Pariwisata Indonesia kembali menunjukkan geliat positif. Sepanjang kuartal pertama 2025, jumlah perjalanan wisatawan domestik naik signifikan sebesar 12,71 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Total perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tercatat mencapai 282,41 juta perjalanan, dengan lonjakan tertinggi pada Maret 2025 mencapai 88,91 juta perjalanan atau naik 12,61 persen.
Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara juga mengalami peningkatan meski lebih moderat, tumbuh sebesar 7,83 persen dengan total 2,74 juta kunjungan.
Namun, pertumbuhan wisatawan lokal menjadi faktor kunci yang menjaga stabilitas dan mempercepat pemulihan sektor pariwisata di dalam negeri.
“Pertumbuhan wisatawan nusantara menjadi bukti bahwa pasar domestik adalah tulang punggung pemulihan ekonomi pariwisata kita,” tegas Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis.
Mengarsip Kampung Kota Lewat Jalan Kaki dan Cerita Warga Bersama Gang-gangan
Dari Wisata Bersih Hingga Pengembangan Desa Wisata
Perhatian pada kualitas destinasi juga menjadi salah satu faktor pendukung. Program pembersihan destinasi wisata berhasil mengumpulkan 18,1 ton sampah dengan dukungan lebih dari 5.600 relawan, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman bagi wisatawan.
“Destinasi yang bersih dan nyaman meningkatkan minat wisatawan untuk berlibur di dalam negeri,” kata Widiyanti.
Pengembangan desa wisata juga terus berjalan dengan pengelolaan komunitas dan koperasi lokal. Salah satunya, koperasi di desa wisata percontohan yang kini terus diperluas ke ratusan desa unggulan lainnya.
"Koperasi ini memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus menjadikan desa wisata sebagai daya tarik baru," tambahnya.
Selain itu, event budaya lokal turut menyumbang peningkatan kunjungan wisatawan, dengan delapan event besar berhasil menarik 1,44 juta pengunjung dan menghasilkan transaksi ekonomi signifikan.
Di tingkat internasional, partisipasi dalam pameran pariwisata seperti di Dubai membuahkan potensi devisa yang mencapai Rp1,42 triliun. Artinya, minat wisatawan asing terhadap Indnonesia pun turut meningkat.
Wisata Desa BMJ Mojopahit, Liburan Seru Bernuansa Edukasi di Mojokerto
Tantangan dan Arah Pariwisata ke Depan
Meski pertumbuhan terlihat positif, tantangan seperti penurunan okupansi hotel sebesar 3,55 persen akibat perubahan pola anggaran pemerintah tetap harus diwaspadai.
“Kami sedang menyiapkan strategi pemasaran baru dan percepatan belanja pemerintah untuk sektor akomodasi,” jelas Widiyanti.
Ke depan, fokus pengembangan pariwisata akan mengarah pada konsep berkelanjutan, pengembangan destinasi di luar Pulau Jawa, serta kolaborasi lintas sektor agar manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan masyarakat secara luas.
“Pariwisata bukan hanya tentang angka, tapi juga tentang melestarikan budaya dan memberdayakan ekonomi lokal,” tutup Menteri Pariwisata.
Festival Balon Udara Wonosobo 2025, Tradisi Tahunan yang jadi Ajang Kreativitas dan Penggerak Ekonomi Lokal
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News