sering ada di deretan jajanan pasar ternyata kue lukchup bukan berasal dari indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Sering Ada di Deretan Jajanan Pasar, Ternyata Kue Lukchup Bukan Berasal dari Indonesia!

Sering Ada di Deretan Jajanan Pasar, Ternyata Kue Lukchup Bukan Berasal dari Indonesia!
images info

Kue warna warni yang mengkilap terbuat dari kacang hijau, berbentuk miniatur dari buah, dan sayuran dengan rasa manis dan lembut, itulah kue lukchup. Kue ini sering ditemukan di deretan jajanan pasar Indonesia, hingga sering jadi kudapan acara warga desa seperti arisan ibu PKK ataupun acara lainnya.

Tidak banyak yang tahu kalau ternyata kue lucu ini bukan kue asli dari Indonesia, melainkan dari Thailand.

Berbeda dengan kue ku yang asli dari Indonesia, lukchup tidak dilapisi adonan tepung ketan melainkan dilukis dengan campuran pewarna makanan dan air sesuai bentuk dari lukchup yang diinginkan.

Kemudian yang membuatnya tampak mengkilap adalah lapisan agar-agar atau gelatin yang dimasak dengan sedikit gula, kemudian lukchup yang sudah dibentuk dan diwarnai tadi dicelupkan ke dalamnya.

Adaptasi Bangsa Eropa

Asli dari Thailand, ternyata kue lukchup ini terinspirasi dan mengadaptasi makanan marzipan dari Portugis.

Marzipan terbuat dari campuran kacang almond dan gula yang dihaluskan, sedangkan di Thailand diganti dengan kacang hijau karena ketersediaan almond sangat jarang dan dirasa lebih masuk dengan selera orang Thailand.

Kue lukchup dianggap menggambarkan keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Thailand. Menurut thailandfoundation.or.th, lukchup diperkirakan muncul di periode Ayutthaya (1350-1767) yang kemungkinan diperkenalkan oleh pedagang dan misionaris Portugis.

Awalnya lukchup menjadi makanan penutup bagi keluarga kerajaan saja karena dianggap kue yang anggun dengan rasa lembut dan dibuat dengan ketelitian. Namun seiring berjalannya waktu kini lukchup bisa dinikmati kalangan umum. Bahkan terkenal di kalangan turis hingga muncul di Indonesia.

Kue lukchup ini biasanya menjamur saat acara festival ataupun acara keagamaan dan perayaan lainnya. Selain itu, lukchup tetap bisa ditemukan di pasar tradisional yang menjual jajanan khas Thailand. Warna cerah dan bentuk cantik yang dimiliki lukchup menjadikannya hidangan estetik untuk dipajang.

Baca juga: Galamai, Makanan Tradisional dari Sumatra Barat yang Disajikan dalam Acara Penting

Dibuat dengan Seni

Sebanding dengan bentuknya yang cantik dan mengkilap, lukchup dibuat dengan keahlian yang tidak dimiliki semua orang yakni kesabaran dan ketelitian. Dibentuk menyerupai versi mungil dari buah atau sayuran yang kemudian dilukis, menjadikan kue ini dibuat dengan memakan banyak waktu.

Dibuat satu persatu, membuatnya juga harus diiringi ketelitian ekstra agar bentuknya tidak melenceng saat semakin banyak yang dibuat.

Ragam bentuk dari lukchup bisa saja menguji kreativitas pembuatnya dengan menciptakan bentuk baru seperti karakter kartun atau bentuk benda-benda disekitar.

Jika sekadar mendengar atau membaca penjabaran membuat lukchup, rasanya pasti mudah hingga memutuskan untuk membuatnya sendiri. 

Disebabkan pembuatan yang rumit, tak heran jika lukchup dijual dengan harga yang tidak murah. Bahkan kue ini bisa jadi pilihan yang tepat untuk memberikan buah tangan.

Baca juga: Dengke Mas Naniura, Makanan Tradisional Khas Batak Toba yang Dulunya Dihidangkan untuk Raja

Sempat Viral

Kue lukchup sempat viral di media sosial seperti Instagram dan TikTok beberapa waktu lalu setelah beberapa kreator makanan yang membagikan video lukchup ini.

Daya tarik yang dimiliki oleh lukchup pastinya membuat orang yang melihatnya merasa ingin mencoba juga.

Lukchup kini telah diakui secara internasional dengan sejarah dan makna mendalam yang dimilikinya. Meski statusnya adalah camilan atau hidangan penutup, lukchup dianggap sebagai representasi warisan kuliner, keterampilan, dan harmoni budaya Thailand. Seringkali lukchup juga muncul di blog makanan dan masuk dalam panduan yang patut dicoba wisatawan. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.