Pada era digital dan globalisasi yang berkembang pesat, tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi generasi muda semakin kompleks.
Persaingan di dunia kerja kian ketat. Sementara ketidakpastian ekonomi menuntut adanya solusi inovatif agar generasi penerus bangsa tetap mampu bertahan dan berkembang.
Dalam konteks ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sangat krusial, khususnya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada edukasi dan pemberdayaan generasi muda.
Salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa adalah pelaksanaan pelatihan kewirausahaan di SMK Paramarta pada 17 April 2025.
Kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan memperkenalkan konsep wirausaha kepada siswa. Namun, juga membangun karakter dan mentalitas yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan ekonomi masa kini.
Apa Itu Wirausaha dan Mengapa Penting bagi Generasi Muda?
Kawan GNFI, wirausaha bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan proses membangun karakter melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas, inovasi, disiplin, dan pantang menyerah.
Menjadi wirausaha berarti siap menghadapi ketidakpastian, berani mencoba hal baru, serta tidak mudah menyerah saat menghadapi kegagalan.
Peran Mahasiswa dalam Pemberdayaan Perempuan Demi Mewujudkan Kesetaraan di Indonesia
Karakter-karakter inilah yang sangat dibutuhkan oleh generasi muda untuk bisa bertahan dan berkembang di tengah dinamika zaman.
Melalui pelatihan kewirausahaan, mahasiswa ingin menanamkan nilai-nilai tersebut kepada para siswa SMK Paramarta.
Mereka diajak untuk tidak hanya menjadi pencari kerja. Namun, juga pencipta lapangan kerja yang mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan sosial dan ekonomi di lingkungan sekitar.
Karakter Utama Seorang Wirausaha
Pelatihan ini menekankan beberapa karakter utama yang harus dimiliki seorang wirausaha, di antaranya:
Berani Mengambil Risiko: Tidak takut menghadapi ketidakpastian dan siap mengambil keputusan penting yang dapat membawa perubahan.
Disiplin dan Konsisten: Memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan usaha dan konsisten dalam mencapai tujuan.
Kreatif dan Inovatif: Selalu mencari ide baru dan solusi kreatif untuk mengembangkan produk atau layanan.
Mandiri dan Proaktif: Mampu bekerja sendiri dan selalu inisiatif dalam menyelesaikan masalah.
Kemampuan Berkomunikasi: Mampu membangun hubungan baik dengan pelanggan, mitra, dan tim.
Pantang Menyerah: Tidak mudah putus asa saat menghadapi kegagalan, melainkan belajar dan bangkit kembali.
Karakter-karakter ini menjadi pondasi utama dalam membangun mentalitas wirausaha yang tangguh dan adaptif.
Langkah-Langkah Menjadi Wirausaha Sukses di Era Digital
Kawan GNFI, dalam sesi pelatihan, mahasiswa membimbing para siswa untuk memahami langkah-langkah membangun usaha yang relevan dengan perkembangan zaman. Berikut beberapa tips utama yang diajarkan:
- Mulai dengan rencana bisnis yang jelas dan terukur.
- Pelajari pasar dan kebutuhan konsumen.
- Manfaatkan teknologi dan digitalisasi untuk pemasaran dan transaksi.
- Kelola keuangan dengan baik dan disiplin.
- Bangun jaringan dan relasi bisnis.
- Terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan tren.
Sejarah Warmindo Sebelum Jadi Kuliner Populer di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa
Dengan memahami langkah-langkah ini, siswa diharapkan mampu merancang dan menjalankan usaha secara mandiri, baik secara individu maupun berkelompok.
Peluang Bisnis Online untuk Generasi Muda
Transformasi digital membuka banyak peluang bisnis baru yang dapat diakses oleh siapa saja, termasuk pelajar dan mahasiswa.
Dalam pelatihan ini, mahasiswa memperkenalkan beberapa model bisnis online yang sedang berkembang, seperti:
Marketplace: Platform seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli secara online. Siswa diajarkan cara membuat akun, mengelola toko, hingga mengunggah produk untuk mulai berjualan.
Dropshipper: Model bisnis di mana pelaku usaha tidak perlu menyetok barang. Dropshipper hanya perlu memasarkan produk, menerima pesanan, dan supplier akan mengirimkan barang langsung ke pembeli atas nama dropshipper. Keuntungan diperoleh dari selisih harga jual dan harga supplier.
Jastiper (Jasa Titip): Layanan yang membantu orang membeli barang di luar jangkauan mereka. Jastiper membeli barang sesuai pesanan, mendokumentasikan proses pembelian, dan mengirimkan barang ke konsumen.
Affiliate: Model bisnis di mana seseorang mendapatkan komisi dengan mempromosikan produk atau layanan orang lain melalui link afiliasi. Komisi didapatkan dari setiap penjualan atau tindakan tertentu yang dihasilkan melalui link tersebut.
Pengenalan berbagai peluang bisnis ini memberikan gambaran nyata kepada siswa bahwa memulai usaha tidak selalu membutuhkan modal besar, tetapi lebih pada kreativitas, keuletan, dan pemanfaatan teknologi.
Membangun Mentalitas Tangguh dan Adaptif
Selain aspek teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya membangun mentalitas pantang menyerah, kemampuan beradaptasi, dan pemanfaatan teknologi digital sebagai kunci sukses di era modern.
Kawan GNFI, mahasiswa mendorong peserta untuk tidak takut mencoba, belajar dari kegagalan, dan terus berinovasi. Mentalitas inilah yang akan menjadi modal utama dalam menghadapi ketidakpastian dan persaingan global.
Dampak dan Respons Peserta
Kegiatan pelatihan kewirausahaan ini mendapat respons positif dari siswa SMK Paramarta. Banyak yang terinspirasi untuk mulai merintis usaha kecil-kecilan, baik secara mandiri maupun berkelompok.
Selain menambah wawasan, pelatihan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian di kalangan siswa.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan, kompetensi guru, dan motivasi berwirausaha secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha di kalangan siswa SMK.
Program-program pelatihan seperti ini dapat menjadi landasan penting dalam menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing di dunia bisnis.
Sinergi Kampus dan Masyarakat untuk Indonesia Maju
Melalui pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa tidak hanya mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah, tetapi juga berkontribusi nyata dalam membangun generasi muda yang mandiri dan siap menghadapi tantangan sosial-ekonomi.
Sinergi antara kampus dan masyarakat seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut, menciptakan ekosistem wirausaha yang kuat, dan mendorong Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju dan berdaya saing.
Tim penulis: Adellia Zahra Sumantri, Dilla Zahra Siti Fadilah, Dinda Ayu Hatami, Kayla Lailia Rachma, Novia Indriani Aprilia, Puja Rahmawati, dan Zackline Dwi Rahma Ary.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News