Kecanduan gadget dewasa ini menjadi tantangan serius, terutama bagi anak-anak dan remaja. Selain orang tua, pemerintah dan komunitas memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini.
“Sejauh kami belajar, yang paling efektif itu sharing dari komunitas karena itu lebih feel touch, lebih langsung dan lebih menyentuh dengan bahasa yang lebih tepat,” tutur Aida Rezalina, staf khusus Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam bootcamp Gerakan 100 Komunitas Tanpa Gadget yang digelar pada Senin (19/5/2025).
Pendekatan komunitas dinilai lebih efektif karena lebih personal dan langsung menyentuh masyarakat. Walaupun di akar rumput, komunitas memiliki peran yang cukup penting dalam mencegah kecanduan gadget, termasuk juga berkolaborasi dengan pemerintah.
Kapan Anak Boleh Dikenalkan Gadget? Psikolog Beberkan Aturan dan Dampaknya
Penghubung Kebijakan dengan Praktik Lokal
“Mungkin kalau kami dari pemerintah yang nyampein bahasanya bisa terlalu kaku,” ujar Aida
Dalam hal ini, komunitas berperan sebagai jembatan antara kebijakan nasional dan implementasi di tingkat lokal. Pemerintah mungkin memiliki aturan dan program yang baik, tetapi bahasa penyampaiannya sering kali terasa kaku dan kurang dekat dengan masyarakat.
Di sinilah komunitas mengambil peran dengan menyampaikan informasi dalam bahasa yang lebih mudah dipahami dan sesuai dengan konteks budaya setempat.
Selain itu, komunitas dapat menjangkau keluarga secara langsung untuk membangun kepedulian bersama. Misalnya, melalui pertemuan warga, diskusi kelompok, atau kampanye sosial, komunitas membantu orang tua memahami dampak negatif gadget sekaligus memberikan solusi praktis.
Dengan pendekatan yang lebih personal, pesan tentang penggunaan gadget yang sehat lebih mudah diterima.
Standardisasi di Media Sosial yang Menghantui Anak Bisa Rusak Potensi dan Membunuh Karakter
Edukasi dan Literasi: Membangun Kesadaran Digital yang Sehat
Dalam praktiknya, pemerintah menyadari bahwa karena sifatnya adalah aturan, undang-undang yang melindungi ruang aman anak di dunia digital mungkin tidak mudah dipahami oleh masyarakat luas.
“Ada peran komunitas yang diperlukan supaya bisa menghidupkan dan membantu teman-teman semua ter-literasi, terutama ke orang tua dan guru,” tutur Aida.
Edukasi dan literasi digital menjadi kunci dalam mencegah kecanduan gadget. Komunitas dapat memfasilitasi sesi berbagi pengalaman, diskusi tentang aplikasi yang aman, serta pelatihan mendeteksi konten berbahaya.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman individu, tetapi juga membangun norma digital sebagai budaya lingkungan, bukan sekadar aturan di rumah.
Telah Terpilih Peserta Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget, GNFI Akan Hadirkan Pemerintah dan Pembicara Profesional
Mendorong Kegiatan Alternatif yang Sehat dan Kreatif
Salah satu penyebab kecanduan gadget adalah kurangnya aktivitas alternatif yang menarik. Komunitas dapat menginisiasi kegiatan fisik, seni, dan sosial untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari layar gadget.
“Kami menemukan di berbagai studi bahwa kecanduan gadget juga memengaruhi fisik dan itu sangat signifikan, seperti mata minus bertambah, postur badan ada kecenderungan bongkok,” jelas Aida ketika menyampaikan dampak negatif kecanduan gadget yang membutuhkan perhatian serius.
Olahraga, kesenian, atau kegiatan outdoor tidak hanya mengurangi ketergantungan pada gadget, tetapi juga membantu perkembangan fisik dan mental anak.
Dengan menyediakan ruang aman untuk kegiatan kreatif dan sosial, komunitas membantu anak-anak terhindar dari tekanan digital seperti cyberbullying atau overstimulasi media sosial.
Kegiatan ini juga mengasah kemampuan sosial dan kreativitas anak, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan dunia digital.
Cerita Unik dari KLG: Lepas dari Gadget, Anak Keasyikan dengan Permainan Tradisional
Sinergi Komunitas dan Pemerintah untuk Solusi Berkelanjutan
Pemerintah memiliki wewenang dalam mengatur platform digital, tetapi komunitaslah yang dapat membawa perubahan nyata di lapangan. Kolaborasi antara kedua pihak ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan gadget secara sehat.
Dengan peran advokasi, edukasi, dan pengadaan kegiatan alternatif, komunitas menjadi garda terdepan dalam mencegah kecanduan gadget, sekaligus memperkuat ketahanan digital masyarakat.
Program GNFI X Kampung Lali Gadget: Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget adalah bukti nyata bagaimana dapat menciptakan solusi inovatif dalam mengatasi kecanduan gadget. Inisia
tif ini tidak hanya memberikan ruang bermain alternatif, tetapi juga menghidupkan kembali interaksi sosial, permainan tradisional, dan kegiatan kreatif yang mulai tergerus oleh ketergantungan pada layar digital.
Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget oleh GNFI X KLG, Pertemukan Komunitas Demi Anak Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News