sejarah warmindo sebelum jadi kuliner populer di kalangan pelajar dan mahasiswa - News | Good News From Indonesia 2025

Sejarah Warmindo Sebelum Jadi Kuliner Populer di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa

Sejarah Warmindo Sebelum Jadi Kuliner Populer di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa
images info

Pekan lebaran di bulan Maret tahun 2025 ini terdapat salah satu acara menarik, yaitu Program Mudik Gratis Warmindo 2025. Program itu dilaksanakan secara masif di beberapa daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Malang, dilansir dari Good News From Indonesia.

Warmindo sendiri merupakan singkatan dari warung makan indomie yang pada dasarnya menyediakan makanan sederhana, yang mayoritas berbahan dasar mi instan, sekaligus terjangkau. Indonesia pada tahun 2025 juga menduduki peringkat nomor 2 tertinggi setelah China & Hongkong yang mengonsumsi mi instan, dilansir dari World Instant Noodles Association.

Perlu diketahui bahwa konsumsi mi instan di Indonesia pada tahun 2025 mencapai sebanyak 14.680 juta porsi, menarik sekali, bukan? Oleh sebab itu, Warmindo menjadi populer di Indonesia karena harganya yang terjangkau serta cita rasanya sesuai dengan lidah masyarakat.

Baca juga: KGPAA Paku Alam X Lepas Mudik Gratis Warmindo 2025, Ribuan Pedagang Antusias Pulang Bersama Menuju Kampung Halaman

Sejarah Warmindo

Sebelum menjadi populer seperti sekarang hingga terafiliasi dengan program mudik gratis, Warmindo memiliki sejarah menarik untuk diulas. Hal ini karena sebelum menjual berbagai makanan sederhana dan terjangkau, cikal bakal Warmindo adalah dari warung burjo atau warung bubur kacang ijo.

Dilansir dari CakrawalaNews, warung burjo yang sempat populer pada tahun 1980-an di Yogyakarta ini mulanya memang menjual bubur kacang ijo. Namun, seiring berjalannya waktu, warung burjo mulai menawarkan hidangan sederhana seperti nasi goreng dan mi instan dengan tujuan menarik pembeli yang lebih banyak.

Bahkan, saat ini kebanyakan Warmindo sudah tidak menjadikan bubur kacang hijau sebagai menu andalan. Justru menu nasi, lauk, dan mi instan menjadi andalan pembeli Warmindo yang rata-rata berasal dari pelajar dan mahasiswa, dilansir dari Mojok.

Pergeseran makanan yang disajikan tersebut karena kebanyakan pembeli merasa bubur kacang hijau kurang mengobati rasa lapar mereka. Uang yang terbatas juga menjadi alasan lain mengapa pilihan nasi, lauk, serta mi instan lebih diminati karena secara kuantitas lebih bervariasi untuk makan dibandingkan hanya bubur kacang hijau saja.

Perbedaan Warkop, Warmindo, dan Warteg

Perubahan konsep menu di Warmindo membuatnya semakin mirip dengan Warkop atau warung kopi dan Warteg atau warung tegal. Meskipun sama-sama berbentuk warung dan harganya terjangkau, ketiga warung tersebut memiliki keunikan dengan citra yang berbeda antara satu sama lain.

Warkop sendiri merupakan warung dengan konsep paling sederhana di antara saudara-saudaranya. Warkop biasanya hanya menyediakan camilan atau kudapan, seperti gorengan, roti bakar, atau pancong. Tujuan dari Warkop adalah sebagai tempat untuk mengobrol santai sehingga makanan yang disediakan juga hanya sekadar mi goreng atau mi rebus.

Sedangkan Warmindo dan Warteg tujuannya sebagai tempat yang menyediakan makanan mengenyangkan dengan harga terjangkau.

Nah, perbedaan mencolok di antara keduanya terletak di olahan makanannya yang mana Warmindo mayoritas menunya tidak jauh dari mi instan serta variasi lauk yang tidak begitu beragam. 

Di lain pihak, Warteg menyediakan beragam olahan makanan rumahan yang beragam sehingga variasi lauk yang ditawarkan lebih banyak jenisnya. Poin ringkasan perbedaan antara Warkop, Warmindo, dan Warteg adalah sebagai berikut.

Karakteristik Warkop atau Warung Kopi

  • Tempat untuk ngobrol santai dan nongkrong
  • Menyediakan kopi dan berbagai minuman kemasan
  • Makanan yang tersedia sebatas mi instan rebus dan mi instan goreng
  • Menyediakan berbagai camilan ringan, seperti gorengan atau roti bakar
  • Biasanya dikunjungi oleh mahasiswa, pelajar, maupun pekerja informal

Karakteristik Warmindo atau Warung Makan Indomie

  • Tempat untuk makan sekaligus nongkrong
  • Menyediakan variasi olahan mi instan, seperi mi dok-dok, magelangan, nasi mawut, atau yang paling sederhana adalah mi rebus dan mi goreng
  • Variasi lauk terbatas dan hanya menyediakan yang sederhana, seperti tempe kering atau sayur sop
  • Tersedia berbagai jenis minuman untuk disantap bersama makanan
  • Biasanya dikunjungi oleh mahasiswa, pelajar, maupun pekerja

Karakteristik Warteg atau Warung Tegal

  • Tempat untuk makan makanan rumah
  • Menyediakan variasi lauk yang bermacam-macam, mulai dari telur, ayam, ikan, maupun olahan lainnya yang selayaknya makanan rumah
  • Variasi minuman tidak seberagam Warkop maupun Warmindo
  • Konsep makanan biasanya ditempatkan di etalase kaca sehingga dapat dilihat oleh pembeli
  • Biasanya dikunjungi dari berbagai kalangan masyarakat

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.