jakarta spot blok m dulu pusat hiburan kini hilang arah tujuan - News | Good News From Indonesia 2025

Jakarta Spot: Blok M, Dulu Pusat Hiburan Kini Hilang Arah Tujuan?

Jakarta Spot: Blok M, Dulu Pusat Hiburan Kini Hilang Arah Tujuan?
images info

Blok M pernah menjadi legenda hidup bagi kehidupan malam Jakarta. Di era 80 hingga awal 2000-an, kawasan ini bukan sekadar titik temu, tapi juga simbol gaya hidup urban. Di sini, anak muda, musisi, seniman, hingga selebritas berkumpul.

Musik mengalun dari bar dan kafe. Suara tawa bersahutan dari para pengunjung yang menikmati malam, dan aroma kopi atau alkohol bercampur dalam udara malam. Blok M adalah tempat di mana budaya pop kota ini berdetak.

Pada masanya, Blok M adalah episentrum hiburan. Konser-konser kerap digelar di berbagai titik, dari panggung kecil di dalam kafe hingga pertunjukan besar di venue seperti Bulungan. Plaza Blok M dan Melawai bukan hanya tempat belanja, tapi juga arena pertemuan tak resmi para penikmat musik dan fashion.

Jalan-jalan kecil dipenuhi oleh distro, tempat cukur trendi, toko kaset, dan warung makan legendaris. Tidak aneh jika orang menyebut kawasan ini sebagai "jantungnya selatan Jakarta".

Namun, seiring berjalannya waktu, detak jantung itu makin redup. Masuk ke dekade 2010-an, Blok M mulai kehilangan pesonanya. Kini, kawasan yang dulu gemerlap itu tampak kehilangan arah.

Tidak lagi menjadi ikon gaya hidup seperti dulu, Blok M berubah menjadi kawasan yang terasa "random". Branding-nya tidak jelas; apakah masih tempat hiburan, kawasan transit, atau pusat belanja warga?

Beberapa usaha mencoba menghidupkan kembali denyut Blok M; misalnya, M Bloc Space yang menghadirkan nuansa kreatif dan alternatif yang menarik. Tempat ini sempat menjadi titik terang dan menghidupkan harapan. Namun, sayangnya semangat ini tidak menyebar ke seluruh kawasan.

Meskipun M Bloc menjadi magnet tersendiri, ia masih berdiri sendiri di tengah kawasan yang tampak terpecah antara yang mencoba bertahan dan yang sudah menyerah.

Tantangan terbesar Blok M saat ini adalah konsistensi dalam arah pengembangan. Branding kawasan tidak dikembangkan secara menyeluruh.

Tata Ruang Jakarta, Realita Ketimpangan dan Upaya Perubahan

Tidak seperti SCBD yang jelas terkonsep sebagai kawasan bisnis premium dengan ekosistem penunjang gaya hidup kelas atas, atau Gunawarman dan Senopati yang dibentuk sebagai kantong eksklusif kuliner dan hiburan malam, Blok M justru terasa liminal - berada di antara masa lalu dan masa depan, tanpa kejelasan sebuah visi.

Daya saing Blok M semakin tergerus dengan cepatnya perkembangan kawasan-kawasan baru. Urbanisasi Jakarta yang tak pernah berhenti mendorong munculnya kantong-kantong gaya hidup baru yang lebih modern, rapi, dan eksklusif.

Anak muda kini lebih memilih nongkrong di rooftop bar SCBD, makan malam di restoran tematik Gunawarman, atau sekadar ngopi di kafe estetik di Senopati.

Di sisi lain, pelaku usaha yang mencoba membuka usaha di Blok M kerap menghadapi tingkat turnover yang tinggi, banyak usaha yang tidak bertahan bahkan lebih dari satu atau dua tahun.

Ini bukan semata-mata soal infrastruktur atau kemudahan akses. Ironisnya, Blok M justru memiliki keunggulan strategis terhadap akses transportasi publik yang sangat baik berkat keberadaan MRT, TransJakarta, dan terminal bus.

Namun, keunggulan ini tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk menciptakan ekosistem yang saling mendukung.

Tanpa konsep kawasan yang menyeluruh dan arah branding yang kuat, Blok M hanya menjadi titik transit, bukan lagi soal top mind sebuah destinasi.

Padahal, Blok M memiliki potensi yang luar biasa untuk dihidupkan kembali, bukan sebagai duplikat kawasan lain, tapi dengan karakter uniknya sendiri. Ia bisa menjadi ruang komunitas, pusat budaya urban yang merangkul kreativitas, seni jalanan, dan musik alternatif. Menghidupkan kembali semangat yang dulu membuatnya istimewa.

Bayangkan jika pemerintah daerah dan pelaku usaha bergandengan tangan untuk menata ulang kawasan ini, bukan hanya dari segi fisik, tapi juga identitasnya.

Reposisi branding Blok M harus dimulai dari pertanyaan dasar tentang “ingin dikenal sebagai apa?” Jika ingin menjadi ruang kreatif, maka dukunglah dengan event seni reguler, festival komunitas, serta regulasi yang mendukung usaha mikro dan kreatif bertahan.

Jika ingin menjadi pusat kuliner atau gaya hidup, tata ruangnya harus mendukung pengalaman yang nyaman dan konsisten. “bukan cuman soal viral.”

Mengapa Hanya 15 Golongan Ini yang Dapat Transportasi Gratis di Jakarta?

Kebangkitan Blok M tidak akan datang dari satu-dua tempat yang berhasil viral di media sosial, tapi dari transformasi kolektif dan perencanaan jangka panjang.

Kuncinya bukan hanya pada pembangunan fisik, tapi pada ketegasan untuk mengambil keputusan arah tentang memilih identitas dan membangunnya dengan komitmen. Sebab nostalgia saja tidak cukup untuk menjaga kawasan tetap hidup.

Blok M hari ini adalah potret kota yang sedang mencari bentuknya kembali. Ia punya sejarah kuat, lokasi strategis, dan banyak kenangan kolektif.

Yang dibutuhkan sekarang adalah visi baru dan langkah nyata agar Blok M tidak hanya menjadi cerita masa lalu, tetapi juga bagian dari masa depan Jakarta yang dinamis dan inklusif.

Sebagai warga Jakarta, tentunya akan mendukung penuh revitalisasi Blok M jika dilakukan dengan konsep yang jelas dan transparan. Ketika arah pengembangan disusun secara terbuka dan melibatkan masyarakat, hasilnya bukan sekadar proyek “kosmetik”, melainkan ruang hidup yang fungsional dan relevan.

Transparansi bukan hanya soal anggaran, tapi juga kejelasan visi jangka panjang yang dikomunikasikan dengan baik. Jika Blok M ingin bangkit, maka perlu ada perencanaan yang matang, partisipasi publik.

Perlu komitmen kolektif agar kawasan ini tidak sekadar menjadi kenangan, tetapi kembali hidup sebagai bagian penting dari masa depan Jakarta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BL
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.