Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tengah disorot karena dianggap belum memenuhi standar kompetensi yang diharapkan. DPR yang seharusnya menjadi ‘penyambung lidah’ dan membela kepentingan rakyat justru dirasa tidak memihak rakyat.
Persoalan serius ini bahkan sudah terjadi sejak lama. Hal ini disampaikan oleh Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bambang Eka Cahya Widodo, S.IP., M.Si.
Dalam keterangannya di laman UMY, kualitas legislator Indonesia mengalami penurunan sejak era reformasi. Ini dikarenakan proses kaderisasi di partai politik (parpol) tidak berjalan dengan baik.
Menurutnya, partai politik di Indonesia cenderung dibangun secara top-down—merekrut anggota yang berasal dari orang-orang yang sedang menjabat. Bambang menilai, jarang ada partai yang tumbuh dari bawah yang memiliki kesamaan berpikir.
Akibatnya, parpol cenderung fokus pada figur populer dibandingkan membangun organisasi jangka panjang yang berbasis kaderisasi. Oleh karenanya, perlu ada reformasi besar dalam tubuh partai politik demi memperbaiki kualitas demokrasi di Indonesia.
Reformasi Parlemen Tak Bisa Ditunda, Apa Saja yang Harus Diubah?
Apa Itu Reformasi Partai Politik?
Tulisan Renville Antonio, dkk., yang dimuat dalam Journal of Ecohumanism menerangkan, reformasi partai politik adalah upaya untuk mengubah pola pikir dan budaya anggota parpol, dan melakukan reformasi serta perubahan mendasar pada sistem penyelenggaraan partai politik.
Reformasi ini juga mencakup bagaimana mengatasi masalah, seperti praktik korupsi, tingkat pelayanan publik, transparansi, dan akuntabilitas sistem, serta pengembangan kebijakan yang hemat biaya.
Reformasi parpol juga menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas sumber daya di dalamnya agar sesuai dengan kebutuhan parpol, baik secara material maupun pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Reformasi ini penting agar kualitas SDM dapat meningkatkan stabilitas persaingan antaranggota dalam lingkup parpol. Dengan demikian, publik dapat kembali memberikan kepercayaan penuh mereka kepada parpol dan anggotanya yang bertugas sebagai wakil rakyat.
Pengembangan SDM ini diharapkan bisa menghasilkan perwakilan rakyat yang jauh lebih kompeten dan profesional dalam menjalankan tugas dan wewenangnya setelah terpilih, sehingga menjadikan sistem demokrasi tanah air menjadi lebih 'bersih'.
Perlunya Reformasi Partai Politik
Menurut Bambang, integritas adalah faktor paling krusial yang dapat menentukan kualitas demokrasi Indonesia. Ia juga mendorong agar generasi muda untuk berani membangun jalur politiknya sendiri, tentunya dengan integritas, keberanian, dan karakter yang jelas.
Selain itu, parpol juga harus memberikan anak-anak muda ruang lebih untuk berpartisipasi. Ia meminta agar parpol bukan hanya diisi oleh figur lama yang birokratis.
“Kalau reformasi partai tidak dilakukan, demokrasi kita tidak akan maju. Nepotisme dan politik patronase akan terus berulang,” tegasnya.
Di sisi lain, Bambang juga menekankan perlunya regulasi pemilu. Dengan perubahan besar, baik dalam reformasi partai politik dan regulasi pemilihan umum itu, demokrasi Indonesia dapat bangkit perlahan.
Berapa Orang yang Dibutuhkan Agar Suara Rakyat Terdengar Jelas dari Dalam Gedung DPR?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News