan hidup gelar pameran green economy di jakarta - News | Good News From Indonesia 2025

Kementerian Lingkungan Hidup Gelar Pameran Green Economy di Jakarta

Kementerian Lingkungan Hidup Gelar Pameran Green Economy di Jakarta
images info

Kementerian Lingkungan Hidup Gelar Pameran Green Economy di Jakarta


Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia mengadakan pameran green economy di Assembly Hall JICC (Jakarta International Convention Center), Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, pada tanggal, 22–24 Juni 2025, Pukul 09.00–17.00 WIB. Kegiatan tersebut terdiri dari forum, pameran, dan UMKM dari berbagai daerah Indonesia yang berkaitan dengan bidang keberlanjutan lingkungan dan teknologi lingkungan.

Kemudian, Kegiatan pameran tersebut melibatkan Pertamina, Adaro, PLN, Bio Farma, Mind ID, PT Batan Resources Tbk, Merdeka Cooper Gold, PT Borneo Indobara, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah, Universitas Indonesia, komunitas di bidang keberlanjutan lingkungan hidup (Trash Ranger Indonesia), UMKM berbasis green economy, dan lain-lain

Pihak Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia mengatakan, “Tujuan pameran tersebut dilaksanakan selain dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Sedunia, kegiatan tersebut juga dilaksanakan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup serta melakukan promosi dan pemberdayaan UMKM dari seluruh daerah Indonesia.”

Pameran Produk Daur Ulang Plastik dari Coca Cola
info gambar

Pameran Produk Daur Ulang Plastik dari Coca Cola | Foto: Dokumentasi Pribadi (Ariel Guslandi)


Pameran di JICC menampilkan dan menjual kerajinan tangan mebel dari hasil daur ulang plastik, magoot, tanaman sayur-mayur, sirup olahan mangrove, pakaian eco print, rempah-rempah khas Batak (andaliman), teknologi Compost iT yang digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, dan masih banyak lagi.

Selain terdapat kegiatan pameran dan jual beli produk berbasis ramah lingkungan, kegiatan tersebut juga terdapat workshop pengolahan plastik bekas menjadi kerajinan tangan gantungan kunci dan lomba menggambar dengan tema “Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.”

Adapun, salah satu perusahaan besar swasta yang bergerak di bidang pengolahan mineral dan energi terbarukan, Adaro, membantu pemberdayaan dan promosi produk UMKM dari hasil daur ulang yang dibuat oleh masyarakat luar Jawa dan Bali, antara lain pengolahan minyak jelantah menjadi sabun serta pengolahan plastik bekas menjadi mebel.

Perusahaan Bayan juga melakukan pemberdayaan dan promosi produk fashion berbasis ramah lingkungan yang dibuat oleh masyarakat adat Dayak dan Banjar, termasuk topi, sarung, dan baju dari olahan tumbuhan purun/ilalang, dedaunan, dan kulit rambutan.

Arifin, pihak Perusahaan Bayan mengatakan, “Produk fashion ini berasal dari hasil karya masyarakat adat Dayak dan Banjar. Untuk proses pembuatannya melalui teknik eco print di mana setiap pakaian dibuat dari dedaunan hutan di Kalimantan Selatan dengan campuran kulit rambutan, kulit mangga maupun serbuk kayu ulin untuk menambah motif warna yang indah.

Di sini selain kami melakukan pemberdayaan masyarakat adat serta melakukan promosi budaya Dayak dan Banjar, kami melakukan hal tersebut sebagai bukti komitmen besar dalam melestarikan keberlanjutan ekosistem alam berbasis green economy.”

Bahkan, ada organisasi yang bergerak di bidang keberlanjutan lingkungan hidup, Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia, melakukan pelatihan UMKM serta menampilkan produk dari daur ulang mulai dari pengolahan magoot menjadi pakan ternak, pengolahan minyak jelantah menjadi detergen, dan inovasi produk light electro fan trap yang digunakan sebagai perangkap nyamuk.

Wartiniyati selaku Konsultan dan Pembina Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia mengatakan, “Magoot memiliki protein yang tinggi dan sangat bagus untuk pertumbuhan ternak ikan lele, mujair, gurame, dan ayam.”

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas memberikan kabar baik, “Pemerintah Kabupaten Banyumas sebagai fasilitator dan regulator memiliki komitmen tinggi dalam mengurangi sampah plastik melalui pelatihan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan komunitas sehingga saat ini, 70% masyarakat Banyumas terlibat dan peduli dalam pengelolaan sampah baik dalam pembiayaan maupun operator pengolah sampah.”

Anak perusahaan Pertamina yang besar dan terkenal baik di tingkat nasional maupun internasional, Polytama, memiliki komitmen tinggi dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan hidup melalui mendirikan industri daur ulang plastik menjadi kursi, plakat, dan tatakan gelas.

Selain itu, Pertamina Hulu Energi Ogan Komering juga melakukan pembinaan terhadap UMKM yaitu Kompas Lestari dalam mengolah magoot menjadi pakan ikan maupun ternak unggas.

Perusahaan yang bergerak di bidang air minum, Le Minerale, mendirikan pabrik daur ulang plastik yang diolah menjadi baju dan sepatu sejak tahun 2016. Tujuannya sebagai komitmen perusahaan besar dalam pelestarian ekosistem alam.

Perusahaan minuman soda yang sering dijual di toko kelontong dan supermarket hingga ke dunia internasional, Coca Cola, tidak kalah jauh dengan perusahaan lainnya dalam hal pengolahan sampah plastik jenis PET menjadi wayang dan tas belanja yang merupakan hasil pembinaan dari Coca Cola terhadap ibu rumah tangga dan UMKM sejak tahun 2022.

Pameran Teknologi Pengelolaan Limbah
info gambar

Pameran Teknologi Pengelolaan Limbah dari Nathabumi | Foto: Dokumentasi Pribadi (Ariel Guslandi)


Uniknya lagi, Nathabumi yang merupakan unit bisnis dari PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), memiliki teknologi yang inovatif dalam pengelolaan limbah dan sampah dengan metode co-processing melalui analisis limbah, penanganan dan pengangkutan limbah, penyiapan dan pengelolaan limbah, pemetaan dan perhitungan limbah, serta konsultasi pengelolaan limbah agar sesuai dengan baku mutu lingkungan.

Inovasi yang telah dilakukan Nathabumi dapat memanfaatkan limbah dan sampah menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara dalam proses produksi semen sehingga dapat menekan emisi karbon dan melestarikan lingkungan.

Perusahaan Amman dalam melakukan pertambangan emas dan tembaga, sangat memperhatikan segala risiko khususnya lingkungan dalam jangka panjang mulai dari melakukan penanaman pohon kembali hingga 1,8 juta pasca tambang di Sumbawa dan menggandeng masyarakat lokal dalam pelatihan agroforestri maupun UMKM.

Hebatnya, pada tahun 2024, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang dibangun oleh Perusahaan Amman melampui target yang awalnya 26,8 MW menjadi 39.335 MW per jam. Oleh karena itu, berkat komitmennya yang sangat tinggi, Perusahaan Amman berhasil menurunkan hingga 40.063 ton emisi karbon dioksida per tahun sesuai target pemerintah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AG
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.