Ulang tahun kota Jakarta jatuh pada tanggal 22 Juni. Peringatan HUT Jakarta yang ke-498 ini menjadi momentum kolaborasi dan aktivasi seluruh warga kota untuk bersama-sama mewujudkan Jakarta 500 tahun menjadi kota yang inklusif, berdaya saing, dan berkelas dunia.
Sejarah Berdirinya Kota Jakarta
Berikut sejarah singkat hadirnya kota Jakarta yang dikutip dari rri.co.id, saat Kerajaan Pajajaran berkuasa pada abad ke-14, nama asli DKI Jakarta adalah Sunda Kelapa. Wilayah ini dulunya adalah kota pelabuhan yang sibuk.
Di sana, banyak kapal-kapal dari pedagang dari berbagai negara seperti India, Tiongkok, Arab, dan Eropa bertukar barang komoditas. Namun, Portugis mulai memasuki Malaka pada tahun 1511. Tahun 1512, orang Portugis tiba di Sunda Kelapa. Kemudian mereka menjajah dengan mengklaim wilayah Sunda Kelapa sebagai bagian dari negara mereka.
Sekitar tahun 1517, Fatahillah dari Kesultanan Demak berhasil mengambil alih Sunda Kelapa dari Portugis. Pada 22 Juni 1527, nama Sunda Kelapa diubah menjadi Kota Jayakarta, yang berarti kemenangan.
Namun, di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Belanda (VOC) mengambil alih Jayakarta pada 30 Mei 1619. Mereka menghancurkan Kota Jayakarta dan membangun kota baru di bagian barat Sungai Ciliwung, kota ini diberi nama Batavia.
Pembangunan kota Batavia selesai pada tahun 1650, dan namanya diambil dari nenek moyang Belanda, Batavieren. Batavia hanya dihuni oleh orang Eropa yang datang. Orang Cina, Jawa, atau orang lain tidak diperbolehkan tinggal di sana.
Antara tahun 1619 dan 1942, nama Batavia masih digunakan. Namun, setelah Jepang menguasainya, kota itu berganti nama menjadi Jakarta Tokubetsu Shi. Nama ini resmi digunakan pada 8 Desember 1942, dan berasal dari kata "jauhkan perbedaan" dalam bahasa Jepang.
Pada tahun 1945, Jepang menyerah kepada pasukan Sekutu. Selanjutnya, Soekarno dan Hatta mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Nama Tokubetsu Shi Jakarta kemudian diganti. Kata Tokubetsu Shi dihapus, menjadi hanya Jakarta. Jakarta akhirnya menjadi ibu kota Republik Indonesia. Nama Jakarta kembali dikukuhkan pada 22 Juni 1956, selama pemerintahan Walikota Sudiro.
Sebelumnya, Jakarta adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1959, Jakarta diubah menjadi Daerah Tingkat Satu dengan gubernur bertanggung jawab. Soemarno Sosroatmodjo adalah gubernur pertama. Jakarta menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) pada tahun 1961.
Momen saat Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527 diperingati menjadi ulang tahun Jakarta. Keputusan ini ada di dalam keputusan DPR kota sementara No. 6/D/K/1956.
Tema dan Logo HUT ke-498 Kota Jakarta Tahun 2025
Ulang tahun Jakarta yang ke-498 mengambil tema “Jakarta Kota Global dan Berbudaya”. Melalui sejarahnya yang panjang, tema ini menggambarkan keinginan kota Jakarta untuk terus maju. Optimisme ini semakin terpancar karena inovasi dan kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah yang dihadapi kota.
Filosofi logo HUT ke-498 Kota Jakarta mencerminkan bahwa kota Jakarta merupakan Kota Global dan Berbudaya. Dibuat dengan perpaduan element, warna, motif, hingga memasukan beberapa unsur ikonik Jakarta, untuk memberikan rasa Modern, Meriah, dan terasa sangat Jakarta.
Dilansir dari situs resmi pemprov Jakarta berikut ini penjelasan mengenai logo HUT Jakarta ke-498, Angka 498 didesain menyambung tanpa terputus untuk melambangkan semangat menggebu warga kotanya untuk berkolaborasi menuju masyarakat kota global. Warna-warna menor yang dipadukan dengan motif abstrak mencerminkan keberagaman masyarakat kota Jakarta yang penuh warna, budaya dan cita-cita.
Tagline "JAKARTA KOTA GLOBAL DAN BERBUDAYA", mewakili makna dari perayaan serta semangat kota Jakarta untuk terus bertumbuh mewujudkan harapan kota di masa depan. Lidah Api Kemerdekaan di atas angka 4 yang menjadi visualisasi ikon kota Jakarta, Monumen Nasional (Monas). Angka 9 terinspirasi dari bentuk alat musik Tanjidor khas Betawi, yaitu Piston. Di atas angka 8 terdapat Mahkota Ondel-ondel untuk mewakili kebudayaan masyarakat Betawi di Jakarta.
Rangkaian Acara Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-498
Berikut ini rangkaian acara HUT DKI Jakarta ke-498,
Jakarta Fair Kemayoran 2025 19 Juni-13 Juli
Festival Jakarta Great Sale 26 Mei-10 Juli
Pameran Jakarta Provokel 2025 22 Juni-3 Juli
Bazar Pangan Murah 1 May-30 Juni
Festival Kekayaan Intelektual 1 Juni-30 Juni
Penyelenggaraan Monas Week 29 Juni
Pameran Temporer Pesisir Jakarta Utara Tempo Dulu 28 Juni-29 Juni
Gebyar Pembauran Kebangsaan “Festival Seni Budaya dan Bazar Etnik 27 Juni-29 Juni
Jakarta International Marathon 2025 29 Juni
Pameran Seni Rupa Perempuan: "The Heat is Ours" 14 Juni-28 Juni
Festival Ondel-ondel dan Festival Palang Pintu 28 Juni
Gymnastic Jakarta Open 2025 19 Juni-22 Juni
Wonders Of Jakarta 22 Juni
Kolosal Pencak Silat 22 Juni
Jakarnaval 22 Juni
Semarak HUT Jakarta 22 Juni
Malam Resepsi HUT ke-498 Kota Jakarta 22 Juni
Peluncuran Relief: Masyarakat Pesisir Tempo Dulu 22 Juni
Gemilang Silang Monas 22 Juni
Color of Jakarta 22 Juni
Jakarta Eprix 2025 21 Juni
Gebyar Seni Budaya Setu Babakan dalam rangka Peringatan HUT Jakarta 21 Juni
Jakarta Future Festival 2025 13 Juni-15 Juni
JIS Sport Festival 14 Juni
Indonesia Fashion Week 2025 28 Mei-1 Juni
Vesta Lebaran Jakarta 23-25 Mei
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News