merangkai identitas global dari panggung jakarta - News | Good News From Indonesia 2025

Merangkai Identitas Global dari Panggung Jakarta

Merangkai Identitas Global dari Panggung Jakarta
images info

Jakarta tak lagi sekadar kota megapolitan yang terus bergerak dari pagi ke pagi. Dalam tiap sorot lampu panggung dan gemuruh ribuan penonton yang bernyanyi dalam satu suara, kota ini perlahan menjelma menjadi panggung dunia. Musik, yang tak mengenal sekat bahasa dan batas negara, kini menggema di stadion-stadion besar ibu kota. 

Deretan nama besar seperti Coldplay, Ed Sheeran, dan Bruno Mars telah sukses menggelar konser akbarnya di Jakarta. Antusiasme penonton membanjiri stadion-stadion besar, tiket habis terjual dalam hitungan menit, dan linimasa media sosial dipenuhi oleh dokumentasi para penggemar yang datang dari berbagai penjuru Nusantara.

Fenomena ini bukan hanya mencerminkan gairah masyarakat terhadap hiburan global, tapi juga menandai Jakarta sebagai kota yang kian terhubung dengan arus globalisasi budaya pop.

Konser artis internasional bukan sekadar hiburan belaka. Ia membawa dampak ekonomi yang nyata, terutama dalam sektor pariwisata, perhotelan, transportasi, hingga kuliner. Ribuan orang yang datang menonton konser turut menggerakkan roda ekonomi lokal.

Jakarta Spot: Blok M, Dulu Pusat Hiburan Kini Hilang Arah Tujuan?

Warung kopi di sekitar stadion, hotel bintang lima, hingga UMKM yang menjual berbagai merchandise. Bahkan, tak sedikit penonton yang datang dari negara tetangga kita, menjadikan konser sebagai alasan sekaligus momen untuk berkunjung ke Jakarta.

Dalam hal ini, konser mampu menjadi katalisator yang kuat dalam memperkenalkan Jakarta ke panggung global.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menyadari bahwa salah satu wajah kota metropolitan dunia adalah keberadaannya sebagai pusat event internasional. Konser, festival, dan acara budaya merupakan bagian elemen penting dalam city branding.

Melalui program-program pembangunan infrastruktur berskala besar seperti Jakarta International Stadium (JIS), revitalisasi Gelora Bung Karno (GBK), dan pengembangan integrasi transportasi publik seperti Transjakarta, MRT dan LRT, Jakarta semakin memantapkan diri sebagai kota yang siap menyambut acara berskala global.

Tak hanya menjadi tempat gelaran konser artis internasional, Pemprov DKI Jakarta juga secara konsisten menggelar berbagai festival berskala nasional maupun internasional yang memperkaya kehidupan budaya dan hiburan di ibu kota.

Sejumlah agenda bergengsi seperti Jakarta International Java Jazz Festival—yang telah menjadi magnet musisi jazz dari berbagai kalangan—hingga Jakarta Fair Kemayoran (Pekan Raya Jakarta); pameran terbesar dan terlama di Asia Tenggara, rutin digelar sebagai bagian dari perayaan dan promosi potensi kota.

Jakarta juga merayakan budaya lokal melalui Festival Budaya Betawi. Menghadirkan event visual yang memukau seperti Jakarta Light Festival 2025 dan Jakarta Illumination Island Festival. Kekayaan kuliner khas ibu kota pun tampil meriah, seperti dalam Festival Bandeng Rawa Belong pada Januari lalu.

Tata Ruang Jakarta, Realita Ketimpangan dan Upaya Perubahan

Menambah semarak rangkaian event tahun ini, Jakarta akan segera menggelar Jakarta Future Festival pada 13–15 Juni 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Festival ini mengusung semangat kolaborasi lintas sektor, menghadirkan berbagai program yang mengeksplorasi masa depan kota melalui seni, budaya, inovasi, teknologi, serta partisipasi publik. Jakarta Future Festival menjadi wadah kreatif bagi generasi muda untuk bersama merancang Jakarta yang lebih inklusif, cerdas, dan berkelanjutan.

Jakarta: Menuju Kota yang Lebih Dinamis dan Terbuka

Tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat Jakarta, terutama generasi muda, sangat terbuka terhadap pengaruh budaya global. Namun keterbukaan ini sebaiknya tidak dimaknai sebagai “pasrah” dengan menerima apa adanya, melainkan sebagai peluang untuk menciptakan dialog budaya.

Kehadiran artis dunia bisa menjadi pemicu munculnya kebanggaan baru terhadap talenta lokal, asal diberi ruang yang cukup. Di sinilah dibutuhkan keberanian dan kebijakan yang berpihak pada keberagaman serta kesinambungan budaya.

Jakarta sedang bergerak menuju wajah baru sebagai kota global yang dinamis, dan terbuka pada dunia. Konser internasional hanyalah salah satu cerminan dari proses tersebut. Namun agar globalisasi tidak menjadi arus yang tak terkendali, diperlukan peran aktif dari pemerintah sebagai penjaga keseimbangan antara arus global dan akar lokal.

Bila dikelola dengan bijak, geliat konser artis internasional bukan hanya menghibur, tapi juga mengukuhkan Jakarta sebagai kota masa depan yang mampu terus merayakan identitas lokal, membangun entitas global. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BL
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.